a seseorang di ujung telepon sana yan
ua, Alex!" uj
r. Sekujur tubuhku serasa mati rasa, kaku
anyaku agak gemetar setel
bulat. Saat gua ngeliat lu keluar dari pintu belakang rumah, harus udah bugil. Kalau lu
n belakang rumah sejauh dua puluh meteran dalam keadaan bugil di ten
sama preman yang bringas dan terekenal raja tega. Ancamannya bukan main-main, sewaktu-waktu mereka bisa denga
ada yang melihatku kelaya
lex dan gerombolanny
a tidak membu
harus aku
*
gu yan
h tangga, istri yang sangat mencintai suamiku. Mas Bayu, lelaki berusia 30 tahun, berpenampilan kalem dan mena
i bisnis sampingan yang sedang berkembang walau belum banyak membantu perekonomian keluarga. Namun
itas persatuan istri-istri karyawan di perusahaan suamiku bekerja. Se
menengah pada umumnya. Kami menikah dengan jalan dijodohkan oleh Pak Yusuf, atasanku di kantor dulu. Beliau
ka jauh berbeda, walau sama-sama menarik. Namun sejujurnya Pak Yusuf jauh lebih gagah dan ganteng diusianya
momongan. Bukan karena kami sengaja menundanya, melainkan karena Mas Bayu mengalami banyak gangguan dal
dal dia baru masuk setengahnya, terkadang sudah keluar duluan isinya. Hal seperti itu nyaris terjadi setiap kami melakukan hubungan in
arus benar-benar bersabar, ikhlas dan rela menerima dia apa adanya. Gairah seksualku yang terbilang sanga
a saat di atas ranjang tidak sejantan dan sebergairah lelaki normal pada umumnya. Jauh sekali dengan ekspetasiku yang senant
ar pun terasa sangat tenang dan nyaman. Hubungan interaksi antar sesama warga kompleks pun cukup baik. Hanya saja selalu ada
. Dia terkenal arogan, bersikap semena-mena dan semau gue kepada semua orang. Terl
ran dua empat tahun. Alex belum menikah, dan tinggal bersama neneknya yang sudah tua. Tidak banyak y
dua, kebetulan berpapasan dengan Alex. Mas Bayu mencoba bersikap sopan kepadanya, namun Alex justru membe
uang lima puluh ribu yang ada di kantongnya. Alex menolaknya karena dia
yang gaji bulannnya hanya cukup buat makan se
gak itu gaji. Yang pasti gua minta duit gope, sekarang juga!" Ale
epaskan cengkeraman tangan Alex dari kerah ba
ni mana!" Alex melepaskan cengkremannya dan berbalik seakan ma
nya sisa lima puluh ribu lagi, itu
enger keluarga kalian itu orang-orang kaya di
a aku masih bisa berbohong. Namun sebenarnya tidak terlalu salah, kar
suami kagak punya duit. buat apa lu kerja tiap hari. Mendingan l
GE
u terkesima. Sungguh biadab ucapan si Alex ini. Bbenar-benar telah merendahkan harkat dan
tnya yang menjijikan itu. Namun apalah dayaku hanyalah seorang wanita. Mas
a bicarakan lagi lebih lanjut." Mas Bayu kembali bernegos
ta akan bicarakan lagi semuanya, Bayu!" Akhirn
gulita. Namun demikian tatapan mata Alex yang beringas kemerahan tak ayal membuat nyaliku nyaris ter
il merangkul bahuku. Lalu dia pun menyeka air mataku yang
utnya akan benar-benar
sini Mas," jawabku lirih sambil
ayu terus menghiburku sambil memapah tubuhku yang terasa limbung. Benar-benar tak terima dan saki
*