/0/3768/coverbig.jpg?v=b9069b2ed999fcd365c7ac440399d13b)
warning 21++ Yang belum cukup usia dilarang masuk. Bijaklah dalam membaca. ** Yenka Linggarwarna, wanita berumur 30 tahun yang sudah menikah selama 4 tahun dengan Taran Hariksana, dia akhirnya memilih jalan yang sama dengan Taran karena Taran yang berulang kali berselingkuh dengan banyak wanita. Perkataan Taran yang mengatakan Yenka adalah wanita bodoh karena tak pernah mencicipi pria lain membuat Yenka memutuskan melakukan hal yang sama agar Taran juga merasakan apa yang pernah dia rasakan. Dengan bantuan temannya, Ian Samudra Biru, Yenka masuk ke dalam pesta topeng yang dilakukan setiap malam kamis. Di pesta tersebut aktivitas seks adalah hal yang biasa dan identitas mereka terjamin. Yenka menikmati permainanya dan membuat Taran berikap berbeda padanya, karena semua pria yang pernah tidur dengan Yenka menjadi terobsesi dengannya. Akankah Yenka kembali pada Taran, atau meneruskan permaianan gilanya? Dan bagaiamana dengan Ian, sahabatnya dari kecil yang memiliki kecemburuan tinggi pada Yenka? Tentang balas dendam yang dilakukan dengan sex, semata-mata berlandasan dengan satu kata, yaitu cinta.
Ada banyak di dunia ini yang akan membuatmu tersakiti
Namun, salah satu rasa sakit yang terbesar adalah dikhianati.
Hari hujan berlangsung sejak pagi, seolah menjadi petanda untuk Yenka, wanita berumur 30 tahun itu menikah empat tahun lalu dengan pria teman kuliahnya yang sangat dia cintai. Pernikahan itu berlandasan dengan cinta. Seperti kata mutiara yang mengatakan, dengan cinta semuanya akan terlewati.
Namun hari ini, kata cinta adalah kata yang tak pantas di ucapkan oleh Taran.
Di kamar hotel dengan fasilitas terbaik itu, Taran sedang memadu kasih dengan seorang wanita. Mereka bergulat dengan tubuh telnajang mereka di atas ranjang yang sangat besar.
"Buka!" Yenka membawa bodyguardnya, dia menerjang masuk ke dalam kamar hotel yang telah di booking suaminya itu.
Walaupun para keamanan hotel menghalangi Yenka, tapi Yenka memiliki kekuasaan yang membuat mereka takut. Pada akhirnya, Yenka bisa masuk dengan mendobrak paksa.
Di depannya, suaminya dan seorang wanita murahan sedang bermadu kasih. Mereka saling menempelkan tubuhnya seolah keributan yang besar tak terdengar di telinga mereka.
"Bagus kau, ya, Taran! Pelacur mana lagi yang kau sewa!?" teriak Yenka, dia tak main-main, sudah ada di sisi ranjang dan menjambak rambut wanita yang bermain gila bersama suaminya itu.
Taran menyadari kehadiran istrinya itu. "Sialan kau, Yenka. Aku baru saja mau mencapai puncak klimaksku!" Taran memaki Yenka dari atas kasur.
Wanita selingkuhannya itu sedang ditarik rambutnya oleh Yenka, walaupun wanita itu meronta, dia tak bisa lepas dari Yenka. Ketika tangannya berusaha lepas, para bodyguard Yenka menahan tubuh wanita jalang itu.
Sedangkan Taran, dia hanya duduk di atas ranjang memperhatikan semuanya.
Yenka Linggarwarna, dia anak bungsu dari keluarga Linggarwarna yang sangat kaya raya. Yang berurusan dengannya tentu saja akan mendapatkan kesusahan juga. Sedangkan Taran Hariksana, dia juga berasal dari keluarga yang sama kuatnya dengan keluarga Yenka.
"Dasar kau gila, Taran!" teriak Yenka, kali ini dia menampar wanita itu. Yenka memperhatikan wajahnya dengan baik. "Kau pegawai baru suamiku,' kan!? Dasar gila kau bermain api! Berani sekali!"
Mendengar teriakan istrinya itu, Taran menyibak rambutnya dengan jari-jari, dia merasa kecewa dengan apa yang baru saja terjadi. Seharusnya, hasratnya terpenuhi, tapi karena istri sialannya ini, semua itu tak terjadi.
"seret wanita ini, dan buat dia menderita dengan kehidupan yang menderita juga." Yenka memberikan perintah pada para bodyguardnya. Setelah para bodyguardnya membawa tubuh wanita tersebut, dia menepukkan tangannya seolah kotoran menempel di tangannya.
