anjingnya, Kouma. Tapi suasana malam itu rasanya agak berbeda, tidak seramai biasanya.
ohnya Akiko malah berhenti di depan lorong gang gelap. Seseorang
lelaki bertubuh besar itu, sa
galak dengan orang baru. Bahkan dia ingin
ru menahan tali Kouma agar tidak begitu maju. Tapi, tenaganya ternyata kala
njingku," p
dalam saku celana, lalu mengarahkan ke kepala Kouma. Ia memasang waj
ebuah mobil yang terparkir di seberang gang sana. Mungkin ada orang yang bisa membantun
lam gang. Untungnya, dia t
rokok dan bersandar pada mobilnya. Tanpa berpikir panjang, dia
o. Sedangkan pria itu hanya menat
bahaya, tolong bantu ak
singkat. Membuat Ak
Akiko merasa t
au membantum
dupnya. Ia menatap gang itu lagi saat mendengar gonggongan Kouma, jadi bisa dipastikan Kouma masih aman. Gadis itu menghela nafas
ak lama kemudian, suara tembakan terdengar dua kali. Bah
a, 'kan?" tanya pria itu
itu membuatnya segera m
maan dengan itu, Kouma berjalan menyusul. Ternyata dua-duanya masih hidup, entah p
ul walau tadi sudah dipukul memakai batu. Lalu, Akiko memutuskan untuk segera pergi ke rumah sakit terdekat karena tangannya sampai tid
mobil sambil terus mengamati Akiko. Tidak menyangka kalau Akik
*
ara memutuskan untuk pulang dan bertanya soal Akiko pada papanya. Tapi, papanya justru panik dan tidak
an bahwa kami tidak akan be
inara, hingga papanya menja
jahat pada Akiko? ke
tidak menolak atau melawan saat P
nya akan sama saja, yaitu kemarahan Papa yang tidak manusiawi. Kenapa tidak
ip, sehingga aku terus mengingat bagaimana wanita itu berj
na Akiko mirip dengan Mama?"
seperti istri. Papa selalu sibuk bekerja, lalu pulang dengan emosi meluap-luap dan melampiask
memukul Akiko! Kau jangan menyalahka
makan sehingga tubuhnya kurus. Tatapannya selalu kosong, bibirnya sering berdarah karena digigit sendiri untuk menah
g sudah merobek file m
ingung Mr
tapi aku terlalu takut untuk mengaku. Jadi, Akiko yang menjadi pelindungku tanpa perduli k
s, tapi dia tidak berani ikut makan saking takutnya pada Papa," Keinara ingat sekali,
an bodohnya, aku justru makan dengan bahagia tanpa memikirkan adikku yang menatap kelaparan,"
ancam, karena dia adalah anak pertama. Papanya khawatir, Keinara akan pergi dan tidak bisa meneruskan perusahaan. Kalau Aki
Tapi, dengan brengseknya ... Papa tidak ingat hal buruk
nar-benar pergi, Papa adalah orang yan
kunjung dijawab, sampai Keinara harus memba
mana Akiko
kan foto Akiko dan orang itu langsu
g itu?" tan
kehidupan Mckenzie. Sifatnya benar-benar kejam," jika sudah tau sifatn
Papa mau membenciku. Tapi, yang jelas aku ti
ia mengingat percakapannya dengan Akiko kemarin, yaitu tentang penyakit. Selam
uk dirinya sendiri, merasa menyesal sudah bersikap begitu buruk.