ri yang lalu. Gerataran ketakutan dan kenikmatan yang pernah kurasakan kembali m
asa panik dan entah perasaan apalagi berkecamuk mendera hebat dalam jiwaku. Namun anehan
sudah benar
a..masa mau di hutan
mpertanyakan tempat, seolah-olah memberikan lampu hijau pada preman gila ini utn
tanpa menoleh sedikit pun kepadaku. Motor dia tidak ada spionnya sehingga aku pun tidak bisa mengintip ba
nya hanya ada kebun jagung. Dan dengan tanpa mengucapkan sepeatah katapun, Alex memintak
milik temannya itu. Keadaan sekeliling teramat sepi. Aneh sekali ada orang yang mau menyewa, mengontr
empat memberontak saat dia memak
Rumah itu ternyata hanya sebuah kamar berukuran kurang lebih 5 x 4 meter yang dilengkapi dengan ka
wajahnya sedikit memerah namun kali ini sama s
tu. Benar-benar sangat ketakutan mendapati sikap Alex yang telah berubah menjadi seekor serigala lapar.
kmatnya kontol gua. Masa gua harus ngentotin lu depan
auannya, yang penting dia tidak memeprkosaku di depan Mas Bayu, atau tidak melukaiku dan ba
untuk beberapa saat aku hanya melongo, terkesima, sekaligus terpesona melihat dada Alex yang begitu bid
di rumah, aku tidak begitu memperhatikannya karena lebih banyak berontak, menangis da
ar, tiba-tiba Alex memelukku
askan gua. Jangan coba-coba melawan karena berteriak pun percuma! Itu sama artinya dengan lu
atan diri dan kesetianku terhadap suami. Alex memang hendak memperkosaku, tapi, aku tidak berani berteriak a
ena air mataku mulai mengalir deras. Aku tidak memakai alat kontrasepsi, bagaimana kala
jangan-jangan lu mnta diperkosa rame-rame ama te
siap memperkosaku. Dan tanpa mempedulikan permohonanku, Alex terus menyosorkan bibirnya ke
lai sedikit mengeras. Dia melakukan semuanya dengan sangat tegas, khas lelaki jan
i-matian berusaha menahan kembali nafsu birahiku
ak pernah merasakan kepuasan ngentot. Gua tahu birahi lu sangat besar, dan gua akan terus memuaskannya, Sis
n berjanji akan kembali dan terus memberikan kepuasan terhadapku. Bagaimana dia tahu kalau aku minggu lalu memang
in aku pun terus bertahan utnuk tidak terlalu buas melayaninya. Namun ternyata aku hanyalah manusia biasa yang memang t
alu menolak walau akan dibayar. Gua itu orangnya pilih-pilih! Dan lu adalah pi
!' seruku
sadaran lama-lama aku pun mulai membalas ciuman Alex yang menggairahkan itu dengan sangat ber
angat menyukainya!" dengusnya sambil melepas behaku hingga kedua buah dadaku yang padat dan kencang tersingkap.
raba-raba puting susuku dengan lembut. Oh, rasanya nikmat sekali. Aku hanya bisa menggigigit bibir baw
Aku tidak sanggup lagi untuk bertahan, Maaas...'
ah kembali mengkhianatinya. Mas Bayu adalah lelaki palimg baik hati yang perna
itu yang gak menikmati tubuh lu yang sangat i
a telah membiarkan orang lain yang bukan suamiku kemba
dari sebelumnya," bisik Alex yang entah mengapa terdengar men
anya menjadi hiasan mata buat si Bayu, banci itu, Siska!" Alex lag
rasa rela dan bahkan bisa membela diri bahwa aku tidak punya pilihan lain melakukan in
s ranjang, dalam kehdiupan bersosialisaipun dia memang laksana ayam sayur. Bagaimana mu
iapa yan