jalan seorang gadis SMA tengah di ganggu para preman jalanan, tak ada yang me
angin menatap ketiga pria yang sebelumnya datang menggodanya kin
acak pinggang menatap lurus pada segerombolan pria yang duduk manis menyantap makanan berkua
Omel Ayana pada kumpulan pria di sana yang ta
waktu lo berantem dia nambah baksonya." Celutuk salah seorang di antara mereka
r pria yang merupakan saudar
gan di ganggu!" Ketus
, berkacak pinggang lalu
n gua yang habis di godain preman!" Teriak
, nggak usah teriak gitu!" Ketus
yana mengayunkan pukulannya di
pulang aja." Tegur salah seorang di antara
dain rapat. Makanya gua ke sini,"
tak
linganya yang mendapat jent
li lagi kamu bakal di pindahin ke pesantren," ucap Arka yang seketika m
a sudah mengetahui itu, mengingat di sekolah ia selalu di awasi beberapa siswa yang di m
k mau!" P
a janga
tren!" Ledek teman-teman Abangnya yang
*
nggak cocok buat Ayana yang bandelnya nggak ketulungan ini."
-barangmu besok kita berangkat! Nggak ada bantahan lagi, atau kamu Papa kirim ke tempat
enggele
angmu, jangan bawa aneh-aneh. Kam
gan mata berkaca-kaca berha
gan putrinya, tapi mau bagaimana lagi putrinya itu kian hari semakin nakal dan berulah. Beberapa hari yang lalu saja dirinya sudah di panggil pihak s
menindaklanjutinya d
a ja
man
k sayang A
ak t
benci
rse
akinya mendapat jawab
amu tunggu, besok pag
arnya. Kalau sudah seperti ini, rasanya tak ada cara lagi untuk membuju
arcel mengusap dadanya berus
putranya yang sedari tadi
rk
mm
rk
ahut Arka ta
Arka menyimpan ponselnya lalu menatap
a P
. Segala keperluan adikmu sudah kamu b
s di kamar Aya. Tinggal di masu
menga
rtama kalinya kalian akan ja
ebih sedih dari aku." Ledek Arka sesaat tersen
atas P
menginjak satu pe
merubah sikap buruknya." Gumam Marcel meno
tapi tetap saja ia begitu nakal di luar sana. Maaf karena didikanku yang keras ia malah seperti i
pa berantakan gini, marah sih mar
bantuin gua bujukin Papa b
! Yang sopan bicar
memang hampir tak pernah akur, rasanya mendengar kucing y
yang hendak di gunting Ayana. Ia
g lalu menatap tajam
adaan marah seperti ini!" Perintah Arka
meringsut di atas
bisa jauh-jauh sama kalian!" Rengek Ayan
juga dekat, kita bisa ngunjungin kamu tiap bulan. Eh, nggak Abang janji ngunjungin kamu tiap har
Bang, butuh sekitar dua jam bar
a kalau jalan-jalan bisa sampe s
uh tak pengertian sekali. Ayana memalingk
ia sering menjahili adiknya hingga menangis karena kesal, t
ngis lagi. Ini keputusan Papa, kamu terima saja. Apa y
en, itu tidak cocok buat Ayan
ar jadi anak yang baik. Beban dosamu yang harus di tanggung Papa
gi, beresin barang-bar
etap menurut mempersiap