Pintu kamar hotel tertutup, hanya ada Yenka dan Taran di dalam kamar. Keinginan Taran masih sangat besar untuk hasratnya.
"Yenka, kemarilah dan puaskan aku." Taran dengan santai memanggil istrinya itu tapi Yenka bergerak pun tidak.
"Istri macam apa kau tidak mau mendekat dipanggil suaminya sendiri!?" Suara Taran meninggi tapi Yenka tak peduli. Dia mengepalkan tangannya, ini sudah lebih dari lima kali Taran berselingkuh
"Istri harus menuruti suaminya! Kemari!" teriak Taran.
"Hahahah! Kau gila, ya, Taran. Otakmu otak udang, kah?" Yenka menunjuk kepalanya, dia memasang wajah yang terlihat mengerikan. "Sekarang kau membawa kata istri untuk kepuasanmu sendiri!"
Taran menatap Yenka dengan tatapan mata yang dingin, jantungnya berdetak tak sabar dengan panas tubuh yang meningkat. Rasa sakit di bagian bawahnya ini sangat menyebalkan.
"Kau yang bodoh, Yenka. Memiliki hubungan dengan orang lain adalah lumrah! Jangan sok suci, Yenka."
Air mata Yenka tertahan, dia tak menduga suaminya itu yang merupakan cinta pertamanya akan mengatakan hal sekejam itu. Seolah hatinya akan terbiasa.
"Apa?" Yenka memajukan kepalanya, seakan meminta penjelasan lebih dan mengatakan apakah dia tak salah dengar. "Kau bilang berhubungan dengan orang lain adalah hal yang biasa?"
Alis Taran sedikit berkedut dan dia tersenyum. "Tentu saja. Kau bahkan boleh memiliki pria lain untuk kau tiduri. Jangan terlalu sok suci dalam hidup, Yenka!"
Jantung Yenka seakan tercabik-cabik mendengar ucapan Taran. Pria yang tak menghargai cintai itu, dia ingin sekali menghancurkan kesombongannya itu, membuatnya menderita dan merasakan apa yang dia rasakan.
"Baiklah, kalau itu maumu. Aku akan berbuat hal yang sama sepertimu agar kau tahu bagaimana rasanya. Semua priaku akan jauh lebih baik darimu." Yenka menyeringai, dan ucapannya itu memancing kemarahan Taran.
Yenka yang berbalik untuk keluar dari kamar hotel tersebut langsung dihentikan langkahnya oleh Taran.
"Kau mau kabur ke mana?" Sorot mata Taran begitu marah, tak ada kelembutan seperti Yenka pertama kali berpacaran bersamanya.
Taran menarik tangan Yenka sangat kuat dan menjatuhkan tubub istrinya itu di atas ranjang.
"Auh! Kau gila, Taran!" ringis Yenka. Tapi Taran sama sekali tak peduli, dia melakukan apa pun yang dia mau sesukanya.
"Tugas istri adalah memuaskan suaminya." Taran menarik rok Yenka, melepaskannya dengan kasar walaupun Yenka menerjang Taran.
"Puaskan saja sendiri, memangnya aku peduli denganmu!"
Taran marah, dia menaiki tubuh Yenka dan menarik kasar bajunya, semua baju Yenka telah terlepas. Dia bahkan tak melakukan pemanasan pada Yenka karena dia sudah tak tahan lagi. Secara kasar dia memasukan punya pada organ intim Yenka, walaupun Yenka meringis. Dia tak peduli, dan rasa perih di organ Yenka rasanya membakar dirinya. Air matanya menetes dari mata.
Yenka mengutuk Taran.
Pria yang seperti binatang ini, memang harus diberi pelajaran.
**
Yenka memadang Taran dengan ekspresi yang keras, pria yang tertidur di sebelahnya itu sangat dibenci olehnya.
Bahkan sekarang tubuhnya masih terasa sakit karena keegoisan Taran. Dia menyetubuhi Yenka tanpa izin dari Yenka, dan melakukannya sangat kuat. Rasa sakit itu masih terasa di seluruh tubuhnya yang berasal dari satu titik, bagian bawah Yenka.
Yenka dengan mata yang berair meremas rambutnya sendiri. Setelah beberapa menit dia seperti itu, Yenka akhirnya turun dari ranjang. Dengan langkahnya yang gontai Yenka masuk ke kamar mandi membilas seluruh tubuhnya. Rasa jijik membuatnya kesulitan bernapas, air dingin yang mengaliri tubuhnya tak membuatnya merasa menggigil.
"Dasar gila!" Yenka meninju dinding kamar mandi dengan perasaan frustasi yang meluap, kakinya gemetar dan akhirnya dia terjatuh dengan tangis yang deras.
