pulang, Lilyah! Calon mert
wa ada sesuatu yang tidak mengenakkan hingga
" sapaku sopan beg
dengan bibir mengerucut. Papa pun melakukan hal
duk di dekat Papa. Kemudian beberapa lemba
atan binalmu itu, Lilyah!" ben
kaki. Sebuah foto yang menunjukkan bahwa aku sedang tida
ngan baik apa yang telah terjadi. Hanya beberapa ingatan samar-samar yang selama ini kusembunyikan
berkulit putih mulus dengan aku berada dibaw
perempuan di foto itu kamu
. Belum lagi tatapan jijik kedua calon mertua
i aku juga tidak ingin nasib tanggal pe
n ini semua. Tolong kalian jangan m
n bilang itu editan orang iseng?
mbut, berubah begitu garang bak induk betina yang
melakukan hubungan terlarang bersama pria
epalaku hingga terhuy
ama menahan Papa yang a
an kurang ajar kayak wanita murahan! Wajah can
harus segera diluruskan dan
mi Tuhan, aku nggak pernah punya niatan mengkhianati I
sadar! Aku memohon ampun pada Tuhan agar aib ini tidak m
uh di hadapan calon ibu mert
ini murni bukan kesalahan yang disengaja,"
mu mau dapat enaknya aja! Bisa tidur sama yang lain tapi tetep pen
nggak mungkin mengkhianati Ishak dengan lelaki lain. Aku sa
tua Ishak agar tidak membatalkan pernikahan kami. Pikirku
ain mana perempuan baik-baik dan mana perempuan na
ku janji akan buktikan semuanya. T
mikir buat apa nerusin hubungan sama
ri maaf dan tidak membatalkan rencana pernikahanku de
u butuhkan, kami aka
yang diberikan calon papa mertua. Hin
ikahanku dengan Ishak
tu lelaki bermartabat! Cocoknya sama perempuan baik-baik yang nggak mudah main gila kayak kamu!" be
ermaafkan hingga kedua bola matanya membu
sepertiku? Meski pada kenyataannya aku adalah korban. Siapapun orang tua
ak! Aku berusaha mengingat semuanya dan mencari t
Karena saking enaknya.
han, Tante. Aku
a?! Ini bukti nyata atas perbuatan binal kamu, Ly! Masih mau ngelak
uat harga diri ini tertampar sekeras-kerasnya mesk
i takdir hidup ini. Foto ini adalah bukti
ulang tahun sahabatnya. Dibawah kendali minuman bercampur sesuatu, pagi harinya
memberi maaf atas kesalahanmu. Karena Tuhan saja m
dengan kepala tetap menunduk dan ka
aaf. Om nggak bisa kasih restu apapun alasannya. Apa yang kamu
tunduk dengan tang
i kami?! Jangan harap, Lilyah! Sekali mur
erucap be
kan pernikahan kami. Aku sangat mencintai Ishak melebihi ap
erdiri dari duduknya saat tan
gibasi lututnya. Seolah-olah jemar
nikahan kami yang sudah berada di depan ma
bar melontarkan kata-kata hinanya untukku. Tidak cukup samp
nakku lagi! Pergi kamu dari ru
, Pa!
pa yang menarik rambutku hin
disini! Masih banyak perempuan bermar
Om mau Ishak dengar sendiri dari kamu kalau pernikahan ka
yang bilang sama Ishak. Gimana kal