n malam satin semata kaki yang anggun nan sexy. Kain warna hitam yang menutupi bus
ay?" tegur Cantika yang dipelototi oleh sek
. Dia pun menyahut, "Sorry, Miss ... ehm
up pintu unit apartment yang telah bertahun-tahun dia tinggali sendiri. Rasanya begitu melow saat dia
er milik Cantika yang dikemudikan oleh Arsenio. Wanita mata
a kolega bisnis papaku, aku lebih akrab sama papa si Hans sih. Soalnya aku nggak gitu suka sama kepribadiannya dan sepertinya dia gay. Ba
nya mengantar ke Hotel Marriot adalah untuk menolongnya lepas dar
rsenio melirik sekilas sembari te
d. Aku yang bakal ngomong ntar di hadapan kedua keluarga
renyah. Jadi malam ini dia mendadak jadi pacar
elan mentah-mentah cerita bohong kamu," jawab Arsenio tak b
betulnya dia tidak suka menipu Om Vano dan keluarganya sendiri, tetapi posisinya serba tak enak. Amit-amit bila dia harus menikah dengan Han
antika maupun Arsenio sama-sama menjadi can
ngan kekasih, kamu aja kaku banget ke aku?" ujar Arsenio jujur s
Sen!" cicit Cantika panik. Telapak tanga
g ini, Arsenio pun merasa kasihan. Maka dia pun bertekad u
t otomatis berges
jar Arsenio lirih di tepi telinga Cantika ya
yambut puteri sulungnya. Namun, keningnya sontak berkerut. "Malam, Tika. Kenapa
Cantika berharap papanya lupa dengan perkataa
kretaris kamu, Tik?" tukas Pak Jul
ka jadi nyaman sama Arsen!" kelit Cantika membela diri dengan kebohongannya. Dia pun b
ia tetap harus mengimbangi sandiwara Cantika. "Bener banget, Beibeh. Kamu bikin aku klepek-klepek
t kemesraan puterinya dengan pemud
g si Hans buat meminang kamu. Ehh ... kamunya malah milih sekretaris kamu ini. Nggak level b
lianto, calon besannya berjal
ini sih? Duduk di sana aja yuk sambil dinner bareng!
u. "Mas Vano, maaf sepertinya perjodohan anak-anak ki
Marriot itu. Hingga akhirnya, Om Vano berkata, "Nggak masalah, Jul. Mungkin Cantika bukan
bisnis apa pun. Apa yang dikatakan oleh papanya Hans benar, Cantika sangat memeso
lihin jelas bebet bibit bobotnya jauhlah kalau dibanding sekretari
personal bukan latar belakangnya yang mema
us berputar, Om. Kalau suamiku bisa diajak berjuang bersama pasti masa depan keluarga kami akan cerah," bela Cantika d
puteri kolega dekatnya. Kemudian Pak Revano menepuk-nepuk bahu Arsenio sembari berpesan, "Kamu jaga
in hubungannya dengan Cantika dapat berjalan normal selayaknya bos dan sekretaris
isa ngertiin pilihan kamu untuk mundur dari perjodohan kalian!" ujar Pak Revano kepada
rono, "Selamat ya, Tika. Status perawan
erasa mati rasa sekali lagi. Sementara Arsenio yang mendengarnya ikut tidak terima dan mengepalkan
" jawab Cantika dengan elegan yang membuat seisi meja makan tertawa be