el selalu melakukan apa pun sendirian. Bersih-bersih, masak, mencuci, dan
an. Meskipun bukan pengusaha ternama, tapi dia hidup tanpa kekurangan. Akan tetapi
l asset yang dimiliki Ariel seperti apartemen di London. Ya, Ariel bukan takut melawan Flora, tapi
di New York. Wanita itu menyewa apartemen sederhana dengan
juan utamanya melakukan penghematan agar dia memiliki banyak
asakan hidup bahagia. Dia jauh lebih bahagia hidup send
lnya dengan Ariel. Wanita itu jauh lebih bahagia tinggal sendiri. Andai ibu
ang dia buat. Terbiasa tinggal sendiri, membuatnya menjadi sangat mandiri.
tertera nama Harmony menghubunginya. Nomor yang dia gunakan adalah n
mbol hijau, untuk menerim
anya Ariel kala pangg
uang ke Planet Neptunus?" ujar Harmony
armony? Kenapa kau pagi-pagi meneleponku mara
h serapah. Aku mengatakan tidak tahu keberadaanmu. Tapi dia terus mengatakan sumpah serap
menghub
bunyikan keberadaanmu. Aku bersumpah, kalau dia muncul di depanku, akan aku jadikan dia rebusan ayam. A
an, tapi kata-kata temannya itu sangat lucu. Lagi pula, dia sudah menduga pasti Flora akan mencarinya
keberadaanku. Atas nama Flora, aku minta maaf. Jangan ambil
"Kau jangan minta maaf. Yang sa
tidak usah membahasnya lagi. Te
di ma
men. Beberapa menit
ai bertemu di
bertemu di r
elangkah pergi meninggalkan apartemennya. Dia harus segera tiba di
r membuatnya sedikit jenuh. Dia tinggal di Manhattan. Sedangkan Orlando Hospital ber
nya lebih memilih dirinya tinggal di Manhattan, daripada di Brook
. Wanita itu menoleh ke samping menatap ada wanita paruh baya yang pingsan di dalam mobil. Kebetulan
bil menghampiri sosok wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu. Untungnya pint
l menepuk-nepuk pipi w
aruh baya itu sudah pingsa
nyata masih ada. Wanita itu segera memindahkan tubuh wanita paruh baya itu masuk ke dalam mobilnya-
ugas dari UGD siap siaga karena ada pasien darurat. Tampak Harmony yang menyambut Ar
el,
watir dia terkena serangan jantung. Aku akan memeriksa pasien ini." Ariel ta
hu Ariel, tapi sekarang bukan waktunya karena kondisi sedang d
un, tiba-tiba mesin pendeteksi jantung berbunyi dengan gam
ng pasien loss," ser
detak jantung. Berkali-kali usahanya gagal. Detak jantung pasien te
mu." Ariel kembali berusaha memac
unyi. Grafik muncul menandakan adanya tanda kehidupan. Wajah perawat yang sempat
pasien berhasil kemba
merespon ucapa
*
ada keluarga yang datang, jadilah Ariel yang menjaga. Kebetulan, wan
u?" tanya wanita paruh baya
nya. Kebetulan Anda pingsan. Jadi
a itu melihat name tag yang dipakai ole
"Benar, Nyonya.
Marsha," jawab
arsha, dan memeluk wanita paruh baya itu. Tampak mata Ariel melebar terkej
ia paruh baya itu te
rsenyum lembut menat
arsha. "Sudah aku katakan, kau jangan menyetir sendiri. Kau ini keras kepal
ku baik-baik saja. Aku jenuh berada di rumah.
a sang istri yang pergi sendiri. Dia langsung menuju rumah s
kau bilang terima kasih pada dokter cantik itu yang sudah menyelamatkanku. Dia yang membawaku ke rumah
riel yang nampak masih terkejut. "Kau, Dok