Papa membatalkan pernikahanku dengan Ishak. Kemudian aku dinikahkan paksa dengan Lois, lelaki TIDAK tampan dengan profesi pas-pasan sebagai seniman recehan. "Bodohnya kamu, Lilyah! Menyelingkuhi kekasih berpangkat manajer pemasaran lalu menikah dengan seniman jalanan! Emang dia bisa ngasih kamu makan?!"
[Pesan dari Mama : Buruan pulang, Lilyah! Calon mertuamu marah-marah di rumah!]
Ya Tuhan? Apa ada ini? Firasatku berkata bahwa ada sesuatu yang tidak mengenakkan hingga mereka datang tanpa memberitahu lebih dulu.
"Malam, Om, Tante," sapaku sopan begitu tiba di rumah.
Mereka tidak menjawab salamku, lalu membuang muka dengan bibir mengerucut. Papa pun melakukan hal yang sama sambil bersedekap. Mengapa mereka begini?
Lalu Mama kembali menarik tanganku agar duduk di dekat Papa. Kemudian beberapa lembar foto dilempar ke wajahku secara bersamaan.
"Kasih kami jawaban atas perbuatan binalmu itu, Lilyah!" bentak Papa dengan suara lantang.
Mataku menatap tiga foto yang tergeletak tepat di bawah kaki. Sebuah foto yang menunjukkan bahwa aku sedang tidak memakai busana di atas ranjang dengan gaya menjijikkan.
Kejadian menjijikkan yang terjadi satu bulan yang lalu namun sayangnya aku tidak bisa mengingat dengan baik apa yang telah terjadi. Hanya beberapa ingatan samar-samar yang selama ini kusembunyikan rapat-rapat. Tetapi hari ini, kenangan ini terabadikan dalam jepretan foto yang dikirim ke rumah.
Foto itu menunjukkan punggung tubuh si lelaki berkulit putih mulus dengan aku berada dibawah kendali lalu membuka kedua paha lebar-lebar.
"Lilyah! Jawab! Apa benar perempuan di foto itu kamu?!" Papa kembali membentakku
Rasanya lidahku kelu untuk mengakui segalanya. Belum lagi tatapan jijik kedua calon mertuaku yang seakan-akan memandang rendah diri ini.
Kini, aku tidak bisa mengelak lagi. Tapi aku juga tidak ingin nasib tanggal pernikahanku dengan Ishak harus diakhiri.
"Ma, Pa, Om, Tante, aku bisa jelasin ini semua. Tolong kalian jangan marah dulu," aku berusaha menenangkan.
"Dijelaskan apa lagi, Ly?! Jangan bilang itu editan orang iseng?!" calon ibu mertua berucap marah.
Wanita yang selama ini kukenal begitu baik dan lembut, berubah begitu garang bak induk betina yang siap mematuk siapa saja yang mengganggu anaknya.
"Kamu mencoreng nama baik keluarga dengan melakukan hubungan terlarang bersama pria lain dibelakang Ishak! Dimana otakmu, Ly?!"
Lalu Papa mendorong kepalaku hingga terhuyung ke punggung sofa.
"Pa, tenang! Tenang!" Mama menahan Papa yang akan kembali menyerangku.
"Tenang katamu?! Aku nggak pernah ngasih didikan kurang ajar kayak wanita murahan! Wajah cantiknya itu ternyata neraka dunia paling nyata!"
Kesalahpahaman ini sepertinya harus segera diluruskan dan aku tidak boleh tinggal diam.
"Dengerin penjelasanku dulu, Pa! Bahwa aku dijebak! Demi Tuhan, aku nggak pernah punya niatan mengkhianati Ishak! Dia lelaki idaman dan aku sangat mencintainya!"
"Ini murni karena kecelakaan! Aku dibawah kontrol bawah sadar! Aku memohon ampun pada Tuhan agar aib ini tidak membuat pernikahan impianku dengan Ishak harus berakhir!"
