i, ia disibukkan dengan memilah satu persatu berkas-berkas yang ada di atas meja kerjanya. Ia harus menyiapkan proyek-proyek lain
mpersilahkannya. Biasanya yang akan masuk ke dalam kantornya
intu untuk segera masuk. Tanpa menunggu orang itu masuk,
na kabarmu hari ini?" ucap satu suara
endengar kalimat yang biasa diucapkan oleh kekasih pada pujaan hatinya. Namun, Fi
ng berdiri di depannya saat ini. Bola matanya melebar sempur
nyunggingkan senyum lebarnya, seolah-olah Fiona
sok ramah, yang justru membuat Fiona m
pernah memberikan alamatnya pada pria di hadapannya itu. Namun, ia segera tahu j
mbuat Fiona menelan salivanya sendiri nantinya.Seharusnya, sebelum mempersilakan
g berada di hadapan meja kerja Fiona lantas menghempaskan bokongnya di sana sebelum Fiona mengi
g kurang beruntung untuk Fiona setelah ia melihat kehadiran Dave di sana.
tu saat ini. Iris hazelnya menyapu setiap in
a Russell?" Pertanyaan sarkas yang baru saja dilon
ajahnya ke samping. Malu sekali rasanya saat ia tertangkap b
barusan. Pria itu kembali membisu. Sementara matanya tidak pernah lepas dari menatap
balik Fiona menyerang Dave dengan ucapan yang sama. Ia tersenyum mir
uk menjawab serangannya. Dave memasang wajah serius dan duduk dengan tegak, la
menatap pria di depannya dengan serius sembari menunggu
saya dan saya akan memudahkan se
tidak bisa menahan tawanya. Rasanya lucu sekali mendengar orang asing tiba-tiba memintanya untuk menjadi ca
gas saat Fiona menghentikan tawanya. Fiona menarik n
s sudut matanya yang sedang mengalir buliran bening akibat terlalu
dengan saya. Jadi, saya menawarkan Anda
ya mau kerja sama dengan orang kayak kamu. Mending sekarang kamu pergi aja dari sini. Karena saya tidak punya waktu untuk meladeni permintaan yang super duper aneh kamu itu.
tampan itu kembali bersedekap sambil melemparkan senyum misteriusnya. Ia terlih
iapa?" Dave bertanya sambi
n urusan kalian. Titik." tegas Fiona, nyerocos tanpa jeda. "Tolong bertanggung jawablah sendiri atas apa yan
akang kamu beserta dengan semua bisnis yang sekarang ini kamu tekuni." Dave menjeda ucapannya. "Dan saya yakin sekali jika Lifia akan b
erjadi apa-apa dengan pekerjaan saya, itu salah kamu! Kan kamu y
ussell, ini akan menjadi uru
ri ucapan Dave barusan, masih dengan emosi yang meningkat. Karena kal
diri yang akan menghancurkan 'ANA'S WEDDING DREAM' sebelum Lifia yang m
ggeram dengan anc
r Dave. "Saya memberikan tawaran baik-baik pada Anda. Jika Anda mau bekerja sama dengan saya, maka akan saya berikan segala kemudahan d
nalar itu seketika membuat
, maka aku sama Mama pasti harus kembali ke Edinburgh. Kalau kembali ke sana,
ya?" Dave kembali bertanya dengan memas
enapa? Kenapa harus seperti itu?" tanya Fiona
a yang tadi membawa. Ia tanpa merasa bersalah sekali pun saat menatap kedua kelopak mata Fiona yang suda
Dave kembali melontarkan pertanyaanny
ona, wanita itu hanya bisa mengangguk lemah. Ia tidak mau m
at menyeringai seperti itu, tetapi tetap saja membuat Fiona merasa kesal. Dave k
u akan mengajarimu bagaimana caranya menjadi rekan kerjasama yang baik, Nona Fiona. Kalau
ras hingga akhirnya sebuah ide muncul di benak Fiona. Matanya tidak lagi berk
kekalahan ini, tapi aku tidak akan membiarkanmu menang terus. Akan aku buat kamu menyes
n baik. Ia akan memberikan pelajaran pada pria itu untu
*
u di satu su
tanya seorang pria lansia yang memiliki sorotan ma
dak salah lagi jika itu memang benar dia," jawab seorang pria
mbali ke sini lagi,"
n detik, tangan keriputnya mulai beraksi. Lembaran foto itu ia ambil dengan ce
usnya sebelum melangkah meninggalkan ruanga