n menoleh ke arah Adam. Pria tersebut terlihat penu
yan. Ia tahu jika Linda yang mendorong Alin,tapi ia p
menggendong Alin. "Turunkan aku," ucap Alin liri
n membiarkan Adam memb
sa jatuh di tan
mengatakan yang sebenarnya hanya akan menambah masalah, ia berpik
n menemuimu," ucap Adam sambil menatap wani
slyn?" ta
kan matanya lalu berlalu ke kamar m
ng di rumah ini memanggilku dengan nama Asley? Mereka bukan hanya memanggilku dengan nama itu, tapi mereka
tok
lin tersadar dari lamunannya, lalu ia pun menoleh ke
di telinga Alin membuat ia tersenyum ke arah gadis kecil
enyum yang terlihat di wajah Alin, Jesy pun bergegas masuk ke kamar dengan senyu
di bibirnya. "Boleh peluk mommy?" tanya Je
yakin dengan semua yang terjadi saat ini, tapi ia tak ingin gadis
angen, jangan pergi tinggalin Jesy lagi. Jesy janji nggak akan natal dan akan nurut
apa sebenarnya Asley hingga meninggalkan gadis
in, lalu menatap ke arah Alin.
Alin sambil tersenyum dan membelai pipi ga
akan betapa Jesy sangat merindukan pelukan sang Ibu. Alin pun membal
kkkk
Jesy yang memeluk erat Alin sangat erat, dan begitu juga seb
anya Adam membuat keduanya langsung menoleh ke arahnya. Seperti
i anter tante Chelsea. Mommy sudah pulang, biar
y nggak bisa, dia mas
y di antar mommy, kalau mommy sudah sehat nanti. Tapi Jesy nggak
tar? Sekarang Jesy mandi da
mmy, Jesy mandi dulu ya. Sampai ketemu di meja makan," ucap
ke arah Adam yang kini sedang berganti pakaian. "Tuan, sebenarnya siapa
lah untuk mengingat semuanya kemba
Anda bisa melihat kartu identita
embenaran. Sekarang bersihkan dirimu, dan berganti
ap
m memotong ucapan Alin sambi