di punggungnya dengan perlahan dia melihat lihat sekitar berharap segera menemukan taksi yang bisa mengantarka
kkkk
eorang pria yang merasa di tabrak dari bel
gganggu ku?" Bentak pria itu setelah melihat kalau yan
tidak memperhatikan" ucap Zahra yang memang tid
erhatikan sikap mu awas saja aku akan menendang mu sampai luar pulau
u hah,,, lagian aku sudah minta maaf kenapa kau malah me
salah kecil saja di besar besarkan dasar kutu busuk" sambung Zahra d
n menyebalkan seperti mu" ucapnya lalu segera melangkah perg
uk sialan,,,, semoga setelah ini aku tak lagi di pertemukan dengan pria sialan itu lagi " gumam Zahra sambil berjalan kel
ana Nona? " tanya sup
ertas alamat rumah ibunya,,, supir taksi itu pun segera menerim
i ibunya bermodalkan alamat dan foto ibunya dua puluh tahun yang lalu bukankah itu sudah terla
iri hingga Zahra tidak sadar kalau dia telah sampai di tujuanya
dah sampai" u
n segera membayar taksi dan turun,,, begitu Zahra turun dia pun di buat ter
ya hanya bekerja di rumah besar ini ,,, atau aku yang salah alamat ya? Tapi ah, rasanya tidak mun
itu saja" gumam Zahra yang meli
da satpam yang berjaga di pos satp
tpam itu pun mendekat kearah Zahra tanpa
bisa saya bantu? " T
rumah ibu Arum Setyan
i rumah nyonya Aru
asuk untuk bertemu Bu Arum Pa
ada janji dengan nyonya A
ertemu sebentar pak,, tolong panggilkan
anji dulu dengan beliau jika in
anji bagaimana kalau saya membuat janjinya lewat b
membuatkan anda janji temu dengan pemilik rumah ini" jawab satpam sambil meng
rum kalau saya Zahra ingin bertemu denganya pak " pinta Zahra dengan wajah mem
t janji dulu dengan nyonya,,,, maaf saya
Bu Arum, ini sangat penting pak bantu
ngan nyonya " jawab satpam yang mengusir Zahra dengan halus dan ingin segera meninggalkan
a pada Bu Arum kalau memang Bu Arum tidak mau menemui saya setelah mendengar nama saya maka saya akan pergi pak dan tidak akan kesini lagi,,, saya mohon pak sekali saja bantu saya ,,,, saya akan sangat
menghela nafasnya sambil berbalik menatap Zahra.
s fikir kenapa gadis itu sampai ingin menangis hanya untuk bertemu majikanya sia
alam rumah dan melihat majikannya
g terus memohon ingin bertemu dengan anda nyonya" ucap satpam dengan memberanik
da janji dengan siapapun? " tanya
untuk mengusirnya tapi gadis itu terus memohon dan tidak mau pergi
Tanya Arum sambil berbisik pada suaminya
annya " jawab Adi sambil berbisik juga, Adi kini juga ikut
h diam dan justru terlihat mengacuhkanya dia pun ingin melan
epan,,,! " Cegah Adi dengan sedikit menaikkan suaran
t siapa yang ada di depan, Arum pun hanya mampu menganggukan
angkah kan kakinya keluar rumah untuk m
ku, pak? " tanya Zahra begitu melihat satpam itu be
tuan dan nyonya menung
ang, Zahra melangkahkan kakinya dengan pelan dan ragu. Zahra benar benar gugup sekarang apakah
nda " ucap satpam itu setelah dia sampai di
ab Adi suami Arum yang menjawab satpam karna istrinya
ngan mata berkaca kaca m
mengalir begitu saja di pipinya melihat wajah gadis di depannya yang
an mu ibu " jawab Zahra yang menangis di hadapan Arum. Ah rasanya sekarang Zahra benar-benar ingin segera memeluk erat tubuh wanita p
alu segera memeluk Zahra, kini mereka benar-benar tengah menyalurkan rasa r
istri itu hanya menyimak tanpa mau menyela cerita Zahra dan setelah Zahra selesai bicara kini Arum lah yang mulai berbicara denga
Mama atas semua salah Mama padamu dan juga nenek dulu,,," ucap Arum sam
rambutnya. Zahra bahagia sekali akhirnya dia bisa bertemu dan merasakan belaian tangan
ma, Sayang maafkan Mama, bukan maksud Mama tidak mau mengakui ataupun berniat menyakiti mu tapi Mama juga tidak bisa mengakui mu dan memperkenalkan kamu sebagai anak Mama pa
as pelukan sang ibu dan mengusap air matanya rasanya san
sebagai anak Mama? " Tanya Zahra dengan penuh rasa kecewa terhadap ibunya. dia merasa tidak di har
, penolakan mama seakan-akan menghancurkan ku sekarang " batin Zahra yang
******