.08; HESTON SKYS
" ucap sebuah suara bariton terdengar menggelegar di dalam ruangan kos
h satu rekan kerja barunya, membicarakan proyek besar mereka yang akan datang sembari memin
k dirinya sendiri, kalau saja suatu kali dia merasa sangat jenuh be
ia baru saja menyelesaikan rapatnya di lantai 22 dan dia terlalu malas ber
i bersantai di atas sofa dan berkali kali menggerutu kesal menatap
in menyalahkannya karena dia merasa dası si
ulah orang
act on our next meeting," kata seorang laki-laki paruh baya dari seberang telepon, jelas terdengar bang
u. Until
yang dikirim kepadanya perihal pekerjaan. Itu semua sudah biasa. Tapi apa yang membuat Carl tidak suka adalah ketika dia melihat seb
telinganya sekali lagi. "Ray, di mana kau sekarang? Aku harus menghadiri sebuah meeting
u sedang menghindari seorang client yang ingin bertemu denganku
etapa tidak acuhnya temannya itu. Padahal dia yakin client yang data
he usual bar. Be th
eponnya. Dia tersenyum sekilas sebelum mengambil seluruh barang-barang
g dari luar. Dan dari balik daun pintu muncullah sosok seorang perempuan yang sedang membawa tas kamera besar. Terlihat bena
anpa memiliki tenaga untuk dinaikkan dan dia harus berhenti
ngan seleksi fotografi?"
n sebelah ali
itu ada di lantai 21 dan kau sekarang sedang b
ahan bodoh seperti ini. Dan sebaliknya Arlett meng
orang di sini untuk mengantarmu sampai lantai
kasih, Sir." Arlett berucap sembari membungku
balik hendak pergi kembali keluar dari ru
diri untuk menatap ke arah laki-l
ihat sudah sangat kelelahan itu tiba-tiba membanting tas kam
i itu menunduk, ditarik dibuatnya. Dia menatap Carl tajam dan sebaliknya. Carl menatapny
-acakan dan sangat buruk rupa sehingga aku harus m
si
g longgar dengan kasar sehingga hampir me
dasi di dadamu, tolong gunakannya dengan rapi dan
g berjalan menghampiri pintu, mengambil barang-barangnya lalu pergi keluar dari ruangan itu sembari memba
a
an miliknya membutuhkan Carl masih diam mematung di temp
ini ada seorang gadis yang berani terang-terangan memberikan nasehat pa
1 menuju lantai 21 sehingga berakhir tiba di lantai 22. Dan sekarang dia harus kembali t
dasi acak-acakan, emosinya langsung naik. Dan dengan keberanian tinggi dia berani m
dak dia kenal membuat Arlett kini sudah tampak baik. Dia berjalan menuju lift. Tujuan