har
kali sih?" Tanya Rio yang
dengan anaknya di kamar dan itu
pa Mas malah berteriak seperti itu
dimulai setengah jam lagi, dari kemarin harusnya kita datang ke rumah ibu kamu untuk memban
sudah selesai tentu langs
kan memberikan hadiah untuk adikku, hadiah yang lebih jauh mahal daripada u
rkumpul, mereka semua langsung melihat ke arah Wulan deng
arin ia sudah ada di sini untuk membantu ibu dan juga adiknya, tapi ia malah enak
ntu langsung menarik tang
kan ibu kamu. Ayah tidak mau berjalan bersama ibu kamu, ibu kamu hanya bisa membuat malu saja." Rio langsung menarik tangan anaknya
nyum dengan apa yang ada di hadapannya, ia mengingat di mana di saat pernikahan ia dengan Rio, pernikahan
i sekali, kamu kan saudara Dewi satu-s
ian, kenapa kalian malah sibuk mengurusi saya, harusnya kalian membantu adik dan ibu tiri saya, saya permisi dulu ya." Wulan lan
an di mana di sana ada Dewi dan juga
uaminya sedang memeluk adiknya itu dengan mesranya dan sedangencium adiknya, hal itu tentu s
ihat pintu terbuka tentu langsung
yang sedang duduk di atas tempat tidur, sedangkan Maya ia sejak tadi terus memainkan ponselnya, mungkin saja Rio seng
Padahal kan harusnya Kakak datang dari kemarin." D
diah untuk kamu. Oh ya semalam ada tukang dekor datang dia meminta bayaran kepada ka
a?" Dewi dan juga Lela yang
nya, aku sudah pusing semalaman memikirkan hal itu. Terima kasih
h teringat jelas Bagaimana Rio memeluk Dewi dan
menyiapkan hadiah untukku?"
k tidak mungkin hanya diam di saat pertunangan kamu." Dewi langsung berjen
sudah datang, Dewi langsung diam dan langsung melihat ke arah Rio, sedangkan Ri
n itu melingkar di jari manisnya begitupun
uk diberikan kepada Dewi, tapi wajah Wulan terlihat begitu penuh de
u biasanya kakak tidak pernah berekspr
gin memberikan hadiah yang luar biasa untuk kamu, apakah kamu tidak
idak pernah berbicara ataupun mengobrol dengan Wulan, mungkin saja memang Aldi tidak suka berbicara dengan orang lain, hanya orang tertentu saja yang diajak bicara oleh Ardi, semua orang saat ini sedang menik
gang tanga
aik saja sayang?" Tanya Wulan kepada suaminya. Tentu saja Rio langsung meli
n suka atau tidak." perintah Wulan kepada Dewi, tentu saja Dewi langsung melihat ke arah Wulan "Nant
u, nanti kan kita bisa banggakan kalau kakak kamu itu benar-benar peduli sama kamu." ujar Rita sambil memegang tangan Dewi. Dewi sebenarny
g ambilkan k
osnya. Maya berjalan menghampiri
ma ka
ingin hadiah saya itu dilihat oleh semua orang karena saya yakin jika adik saya bangga kepada saya atas hadiah yang saya berikan." Dewi tentu tersenyum
tu Wulan dapatkan, hal itu tentu membuat Dewi langsung pucat dan juga langsung terkejut. Aldi yang melihat raut wajah Dewi yang berubah tentu langsung merebut kotak itu, tadinya Dewi mencoba mempertahankan kotak itu agar tidak terlihat oleh Aldi, tapi karena Aldi menariknya dengan kekuatan besa
ya "Kenapa Bu, aku hanya ingin memberitahukan kepada semua orang jika adikku ini adik yang selama ini aku banggakan ternyata menusukku dari belakang. Bukankah Ini hadiah yang luar biasa Dewi?" Dewi yang matanya sudah memerah karena i
membabi buta. Dewi menangis menjerit karena ia tidak tega melihat Rio yang dihajar terus-terusan oleh Aldi, sedangkan Wulan Ia hanya tersenyum penuh kemen
udah menghancurkan kehidupan anak saya, bayar semua ini Wulan.c teriak Rita di tengah-tengah kerumunan orang. Sedan
aku persiapan dengan matang. Bagaimana caraku menyambut kalian, akan kusambut adik m