Betapa kerasnya teriakannya itu tak juga membuat Taran peduli saat mendengarnya, dia kembali tertidur. Karena bagi Taran, wanita sudah sepatutnya melayani pria, karena di dunia ini yang sangat berkuasa adalah pria
Wanita hanyalah hadiah dari Tuhan untuk memenuhi hasrat para pria, dn hasrat Taran tidak bisa terpenuhi hanya dengan tubuh Yenka. Di matanya, ketika dia menyukai wanita itu, dia harus merasakan mereka.
Mencicipi setiap rasa mereka, dan ketika kepuasan itu tercapai, Taran akan tersenyum. Karena itulah dia tak merasa bersalah pada Yenka.
Yenka keluar dari kamar mandi, memakai pakaiannya dengan tubuh yang lemas. Matanya yang sayu memandang punggung telanjang Taran, rasa sakit sangat terasa.
"Pria bajingan."
Yenka memakinya sebelum dia melewati pintu kamar hotel, meninggalkan pria gila seks yang membuatnya terluka.
**
Yenka masuk ke rumahnya yang sangat besar, berwarna putih dengan gaya yang klasik. Kepalanya sejak tadi terasa berdenyut-menyakitkan.
Rumah ini adalah rumah pribadi milik Yenka, bukan rumah yang dia tinggali bersama dengan Taran. Melarikan diri ke sini untuk menenangkan diri adalah yang terbaik, tanpa dia menyadari ada seorang pria yang berbahu lebar dengan jas hitamnya sedang berdiri memperhatikannya.
"Yenka, kau dari mana?" Dia berjalan pada Yenka dengan wajah yang tersenyum. Sangat terlihat bahwa dia memiliki tubuh yang proporsional, yang akan menjadi incaran para kaum hawa. Yenka melihatnya.
Tubuhnya yang sejak tadi lemah dan gemetar akhirnya kehilangan daya, Yenka terjatuh dan pria tersebut segera menangkapnya.
"Yenka! Kau kenapa!?" Matanya begitu perhatian, dia sangat khawatir dengan Yenka.
Di atas tangannya yang memegang Yenka, dia melihat Yenka mulai menangis dengan menutupi matanya. Air mata itu begitu deras dan Yenka malu karena itu.
"Yenka ...."
"Ian ... bantu aku, Ian ... bantu aku." Dia terisak dan memandang Ian yang sekarang sangat khawatirkan pada Yenka.
Ian langsung memeluk kuat Yenka, dia mengusap kepala Yenka di saat Yenka menangis dengan deras.
"Bantu apa? Apa pun akan kulakukan untukmu!"
Ian adalah sahabat kecil dari Yenka, kedua keluarga mereka saling mengenal dan keluarga Ian bukanlah keluarga sembarangan. Di waktu senggangnya, Ian suka menemui Yenka untuk melepas rinsu pertemanan mereka. Yenka adalah wanita berharga bagi Ian.
Mata Yenka gemetar, dia menggigit bibirnya karena beberapa detik ragu. Tangan Yenka memegang pipi Ian dan mengusapnya.
"Kau mau membantuku?"
Ian mengangguk cepat, apa pun akan dia lakukan.
"Fuck me, Ian. Fuck me!"
Yenka menarik kerah baju Ian, membuat wajah mereka sangat dekat dan ekspresi tak percaya Ian muncul. Dia menelan salivanya dengan ragu.
Ulang tahunnya kacau, namun dia juga menerima hadiah luar biasa di malam ulang tahunnya itu. Rachel tidur dengan seorang pria luar biasa sebagai balas dendam untuk pacarnya yang berselingkuh dengan adik tirinya. Mark adalah pria luar biasa itu, yang dikenal si gila. “Bertemu denganku mungkin adalah hadiah terbaikmu, Rachel. Kau bisa menggunakan ku sebagai balas dendammu dan juga hadiahmu.” Hubungan mereka bermula dari cinta satu malam, namun Rachel dan Mark malah membuat cerita yang panjang di antara mereka. Membawa tentang apa yang mereka sembunyikan dan mengenai perasaan di antara mereka berdua. Apakah pada akhirnya Rachel dan Mark akan bersama? Mengenai balas dendam yang ditawarkan oleh Mark pada Rachel, bagaimana itu akan berakhir?
