tku berjuang dengan jepitan itu sampai akhir
pa bahwa bekas luka itu ada di sana, tidak terlihat dan tidak terpikirkan. Bekas luka itu hanya menjadi pengingat atas ap
g hingga kerangkengku menghantam tembok dan sebatang besi menancap di punggung bagian bawah. Ayahku harus menc
bagian dalam kakiku di sebelahnya " aku berhenti. Kenapa aku menceritakan ha
kat, sebuah senyuman di wajahnya. Aku membeku saat tangannya menggapai dan memainkan sehelai rambutku. Dia mencondongkan bibirnya ke pi
anya. Aku berusaha merebut kunciku dari tangannya, namun dia menariknya dari jangkauanku. Aku menja
yentuhku. Aku terkejut saat dia menciumku, dengan keras. Bibirnya menghantam bibirku. Aku membalas ciumannya, lidahku menjalar di sepanjang bibir bawahnya. Bibirnya terbuka, aku merasakan dia meraih bagian belakang kepalaku, jari-ja
bukan lagi matanya, matanya berubah menjadi hitam pekat, seperti mata binatang buas sebelum berkedip-kedip kembali k
amar Alpha. Tidak ada keberuntungan seperti itu karena begitu aku berbelok di tikungan, Beta Zane melangkah ke
Sial, kenapa dia belum kembali. Sekara
rasa kasihan padanya. Mungkin karena dia telah menjadi bagian da
nya. Bibirnya membentuk garis yang keras. Tiba-tiba aku mendengar pintu di belakangku terbuka. Aku langsung tahu itu adalah Damien, ar
baik saja Beta?
dia malah tersenyum bahagia. Apa-apaan ini? Bukan reaksi yang aku harapkan. Putrinya b
kembali ke lorong. Kenapa dia senang melihatku dengan Alpha saingannya? Itu tidak masuk akal. Aku berba
akukan itu" kataku de
lah karena putrinya kabur dengan pasangannya" Aku
rhenti dan men
gi nanti," katanya sebelum
*
ien
ak alasan untuk tidak ditinggal berdua denganku. Setiap alasan untuk mencoba melarikan diri dariku. Tetapi Aria dan ayahnya selalu berada di belakangnya, setiap kali dia men
ahu serigalanya mulai mengenaliku. Satu hal yang aku ketahui, serigalanya sama nyamannya dengan kulit manusia seperti halnya dia dengan kulit serigalanya. Hal ini sedikit menakutkan karena kebanyakan serigala lebih menyukai diri mereka yang sebenarnya
u pulang ke rumah setelah mengantar Lily kembali ke rumah kelompoknya. Aku baru saja tertidur ketika aku merasakan kasurku bergetar. Saya membuka mata saya dan Lily membungkuk di atas tubuhku, deng
nnya dan mengendus leher ku. Saat itulah aku menyadari ada sesuatu yang tidak beres, Lily berusaha menghindari kontak denganku, dia tidak
Lily mengetahui bahwa dia memegang kendali. Layla menjadi marah dan pergi. Aku khawatir jika Lily mengetahui serigalanya mengambil alih saat ia tidu
ngatakan bahwa dia khawatir akan menandainya kalau-kalau kami mabuk. Aku mengerti mengapa dia memiliki reputasi sebagai anak yang liar dan membawa pengaruh buruk. Lily tidak mela