t ini dia merasa waktu berjalan begitu lambat.
ra begitu-berat. Penglihatan Arion pun ki
Jarak yang sebenarnya cukup dekat, tapi terasa sangat jauh. lagi pula jika menghubungi anggota keluarga yang lai
erat, sehingga hembusan napas mereka saling b
mm
tiba," ucap
bol password pint
bi
yang ada di depan sana. "Aku bersyukur, kau menyediakan lift disini!" tukasnya penu
menahan gejolak gairah yang begitu tinggi dalam tubuhnya. Gairah panas
r kepalanya dengan air dingin sebleum dia benar-benar hilang con
i saja!" ujar Arion begi
Saat ini tubuhmu sanga
atakan, Emily." potong Arion
baik
n masuk ke dalam kamar ma
emaniku sampai kedalam? Apa kau gila?!" jawab Ario
hawatirkanmu!" sahut Emily tidak kalah ketu
nya menyentuh handel pintu. Emily lagi-lagi menghela napas pelan, tidak tega membiarkan Arion
isa meninggalkan Arion dalam keadaan seperti itu
akan, meninggalkan dirinya hanya memakai tanktop berwarna hitam. Rambutnya yang tadi ia urai
tu seperti biasa. Sudah tugasnya tiap pagi sebagai sekretaris Arion me
olehnya. Wanita cantik itu memilih pakaian yang nyaman untuk Ario
ertinya dia akan sedikit lebih lama, apa aku ke dapur saja dulu?" gumamnya p
hower dengan air dingin. Tetapi semua itu tidak memberikan efek yang sig
geram Arion, dirinya terus saja mengutuk Tasha-salah satu model diperusa
n air dingin dari shower. "Damn! Sebaiknya aku langsung tidur!" gumam A
dililitkan di pinggangnya yang kokoh. Arion berjalan keluar kamar mandi dan melihat pakaiannya sudah tersedia di
yang tegap dan sempurna terekspos sempurna tanpa sehelai benangpun. Arion mengenakan cel
m Arion mendumel tetapi dirinya tetap
a menajam melihat sosok yang sedang berbaring di sofa bench yang tepat berhadapan dengan kasurn
suara serak dan beratnya. "D
tidurnya, berjalan perlahan menuju
idur pulas. Kulit putih bersih Emily begitu terpancar dan bersinar, membuat Arion tanpa sadar menaikka
an Emily, namun karena keegoisannya, dia selalu menganggap Em
usak persahabatan itu dengan adanya hubungan asmara, lag
enar tumbuh menjadi sebuah Bunga dan mengakar ke dalam hatinya. Itulah alas
ir tersebut terlihat begitu lezat. Ingin sekali ia merasakannya, napasnya terasa semakin
ngaruh obat yang ak
itu. Tanpa sadar pria itu mengusapnya sedikit kasar dan kepalanya semakin turun m
n benar-benar menyentuh bibir E
alakkan matanya mendapati pria kulkas yang ia kenali saat ini