karena Tristan bersih keras dan berhasil membujuk mommy nya. Dan kini di sinilah dia, berada di
ggeser tubuhnya, menimpanya dengan lembut dan hangat membuat
didalam hatinya, agak takut dan gemetaran, berpi
ttt
a Aurora tebak itu adalah suara safety belt nya,
kkk
ebut masih ada di hadapannya, sentuhan yang dipersembahkan Tristan membuat gadis se muda diri nya gelis
t bergetar, menahan diri untuk
menuhi gendang telinga nya di mana kini tatapan mata lak
Aurora dia melihat laki-laki itu sebagai sosok calon ayah tirinya, tidak sedikitpun
embali duduk di posisi nya, laki-laki tersebut membuka obrolan di mana
uk beberapa waktu, memperhatikan r
enyukainya, dia suka netramata laki-laki tersebut dalam pertemuan perta
n gelisah, menundukkan kepalanya dan be
elah nya, di mana Tristan melirik kearah dirinya sambil mengembangkan senyuman
ntaan Tristan sedikit aneh untuk Aurora,
a bertany
obil dan jalanan, tidak sama sekali menoleh ke ar
ang ayah?," dan laki-laki itu menoleh kearah dirinya, menatap Aurora beberap
ke depan." A
nya, dia kembali mengarah
24 jam baby, ini permintaan.
ipulatif yang digunakan Tristan selalu mampu membuat Aurora
ia pikir akan memberikan foto copy ka
sama terjadi di mana laki-laki itu membuka sabuk p
elisah,. ingin menyelesaikan kata-katanya
menghentikan gerakan tangan nya, s
n hangat terbit di atas keningnya, membuat Aurora membeku untuk beberapa waktu, gadis itu menggengg
m hatinya mulai dari takut, gelis
berkembang dari kening, pipi, coba-coba di b
ora berkali-kali menjerit sambil menc
ci tubuhnya termasuk di bawah sana, membuat dia basah, mengerang berkali
anti." bisik Tristan kemudian sam
ng terus bicara dengan nada hangat nya. Aurora perlahan keluar dari mobil tersebut, menundukkan kepalanya dan me