ki beberapa panggilan ber
u menatap bawahannya dingin. "Maurice, kau berani men
yang saya katakan, panggilannya datang secara beruntun sedari tadi, jadi
tah Albert d
langsung keluar d
ya ke meja, lalu memijat pangkal hidungnya sambil menah
nya selama lima hari. Lima hari yang sama sekali tidak berarti. Albert memutuskan wanit
dan tidak mengingin
besar dengan gairah yang ia miliki itu. Tapi untuk apa dia menahan-nahan diri di saat perempuan-perempuan itu melemparkan diri mereka padanya secara sukarela? Albert tentu saja menyambutnya dengan tangan
gairah seksnya. Dan semenjak kejadian yang membuatnya tidak lagi memandang ti
elakuannya masih sama, dan Albert pun tidak berniat mengubahnya. Terlebih, setelah mengetahui kelakuan istrinya
gadis itu tawarkan padanya. Bisnis dengan keuntungan yang tidak bisa
k menolak. Dibanding kedua kakaknya, Sophia jauh lebih tertutup dan pendiam. Kriteria yang sangat cocok dengan
mereka di mana Sophia menolaknya secara mentah-mentah, Albert langsung berubah pikir
sombong, itulah ya
gga Albert merasa bahwa kehidupan pernikahannya tidak jauh berbeda dengan masa lajangnya. Sophia sedikit pun tidak berniat melak
nya, di malam Jumat seperti biasa. Dia mendapati keadaan rumah yang sepi dan sunyi. Padaha
an itu lakukan d
ak terlalu peduli
Albert melonggarkan dasinya, melepas pakaiannya dan masuk ke kama
berbaring, Albert tidak kunjung merasa kantuk. Napasnya semakin berat dan dia bangkit untuk menaikk
*
depan pintu kamarnya, menoleh ke kiri, pada pintu cokelat tua yang tertutup rapat. La
asak sarapan di dapur. Sophia pernah berkeinginan untuk membantunya dalam hal memasak dan bersih-bersih, akan tetapi
rangannya itu yang terkadang menjadi sangat memuakkan. Tidak peduli sekeras apa dia mencoba, Sophia tidak pernah bisa melakukannya. Ditambah ju
ophia membaca artikel berita terkini dan mendapati sebuah berita
tapi, hal itu tidak cukup mampu untuk membuatnya berharap terlalu tinggi. Albert tetaplah Albert. Dalam beberapa hari lagi, gosip dirinya yang telah menggandeng wanita baru akan k
an bacaan-bacaan tidak bermutu seperti itu," komentar Dana yang telah meletakkan se
ya dengan garpu dan mulai menyuapkan potongannya ke mulut. "Apa semala
apikan peralatan masak. "Dia seperti
yang lain dari panekuk yang lezat itu
di jam segini." Dana bergumam
, Albert sarapan lebih dulu darinya, mungkin untuk menghindar dari keadaan canggung yang tidak meng
k-baik saja?
keh oleh ironi. Karena tidak mungkin, kan, seorang Albert Raymond menjadi tid
amiku untuk mengambil tomat-tomat segar yang telah dipanenny
sejenak, lalu mendongak menata
," kata Dana. Tidak lama se
n telah menghabiskan jus tomatnya. Dia bangki
sempat ragu sejenak. Namun pada akhirnya, dia me
hia, mengetuk lagi dengan lebih keras. Masih tidak ada sahutan. Sampai pada ketukan keempat, pintu itu melay
ggi sedikit membungkuk dengan sebelah tangan yang bertumpu pada kusen pintu. Wajahn
u?" tanya
*