nder mega proyek resort milik Mister Rodrigo di Pulau Bali m
pi kegirangan hatinya atas rezeki nomplok 10 Triliyun tersebut. Senyuman le
mendapatkan mega proyek tersebut. Maka dia pun menghampiri Brian seraya berkata dengan nada sinis, "Congrats, Bro.
lty buat eksekusi mega proyek beliau!" balas Brian dengan seringai congkak di wajahnya. Dia tak rela momen
u bakal dipercayaan ke satu orang doang. 10 T, hahh ... banyak bener!"
er kok kagak sportif. Ciao!" Brian pun melenggang keluar dari ruang meeting yang
ri pandangan matanya itu dengan sorot dengki. "Dasar
ahun belakangan menetap bersama putera tunggalnya, Carlos di resort pribadi miliknya yang ada di
anti. Aku merasa butuh wejangan dari beliau terkait mega proyekku yang baru i
tuh. Dia pun segera menelepon 'orang pintar' yang terkenal di
mobilnya bersama segerombolan pengawal priba
berjenggot dan kumis subur yang diselingi semburat uban di mana-mana. Cincin batu akiknya besar-besar melingkari jemari tanganny
datang ke mari. Ada hal penting yang harus saya
bersama di kursi kayu jati berlapis bantalan spons e
emua kebingungan Anda!" jawab Ki Sawung lalu melotot berkomat
ara sekalipun dia geli menertawakan sang guru spiritual Mister Rodrigo tersebut. Zaman sudah maju, tetap
Nilainya fantastis pastinya, apa pria yang saya percayai modal itu akan mampu menunaikan tuga
i dukun malah terbatuk-
ingin ke Ki Sawung yang segera meminumnya lalu menyemburk
stol mereka dari balik jas masing-masing. Namun, big boss merek
mulus dan lancar, Mister Italiano!" ujar Ki Sawung dengan
Mister Rodrigo serius
ah berkeluarga. Tidak boleh melajang. Itu pesan roh leluh
Brian Teja Kusuma masih single hingga saat ini. Artinya pria itu harus segera menca
g?" tanya Mister Rodrigo lagi sembari mengelap air sembu
itu tidak dapat disangkal bahwa kehendak semesta dipenuhi dalam hidup umat manusia. Apa Anda pa
annya dengan mantap kepada Ki Sawung. "Benar ... benar, saya yakin petunjuk Anda pasti tidak akan mele
kilo kemenyan. Jangan ada yang kelewatan, Mister!" jawab Ki Sawung sembari terkekeh misterius. Dia p
emua pesan dari klien exclusive bosnya. Rudi yakin pasti Brian akan mengamuk bila tahu tender megaproyek yang telah dise
ada Brian di ruangan CEO Teja Kusuma Realty. Kali ini dia benar-benar uji nyal
ng, dia pun berkata, "Permisi, Pak Brian. Maaf, ada hal penting yang harus saya sampaikan t
alam ruangan itu. Wajah Brian nampak syok b