ng sudah menikah lagi. Dan hal itu, baru diketahui oleh Sesil. Meskipun sudah 7 tahun bekerja, tetapi perihal semua masalah
saja? Tidak
ak enak dengan
iri. Cepatlah masu
lam rumah Raffael yang cukup besar apa
isi. Ia membuka dua kancing atas kemejanya se
erus berdiri
k di sofa yang sama tetapi dengan jarak yang cukup
setelah apa yang kamu lihat sendiri tadi?" tanya Ra
harus mendengar terlebih dahulu penjelasan dari tunangan saya. Tap
kamu masih mau memikirkan keputusanmu? Kamu mau m
rgoki pacarnya berselingkuh. Apalagi pertunangan itu kan melibatkan dua pihak keluarga. Jadi selain itu juga saya harus berbicara dengan orang tua saya,
gkinan kamu aka
ya masih yakin itu sebuah kesalahan saja, bukan selingkuh yang dise
sadar," jawab Sesil hanya ingi
a. Pakai logikamu, kamu pintar, Sesil!" ucap Raffael yang dibuat kesal sendiri dengan jawaban-jawaban dari Sesil yang t
nggalkan Sesil. Ia menuju ke
l wine beserta gelasnya. "Biar aku tuangkan," ucapnya lagi d
Saya tidak p
akan sendiri seperti apa dan bagaimana rasanya menjadi ora
tarik untuk mencobanya. "Saya ak
menghabiskan hampir satu botol penuh. Tentu saja ia sudah tidak sadarkan diri de
lah berciuman dengan wanita lain? Kamu anggap aku apa sebena
ffael hanya memperhatikan Sesil dari tegukan pertama sampai Sesil kehila
akhir
a informal pada Tuan?" tanya Sesi
l mengatakan semuanya. Karena jika dalam keadaan sadar, Sesil pasti tidak aka
kan dengan kata-kata kasar di depan bosnya, kini malah semaki
pernah berciuman den
aupun aku menjawab, kamu ti
anku?" tanya Sesil yang sud
merasa tegang dengan jarak yang begitu dekat
an memegang kedua pipi Raffael agar berhadapan dengannya. "Tunanganku, berciuman
a-apa, tidak membolehkan
p!
ecup bibir
an pertamanya. Namun, ia telah me
jut karena ia tidak menyangka terny
," ucap Sesil sambil hendak beranjak dar
narik tangan Sesil, sehingga
aka kamu harus bertanggung j
ia memagut bibir Sesil. "Beginilah yang dinamakan berciuman, tadi hanya
kecil. Tentu saja ia tidak akan berani melakukan sem
gin seolah berubah dengan cepat kesuhu sebaliknya. Seolah ruangan itu ingi
a Raffael. Dan Raffael mendukung apa yang dilakukan Sesil dengan membukanya, sehi
kspose dengan jelas. Perlahan diturunkan, Sesil pun tidak menolak sama sekali, hanya mengikuti n
ada, meskipun dua bulatan cukup besar milik
i dengan apa yang telah ia lakukan juga apa y
an kulit secara langsung. Raffael sudah tidak bisa menahannya terlal
mangku Sesil masuk
anya Sesil sambil memeluk Raffa
askan sesuatu yang