r ponsel Davin. Ia pun menyalakan ponselnya dan menambahkan nomor po
ng terletak di depannya. Ia mengambil sekotak susu lalu meminumnya. Ini
ekati Karina. Bahkan ada yang tidak rela hubungannya berakhir dengan Kari
i sampai ia menikah. Jika memang ada laki-laki baik-baik yang serius dengannya, maka Karin
mberitahu Kasih tentang keseluruhan kisah cintanya selama
apar," ucap Kasih
ut Karina yang lalu menyambar kantong kr
ah teko berisi air putih untuk persediaan jika sewaktu-waktu Kasih merasa haus. Kari
telah itu, ia menyelimuti Kasih yang sedang berusaha tidu
nnya belum selesai sampai di situ, ia masih harus menjahit pakaian
a dengan kedua orangtuanya. Ia tersenyum sambil mengusap wajah ayah
apapun demi kamu, Nak. Kamu anak satu-satunya Ayah. Ayah sangat menyayangim
h Karina dengan setetes air ma
•
obil. Karina berniat mengantarkan ibunya untuk dititipkan ke rumah Suri. Namun
lik dan melaju. Langit yang beru saja keluar dari mobil pun mengep
tinggi. Kasih pun berpegangan erat di pundak Karina. Tubuhnya yang
ka ganggu kamu,
nggak denger,"
nggu kamu?" Kasih men
alu,
kalian sud
sih suka ganggu aku.
dia. Kasihan kamu k
ali udah nampar dia karena selalu g
an tidak baik sama orang yang derajatnya di atas kita. Maafkan Ibu karena
ia itu sama. Dan aku justru bangga la
dak Karina lembut. Beberapa menit kem
apunya di pojok tembok. Ia bergegas mengh
. Aku mau kuliah
hati
kampus, Karina langsung memarkirkan motornya dan berlari menuju kelas. Ia meliri
alannya. Karina mendengus kencang karena mengira bahwa orang yang menghadapk
um kirim pesan atau tele
apa mengirimi pesan apalagi menelep
ng lalu meninggalkan Davi
•
akaan. Ia segera mengambil beberapa buku untuk mencari referensi
berciuman dengan seorang wanita. Mereka terlihat sangat
rah Langit dan wanita itu. Mereka tersentak dan segera menyud
sum jangan di tempat
Karina, tapi wanita yang tadi berciuman dengan dia menah
tahu Langit pasti mengejarnya. Tanpa ia ketahui,
nti akan ada bahaya yang mengancam Karina. Namun Elard hanya mengikutinya dari
elasin semuanya." Langit
bagiku. Aku hanya jijik melihat perbuatan asusila kalian di tempat umum apa
t melakukan hal 'itu-itu'. Oh, jangan-jangan
nya. "Kayaknya otak kamu ikut
na yang nampak sangat kesal dan mar
iak Karina yang mengund
s Langit seraya menatap sekitar dimana-
lau ngeladenin kamu terus!" Karina lalu segera m
m senang. "Selain cantik,