Aku berdiri kemudian bersimpuh di hadapan calon ibu mertua yang memasang wajah jijik.
"Tante, Om, tolong, maafin aku. Demi Tuhan, ini murni bukan kesalahan yang disengaja," ucapku dengan tangis yang tak terbendung.
"Sekarang kamu bilang itu kesalahan yang nggak disengaja karena kamu mau dapat enaknya aja! Bisa tidur sama yang lain tapi tetep pengen nikah sama Ishak! Kamu benar-benar nggak punya hati nurani, Ly!"
"Aku bisa buktiin kalau dijebak, Tan. Sumpah demi Tuhan! Aku nggak mungkin mengkhianati Ishak dengan lelaki lain. Aku sangat mencintai Ishak. Tolong jangan batalkan penikahan kami."
Saat ini yang terpenting adalah memohon pada kedua orang tua Ishak agar tidak membatalkan pernikahan kami. Pikirku, nanti bisa kucari kebenarannya seiring berjalannya waktu.
"Kamu pikir kami ini orang tua yang nggak bisa bedain mana perempuan baik-baik dan mana perempuan nakal, heh?! Minggir! Jangan sentuh tanganku! Najis!"
"Demi Tuhan, Tante. Aku dijebak. Aku janji akan buktikan semuanya. Tapi jangan pisahin aku dari Ishak."
"Tanpa aku minta pun, Ishak pasti bisa mikir buat apa nerusin hubungan sama perempuan nggak bermartabat kayak kamu!"
Beragam bujuk rayu kulontarkan pada mereka agar memberi maaf dan tidak membatalkan rencana pernikahanku dengan Ishak. Hingga calon ayah mertuaku membuka suara.
"Kalau maaf yang kamu butuhkan, kami akan memaafkan kamu, Ly."
Hatiku berbungah mendengar pengampunan yang diberikan calon papa mertua. Hingga senyum kelegaan terbit dari bibirku.
"Apa itu artinya pernikahanku dengan Ishak tetap berlanjut, Om?"
"Perempuan nggak punya malu kamu, Ly! Udah kotor, masih juga ngotot pengen dinikahi Ishak! Anakku itu lelaki bermartabat! Cocoknya sama perempuan baik-baik yang nggak mudah main gila kayak kamu!" bentakan calon ibu mertua menggema di dalam ruang tamu rumah keluarga dengan telunjuk mengarah padaku.
Wajahnya menyiratkan kemarahan yang tak termaafkan hingga kedua bola matanya membulat sempurna dengan alis terangkat tinggi.
Ya, ibu mana yang mengizinkan anak lelakinya menikahi perempuan ternoda sepertiku? Meski pada kenyataannya aku adalah korban. Siapapun orang tua, pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Apapun itu persoalannya.
"Tapi Tante, aku berani bersumpah kalau aku dijebak! Aku berusaha mengingat semuanya dan mencari tahu siapa lelaki itu. Tapi aku nggak ingat apapun."
"Wajar kamu nggak ingat! Karena saking enaknya. Ya 'kan?!" ucapnya sinis.
"Sumpah demi Tuhan, Tante. Aku nggak bohong!"
Calon ibu mertua mengangkat fotoku tinggi-tinggi, "Lalu foto ini apa?! Ini bukti nyata atas perbuatan binal kamu, Ly! Masih mau ngelak lagi?! Dasar murahan! Sikapmu kelihatan lemah lembut tapi urakan!"
Kemudian beliau melempar foto itu ke wajahku. Membuat harga diri ini tertampar sekeras-kerasnya meski aku sudah berkata jujur dan mengakui kesalahan.
Aku tidak melawan dan hanya bisa menangisi takdir hidup ini. Foto ini adalah bukti nyata pergumulanku dengan seorang lelaki
asing beberapa waktu lalu saat mengantar Vela, adikku, menghadiri undangan pesta ulang tahun sahabatnya. Dibawah kendali minuman bercampur sesuatu, pagi harinya aku terbangun dengan kondisi tanpa busana. Sendirian di sebuah kamar apartemen.
