dengan Nak
gangkat wajahnya menatap Pak I
Pak Ilham untuk bermusyawarah terlebih dahulu, ber
gan fitnah Mas Nando?" tanya Laily
gelengkan kepalanya.
u, P
kecil, tak akan mungkin melakukan hal ini. Lebih-lebih Bapak sering kali liat kamu ket
rsyukur dalam hati. Sebab hanya satu ha
palsu Nando, lebih-lebih ia membawa nama Tuhan dan Rasul-Nya, juga Al Qur'a
alipun ia angkat bicara mengatakan yang sejujurnya, tentunya para warga tak akan mempercayainya. Tak akan ada orang yang percaya dengan tukang mabuk sepe
usir, Laily tak ingin jauh dari Bapak." Air mata Lai
ham lekat menatap wajah putrinya
memberikan putri Bapak ini pada pria mabuk s
punya pili
i, P
am segera menarik tubuh Laily ke dalam pelukannya. Seolah ingin memberikan ked
ng terjadi," ucap Pak Ilham dengan tangan mengusap pelan kepala Laily yan
lama bersamanya. Namun jika dia jodohmu, maka akan ada jalan untuk
in terisak
*
engan meninju tembok rumah
Laily akan lebih memilih menikah denga
. Sia-sia ia memfitnah adik ti
ya mendapat gelar wanita malam namun juga kembang desa tersebut akan mem
an yang berkedok santri taat itu akan le
ita cantik itu memilih untuk men
nar-bena
sedia menikahi Laily, Pak Ilham mempersiapkan
ijab kabulnya yang sakral tersebut dengan lancar.
pernah menyentuh air wudhu apalagi sholat it
nyangka bahwa akan menjadi seorang istri dari pria pemabuk. Padahal rata
*
elesai dan doa selamat, Abdi langsung pergi begitu saja dari mushola,
nya Maryam dengan sinis sambil dud
yang baru saja tiba di teras rumah dan ik
g sudah jadi kewajiban suaminya. Jadi mendi
i. Ia tahu ibu tirinya tersebut memang tak pernah
irinya pergi dari rumah bapaknya. Terlihat saat Maryam selalu me
yang masuk mau jadikan kamu istri dari Ustadz Afdal, ya sekali
ambil menahan senyum ejekannya. Be
akan tetap tinggal di sini denganku," uca
segera berdiri menatap he
p tinggal di sini. Aku tak ingin jauh dari putriku." Pak Ilha
yang Laily tangisi saat
dari suaminya? Itu tidak mung
ami istri itu harus sat
u mau misahin La
ryam menyipit m
l di rumah kita juga?" tanya Maryam penuh selidik. Lalu senyum
am sudah cukup
ak itu, tapi Bapak mau menampung dia di sini ... di
itu mena
suami dari putri Bapak," ucap Ma
api dia
anak Bapak. Ya gampang, tinggal Laily ikut tinggal di rumah suaminya. Toh rumahnya deket. Cuman sebelah rumah aja
Bisa-bisa bau minuman keras dan banyak dengan botol
ntuk menyusul istri dan anak tirinya namun sege
nda benar, kok. Laily sebagai seorang istri s
pi,
Abdi mana mau tin
terdiam dengan pi
am tak kuasa melanjutkan kata-katany
agian Laily dekat, Bapak bisa main tiap har
ham kali ini tak kuasa menah
*
ah Abdi dengan dia
pintu disertai ucapan salam, namu
tuk pintu rumah besar itu
ungkin dia sed
enti bersamaan pintu
tatkala pria yang paling menakutka
Pak Ilham. Abdi hanya diam sambil m
g istri memang harus tinggal dengan suaminya?" Pak Ilham mena
di rumah kami, pastinya Nak Abdi akan keberatan, sebab Nak A
dengan lebar tanda ia menyetujui kata-kata Pak Il
pa kata-kata, Abdi mas
Laily. "Nak, masuklah! Sua
-kaca menahan tang
i kamu. Kamu juga boleh main ke ruma
air matanya yan
nggukan serta senyuman dari Pak Ilham, Lai
ly mengedarkan pandanga
kan dari luar yang biasa Laily lih
y tak sengaja menyepak botol m
utan Laily timbul.dari sebuah ruangan. Ia membungkuk mengambil boto
ambut gondrong, brewok tak terawat dan celana yang dipak
ani hari-harinya dengan tingga
_