WARNING 21++ DIPEBUHI DENGAN ADEGAN KEKERASAN, SEKS DAN LAINNYA. TOLONG BIJAKLAH . “Sekarang, kau lihat, siapa yang ada di bawah?" ** Vina Pryanika, seorang janda 29 tahun yang harus bercerai dengan suaminya. Dia tidak pernah bekerja sebelumnya, membuat dirinya kesulitan untuk mencari pekerjaan untuk menghidupi dirinya dan anaknya sendiri. Suatu hari, ketika dia mabuk, Vina menampar seorang pria yang ternyata adalah Eros Gaharu. Seorang CEO dari perusahaan teknologi terkenal, yang dikenal mempunyai desikap tempramental, bebas, dan kejam. Karna insiden itu, Eros meniduri Vina yang pingsan karna mabuk sebagai bentuk balas dendam. Sedangkan Vina, menginginkan balas dendam untuk keluarga mantan suami dan mantan suaminya. Dia ingin mereka ada di bawah kakinya lagi, dan hancur seperti dirinya. Keduanya membuat sebuah kolaborasi yang mematikan untuk keinginan masing-masing. Apakah ini hanya tentang kolaborasi? Atau tentang lainnya yang tidak mereka perkirakan?
Ava menarik nafas panjang sebelum melepas penutup terakhir tubuhnya. Dan kali ini, yang hadir hanyalah ketelanjangan yang membebaskan, ketelanjangan yang membebaskannya dari pakaian kepalsuan yang menutupinya selama ini. Ava memejamkan mata, menikmati udara sore dan dingin air yang mengalir membasahi tubuhnya. Sore itu ia merasa menyatu dengan alam.
BERISI ADEGAN 21++ Rendi Satria, pria berusia 28 tahun yang memiliki postur tubuh yang ideal juga wajah yang tampan, hal itu menjadi daya pikatnya sangat kuat dan banyak perempuan yang terpesona akan ketampanannya. Namun Rendi sudah memiliki kekasih, yaitu Lisna. Perempuan yang sangat ia cintai. Akan tetapi kedua orangtua Lisna tidak menyetujui hubungan mereka lantaran sat itu Rendi tidak memiliki pekerjaan tetap. Suatu hari Rendi ditawari pekerjaan untuk menjadi gigolo oleh tantenya sendiri. Maka dari itu Rendi bersedia demi bisa membuktikan kepada kedua orangtua Lisna. Lantas apakah yang akan terjadi dengan Rendi? Alangkah dia benar-benar menikahi pujaan hatinya? Simak dan ikuti kisahnya.
Zara adalah wanita dengan pesona luar biasa yang menyimpan hasrat membara di balik kecantikannya. Sebagai istri yang terperangkap dalam gelora gairah yang tak tertahankan, Zara terseret ke dalam pusaran hubungan terlarang yang menggoda dan penuh rahasia. Dimulai dengan Pak Haris, bos suaminya yang memikat, kemudian berlanjut ke Dr. Zein yang berkarisma. Setiap perselingkuhan menambah bara dalam kehidupan Zara yang sudah menyala dengan keinginan. Pertemuan-pertemuan memabukkan ini membawa Zara ke dalam dunia di mana batas moral menjadi kabur dan kesetiaan hanya sekadar kata tanpa makna. Ketegangan antara kehidupannya yang tersembunyi dan perasaan bersalah yang menghantuinya membuat Zara merenung tentang harga yang harus dibayar untuk memenuhi hasratnya yang tak terbendung. Akankah Zara mampu menguasai dorongan naluriahnya, atau akankah dia terus terjerat dalam jaring keinginan yang bisa menghancurkan segalanya?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Bagi Sella Wisara, pernikahan terasa seperti sangkar yang penuh duri. Setelah menikah, dia dengan bodoh menjalani kebidupan yang menyedihkan selama enam tahun. Suatu hari, Wildan Bramantio, suaminya yang keras hati, berkata kepadanya, "Aisha akan kembali, kamu harus pindah besok." "Ayo, bercerailah," jawab Sella. Dia pergi tanpa meneteskan air mata atau mencoba melunakkan hati Wildan. Beberapa hari setelah perceraian itu, mereka bertemu lagi dan Sella sudah berada di pelukan pria lain. Darah Wildan mendidih saat melihat mantan isrtinya tersenyum begitu ceria. "Kenapa kamu begitu tidak sabar untuk melemparkan dirimu ke dalam pelukan pria lain?" tanyanya dengan jijik. "Kamu pikir kamu siapa untuk mempertanyakan keputusanku? Aku yang memutuskan hidupku, menjauhlah dariku!" Sella menoleh untuk melihat pria di sebelahnya, dan matanya dipenuhi dengan kelembutan. Wildan langsung kehilangan masuk akal.
Billy melepas Rok ku, aku hanya bisa menggerakan kaki ku agar Billy lebih mudah membuka Rok ku, sehingga Rok ku terlepas menyisakan celana pendek dan CD di dalamnya. Lalu Billy melepas celana pendek ku dan pahaku terpampang jelas oleh Billy, paha putih mulus tanpa cacat. Billy lulu menelusuri pahaku. Aku hanya bisa menikmati dengan apa yang billy lakukan padaku.