Au
ku di terima di perusahaan yang ku lamar. Awalnya aku menolak, karena biasa datang ke tempat seperti ini. Tapi mengi
ng ada di sekitarku. Sepertinya ini club malam elit, terlihat dari pakaian yang dipakai oleh pengunjung
" Filda meletakkan m
coba menolak minuman yang ditawarkan Filda
kok, nggak bakal bikin mabuk. Cobalah sed
dak, aku takut tubuhku nggak sanggup me
ini kau nggak akan kenapa-napa
uman yang ditawari Filda. Rasanya sedikit pa
kku untuk ikut dugem bersamanya. Tan
disini aja." Aku m
o jangan kem
ku mengacungkan
aur dengan pengunjung lain. Suara musik di sini lumayan kera
g menghampiriku. Tanpa basa-basi dia langsung duduk di k
duk di sini?" Di
aneh, setelah dud
alau kau sudah duduk du
ku hanya ingin menemanimu. Kulihat tadi temanmu meningg
mu?" Pria itu mengulu
a, tetapi karena merasa tidak enakkan
elah itu cepat-cepat me
angnya," ujarnya sembari tersenyum
. Aku tak akan te
i saat kuliah banyak juga mencoba mendekati dengan melontarkan rayuan-rayuan remeh
san, memikirkan kelangsungan hidup jauh lebih penting. Sehingga pada saat kuliah, selain belajar waktu kugunakan untuk bekerja
ngan tatapan yang agak aneh menurutku. Dia lelaki yang tampan dan menawan, wala
nakan kemeja kantor dengan lengan panjang yang dilipat hingga siku. Serta ka
epat di hadapanku. Mata kami tidak sengaja beradu panda
egantenganku, kan?" Ujarnya s
dikit gugup karena keta
ng ini rasanya dag dig dug tidak karuan. Lelaki ini mau
u, dia menciumku sekilas. Aku ter
ya kamu berbuat tidak sopan padaku!" Deng
ti tertarik ke arahmu.
u mencoba meronta dengan mendorongnya lagi. Tetapi tenaga
mencoba berteriak, tetapi tidak bisa. Dia se
i terletak di pojok, tidak ada yang terlalu memperhatikan. Kalau pun ada yang lihat itu sudah hal bi
u habis dan membuatku tersedak. Langsung saja
ar!! Beraninya kau..." Aku memuk
mani aku malam ini. Aku akan memberikan
ikir aku wanita apa? Ak
u tamparan melaya
club malam, aku segera menghentikan taksi yang lewat. Tanpa
iliki wajah seperti malaikat. Aku masih ingat bagaimana ekspresi keterkejutanny
ngat dengan Filda. Aku langsung pulang tanpa member
nelepon Filda dan se
ketika melihatmu tidak ada di meja kita
ena sakit perut. Dari tadi mules terus," ujarku berbohong. Aku
an keberhasilanmu. Ya s
l. Lain kali aku traktir
i-hati di
adi. Dia pria yang tampan tapi sayang sifatnya seper
ok aku sudah mulai bekerja. Awal masuk kerja harus memberik