mpak ketakutan, ia menutup pintu kamarnya rapat-rapat, lalu
ita berusia dua puluh satu tahun itu sangat ketakutan. Tubuhnya bergetar hebat
pintu kamar anak tunggalnya itu. Setelah mereka menunggu lama kepulangan Ica dari kampu
lembut. Namun, tidak dengan Edward, ia terlihat tidak sab
apa dobrak pintun
li di tunjukkan, membuat Gina menepis
kapmu terhadap Ica? Di depan Eve kamu sudah berjanji d
a kita sebagai orang tuanya! Bukan kita yang dibuat kewalahan dengan
at Gina menjadi sedih, marah kemudian menangis. D
ngerti dan memahami Ica. Semua akan berjalan baik-baik saja!" ujar Gina dengan bibir yang bergetar. Ia t
ikahi selama dua puluh tiga tahun tersebut membuat Edward emo
ika itu membuat kamu puas,"
nya. Kemudian terdengar raungan tangisan
ca. Lalu pintu kamar terbuka, terlihat Ica yang menu
. Ia pandai bergaul dan memiliki banyak teman. Tetapi sejak Edward mengalami tekanan di ka
ka tidak menuruti perintahnya. Awalnya Gina memberontak dengan sikap kasar Edward, tapi i
Edward. Hingga akhirnya Ica melihat sendiri ketika Gina sedang di tamp
dalam kamar. Semalaman Ica di kurung di dalam kamar. Hampir setiap hari perlakuan kasar E
ni kamu minum obat!" ujar Edward dengan suara yang mel
mberontak kembali. Ucapan Ica membuat Edward men
berani menentang ucapan Papa
ng semakin menakutkan, Gi
kamu. Ini semua demi kebaikan kamu juga,
ara itu. kita harus melawan, kita harus memberontak terhadap penganiayaan," Ica m
k Edward, lalu ia mendaratkan t
L
n Edward, tubuh Ica sa
Hentikan Edward!" teriak wanita yang selalu t
! Tampar aku saja, jangan tampar anak kita. Aku mohon tampar aku saja j
ngan tanda merah di pipinya. Kini ia membenci dirinya sendiri. "Sialan!" teriak Edward kepada diri
a. "Maafkan aku," ujar Edward pelan. Kemudian ia pergi meninggalkan kedua wanita y
ujar Ica menatap Gina. "Kita harus melawan, Ma,"
paran dari Edward, melainkan menangisi nasib Gi
n Mama. Lalu kita berdua akan hidup dibiayai oleh siapa?" Gina m
erjuang demi kelangsungan hidup kita berdua, Ma," ujar Ica
wajahnya tertunduk. Namun, Ica terus mene
amu cepat sembuh dari depresi yang kamu ala
cukup selama lima tahun ini kita menerima sikap kasar dari papa, kita berdua harus ...." belum
num obatmu!" perintah Gina
butuh kasih sayang bukan kekerasan yang papa berikan selama ini, Ma." I
a mengambil sebutir tablet dan menyodorka
mau minum obat." Ica mem
kamu sembuh, papa pasti akan mengubah
rsebut malah di tepis oleh Ica. Lalu wanita berusia empat puluh tiga tahun te
pinta Gina dengan air ma
itu hancur melihat wajah sedih ibu kandungnya tersebu
ya. Ia membantu Ica merebahkan tubuhnya di atas kasur miliknya. Setela
di sampingnya sambil membelai lembut rambut Ica. Berk
cepat sembuh," ujar Gina sambil terus membelai rambut d
asih mengalir di pipinya, ia berjalan gontai menuju ruang makan. Air matanya kembali m
m lagi jika Ica sudah mengurung diri di kamarnya dan terkadang berteriak ketakutan hingga membu
sendirian di ruang makan. Satu tangannya merogoh kantong celananya. Lalu ia mengeluarkan tablet Benzodiazepine
a. Tanpa ragu ia meminum obat tersebut, tidak lama kemudian tangisannya perlahan berhenti d
eluar. Karena sudah dalam pengaruh obat yang membuatnya mengantuk, akhirnya Gina mem