u-satunya suara di ruangan tersebut. Namun beberapa detik kemudian, terdapat suara lain yang mengisi k
Faradina itu membekap mulut
apatkan uang?" Karina
i atas brankar. Ibunya yang bernama Kasih itu tertid
s dan terisak. Ia terus memikirkan bagaimana caranya aga
i kursi. Ia merasa sangat lapar. Ia pun berja
eruk sebagai menu makan siangnya. Ini adalah mak
ng di meja Karina. Karina pun segera melahap soto tersebu
ap perutnya yang sudah kenyang sambil bersendawa. Marissa lalu meminum
g pembicaraan ibu penjual kantin d
lan. Tapi belum ada yang melamar jadi baby sitter. Padahal itu gajinya lumayan banget, lho. Soaln
u jadi babbu sitter. Gajinya lumay
Eh, saya pamit dul
i wanita bergaun putih tersebut. "Saya
binar-binar. "Syukurlah.... Perkenalkan, saya Agatha. Besok ka
i data dirinya. "Bye," ucap Agatha sa
awaran itu. Kesempatan jangan disi
•
u kasur. Lalu Karina menid
rina mau membuat baju pesan
bu, ya. Gara-gara Ibu, kamu jadi harus be
ibunya. "Ibu tidak boleh menangis. Karina 'kan sudah pernah bilang, jangan
Tuhan untuk Ibu. Kamu sungguh anak y
an untuk Karina. Berkat Ibu, Karina bisa men
mpahkan kebahagiaa
anya, Bu. Karina
aki menuju kamarnya. Karina membuat kamarnya menjadi me
ngat berantakan. Karina langsung mendudukkan dirinya di kursi tempat ia beker
lai menggambar desain pakaian pesanan pelanggan yang lebih dulu memesan dari pada dua pesa
sung menjahitnya. Pekerjaan ini adalah satu-satunya sumber pengh
engembang ketika melihat betapa indahnya gaun buatannya. Itu adalah gaun pes
hat karyanya. Ia memotret gaun tersebut lalu ia mengirim foto tersebut k
makan. Ia pun memutuskan beristirahat sebentar sebelum membuat pesan
Ia lalu memutuskan untuk makan sebentar sebelum beran
•
as helm lalu turun dari motor. Ia segera berjalan cepat menuju kelasn
yang menghadangnya. Karina memandang pria itu se
. Aku ada kelas, nanti terlambat g
au kamu mau balikan s
tidak akan sudi bal
engobatan ibumu?" Langit tersenyum, ia sangat perc
jalan buat aku. Aku sudah dapa
Jadi pembantu?" Langit
Karina mendorong Langit lalu
h juta perbulan kalau kamu mau balikan sama aku
! Sudah dibilang, aku gak sudi!" Ka
Karina berani menamparny
n takut sama kamu? Kamu bukan Tuhan ya
ntuk menyingkir, membia
. Karina meminta maaf karena datang terlambat. Tapi sebenarnya teman
pat waktu atau kamu tidak usah mengikuti ke
Karina seraya mendudukkan diri di k