"Lilyah, sebagai perwakilan dari keluarga Ishak, Om memberi maaf atas kesalahanmu. Karena Tuhan saja memberi ampunan pada semua hamba-Nya yang bertaubat."
Jemariku mengusap lelehan air mata dengan kepala tetap menunduk dan kaki bersimpuh di lantai ruang tamu.
"Tapi, kalau ingin pernikahanmu dengan Ishak tetap berlanjut, maaf. Om nggak bisa kasih restu apapun alasannya. Apa yang kamu lakukan, terlalu menyesakkan hati kami selaku orang tua Ishak."
Kepalaku makin tertunduk dengan tangis meratap sedih.
"Pura-pura sedih demi mengharap restu dari kami?! Jangan harap, Lilyah! Sekali murahan ya tetap murahan!" calon ibu mertua
kembali berucap begitu tega.
"Sumpah demi Tuhan, aku dijebak, Tante. Tolong jangan batalkan pernikahan kami. Aku sangat mencintai Ishak melebihi apapun. Aku bisa gila tanpa dia," mohonku dengan suara mengiba.
Namun keduanya justru sigap berdiri dari duduknya saat tanganku menggapai lutut mereka.
Lalu tangan calon ibu mertuaku mengibasi lututnya. Seolah-olah jemariku ini membawa penyakit menular.
Tangisku tak terbendung ketika rencana pernikahan kami yang sudah berada di depan mata akhirnya kandas dengan cara yang miris.
Kedua orang tua Ishak belum pergi, tapi Papa sudah tidak sabar melontarkan kata-kata hinanya untukku. Tidak cukup sampai disitu, Papa juga menarik rambutku hingga aku kesakitan.
"Mulai detik ini, kamu bukan anakku lagi! Pergi kamu dari rumah ini! Malu-maluin keluarga!"
"Ampun, Pa! Sakit!"
Tanganku memegangi tangan Papa yang menarik rambutku hingga mencapai pintu ruang tamu.
"Ayo, Pa! Kita pulang. Malu-maluin ada disini! Masih banyak perempuan bermartabat yang bisa kita jadikan menantu!"
"Sama satu lagi, Ly. Entah gimana kamu ngatur alasannya, Om mau Ishak dengar sendiri dari kamu kalau pernikahan kalian harus batal," calon papa mertuaku kembali menegaskan.
"Nggak usah, Pa! Kita sendiri aja yang bilang sama Ishak. Gimana kalau ditambahi dan dikurangi Lilyah?!"
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
TERDAPAT ADEGAN HOT 21+ Amira seorang gadis berusia 17 tahun diperlukan tidak baik oleh ayah tirinya. Dia dipaksa menjadi budak nafsu demi mendapatkan banyak uang. Akan kah Amira bisa melepaskan diri dari situasi buruk itu? Sedangkan ayah tirinya orang yang kejam. Lantas bagaimana nasib Amira? Yuk baca cerita selengkapnya di sini !
Dimasa lalu dia tidak jadi menikah dengan kekasihnya karena jebakan seorang perempuan yang adalah teman baiknya hingga dia harus terjebak pernikahan yang tidak dia inginkan, dimasa kini siapa sangka dia bertemu dengan gadis yang mirip dengan mantan kekasihnya, tanpa sengaja terlibat skandal one night stand dan tanpa di duga rupanya itu adalah putri mantan kekasihnya. bagaimana kelanjutan hubungan mereka? apakah restu akan mereka kantongi untuk menuju ke jenjang yang lebih serius?
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
21++ Bocil dilarang mampir Kumpululan Kisah Panas Nan Nakal, dengan berbagai Cerita yang membuat pembaca panas dingin