memiringka
yang ada di surat keterangan ruma
n membayangkan
ah depresi Nan. Makanya aku perlu obat penenang kalau
*
tengah tahu
pal yang aku kontrak taklah banyak tapi terkadan
mang dari awal sudah menemaniku merintis usaha perkapalanku ini. Dia adalah plog
begitu pula Nia, tak pernah mempermasalahkan ku jika aku p
mi saling berjanji untuk menunda karena ka
aku kembali, aku begitu merindukan istriku. Aku pria normal dan suami yang normal pula. Jika
Aku pun semakin sibuk. Dalam seminggu ter
hitung, maka aku punya 3 hari untuk bersantai di rumah bersama istriku. Aahh
e. Aku masuk ke kamar kami, di sana malah berbanding terbalik dengan ruang utama. Kamar ini malah berantakan terutama di tempat tidur
gangguku. Akhirnya aku menaruh tasku di tempatnya, membuka
n rok mini Nia. Tak hanya itu, di sana juga terdapat lima stick aneh yang tak akan pernah ada di hadapanku. S
g aku dan Nia memiliki keturunan. Aku hanya tersenyum lega. Kubawa tes pack dan baju Nia ke salah satu keranjang kotor ya
aku sudah tak pulang selama 4 hari. Sebelum pergi aku selalu mencuci bajuku
Nia. Sekeranjang berisi baju Nia dan baju tak di kenal
ku menunggu hingga 5 menit di depan kamar mandi. Tak bersuara tak bergerak. Dari dalam a
ternyata aku menemukan Nia dan Bara sedang m
ikasi hiburan? Tragedi kamar mandi? Yaaah seperti i
na. Meski tak ada riwayat sesak napas tapi k
" Ben
kit tak percaya a
ku juga mengalir cepat seperti cairan yan
ia
an kalut melihatku seperti itu, ia keluar terlebih dahulu lalu meraih handuknya untuk menutupi b
tnya dan ku maki maki dia dengan
belakang kini gantian ia yang meninjuku berkali kali d
kiti Nia!"
nya istri di rumah! Kenapa ka
lama dengan Nia, bahkan sebelum Nia
a aku merasa sedang di p
sa? Apa kamu perhatikan? Malam pertama kamu dan Nia? Apakah kamu merobek m
imidasi melihat B
am pertama kami!" Aku meninju
u melamarnya seakan tak ada wanita lain di dunia ini untuk kau lamar! Aku tak terima! Aku tapi Nia terus membujukku untuk merelakannya. Oke! Aku
nggah lamaranku pada Nia!?
ak mungkin jadi anak yang durhaka hingga me
mu bersetubuh dengan istriku! Di rumahku! Dan jangan bilang tem
n Nia tepatnya di atas Kasur malam pertama kalian
luar dari kelopaknya, dengan keras aku
hingga menghamilinya! Kamu bisa melakukannya dengan Nia, maka aku juga bisa 'kan mel
k. Cintaku inih ... Hanya untuk Nia!" Meski dengan terbata bata karena cekikanku Bara menjawab ucap
#