9 tahun. Gadis itu langsung terbangun dari tidurnya, padahal baru se
au dapat," Akiko segera mengambi
encang mendarat di pipi Akiko
, hah?! dia akan menganggap bahwa aku tidak becus m
ya kesalahan teknis," Akiko
memang dapat nilai kecil, kau tid
ko saat rambutnya dijambak kasar. Bahkan, bebe
erasa sakit dipukul oleh papam
.," isak
benar-benar tidak berguna," Akiko terdiam mendengar u
? aku sangat tersiksa, Papa ataupun Mama tidak pernah sayang padaku. Kalian memukulmu terus tanpa aya anak seperti aku? apa kurangnya aku, Ma? apa aku pernah melawan? apa aku pernah
hku saja, sebelum aku meng
lai yang dia dapat aslinya memang 100. Tapi karena kesalahan teknis, satu jawaban tidak terdeteksi benar oleh sistem. Nilai 95, membua
g ke rumah sakit atau pemakaman karena kehidupannya sudah diatur oleh papanya. Parahnya, pa
tanggung jawab sebagai istri atau sosok mama. Dia suka bersenang-senang sendiri, tanpa peduli keluarga. Ta
luka lagi. Entah karena apa, tapi yang jelas Akiko tau bahwa papanya tidak suka melihat
hanya akan ada luka baru di tubuhnya jika berani bicara. Akhirnya, Akiko tidak pernah m
*
bat-obatan dokter agar bisa mengendalikan traumanya. Dan obat itu sangat tidak baik bagi kesehatan Akiko, kar
acara yang sudah dijadwalkan nanti. Ia memakai blouse dan celana panjang, lebih nyaman memakai pakaian tertutup karena hangat di
akan jauh lebih baik, dari pada masa sekolah sebelumnya. Karena pribadi yang pendiam dan murung, Akiko jadi sering
normal dan ramai seperti dugaan. Akhirnya, ia berjalan ke bang
seorang gadis menghampiri Ak
mamu?" tanya gadis
abnya singkat semba
genal lebih tentang teman barunya. Saat pertama kali melihat Akiko, dia langsung berangg
l dari Jepang," jaw
Sebab, gadis itu hanya menjawab singkat seolah tidak mau mengenal Lani balik. Padahal, Akik
a yang memulai pembicaraan, maka mereka tidak akan mengobrol. Bahkan hampir satu jam dalam
yesuaikan diri
pelan. Ia menganggap Akiko seperti bunglon, yang but
arunya. Tapi dengan kepribadiannya yang memang seperti itu, dia juga b
sakitan dari Akiko membuat Leni segera menjauh. Dia pikir, mungkin ada luka di pundak Akiko yang tid
ang untuk mengangkat telepon. Setelah Leni meng
" sapa
am ini," kata papanya d
tanya Akiko
diam sejenak. Merasa, kalau panggilan dari papanya ini pasti bukan tentang
g papa kembali karena b
Akiko pasrah. Lalu telepo
a sengaja ingin mencari ketenangan dengan hidup sendiri.
berganti pakaian yang lebih kasual karena dia tau papanya sangat memperdulikan soal penampilan.
, beralih mengambil obat dan mengol
rtahun-tahun. Dia rasa, Kouma adalah pendamping yang sangat berharga baginya. Setelah dipastikan s
e dengan canggung. Matanya menatap nanar, ta
.. menj