mengetahui perselingkuhan suami dan adiknya membuat Wulan nekat untuk balas dendam. bahkan Wulan sampai membuat suami dan adik tirinya menerima balasan atas tindakan mereka.
Wulan baru saja kembali dari luar. Ia dengan wajah gembira membawa oleh-oleh untuk suaminya karena sejak tadi pagi suaminya sudah mengeluh tidak enak badan, tapi di saat Wulan baru saja membuka pintu rumahnya ia dikujutkan dengan keberadaan pasang sandal wanita yang begitu ia kenali, tentu saja Wulan berpikir jika Dewi adiknya berada di dalam rumah, mungkin saja Dewi tahu jika suami kakaknya sedang sakit.
"Sepertinya Dewi ada di dalam, pasti dia datang ke sini untuk mencariku, apa Rio memberitahukan Dewi kalau dia lagi sakit? Mereka ini sudah seperti saudara kandung saja." ujar Wulan dengan wajah tersenyum.
Memang selama ini suami dan juga adiknya begitu dekat, bahkan seperti saudara kandung sendiri.
Banyak teman-teman Wulan dan juga tetangga yang berbicara kepada Wulan jika Wulan harus hati-hati melihat keakraban dan kedekatan antara Rio dan juga Dewi, namun Wulan sama sekali tidak mendengarkan itu, ia hanya bilang jika Dewi dan juga Rio hanya memiliki hubungan adik ipar dan juga kakak ipar tidak lebih dari itu dan Wulan juga percaya kepada mereka berdua. Di saat Wulan berjalan masuk, ia meletakkan kue yang ia bawa di atas meja, ia tidak mendapatkan keberadaan adiknya, tentu saja hal itu membuat Wulan kebingungan. Wulan pun memutuskan untuk pergi ke kamarnya untuk mengecek keberadaan suaminya dan juga keadaan suaminya. Apakah Rio sudah membaik atau tidak. Namun siapa sangka di saat Wulan baru saja hendak membuka pintu kamarnya, ia dikejutkan dengan suara-suara yang begitu aneh, suara yang tidak asing baginya, hati dan juga detak jantungnya tentu saja berdetak dengan kencang, ia memegang dadanya karena terasa begitu sakit, tapi Wulan mencoba menepis itu semua. Ia berpikir jika apa yang ia dengar itu adalah salah, perlahan-lahan ia membuka pintu kamarnya dan betapa terkejutnya di saat dia melihat adegan panas yang sedang dilakukan oleh kedua manusia yang sangat ia percaya. Wulan yang melihat itu tentu langsung pergi dari sana, ia langsung masuk ke dalam kamar tamu yang tidak jauh dari sana, dia langsung mengunci dirinya sendiri, dia langsung menangis jadi-jadinya, dia tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Bagaimana bisa adik yang ia percayai ini malah sedang melakukan hubungan suami istri dengan kakak iparnya sendiri alias suami Wulan sendiri.
"Tidak mungkin. Kenapa mereka jahat sekali? Kenapa Dewi tega sekali menikamku dari belakang? Bukankah mereka selama ini hanya memiliki hubungan sebagai saudara saja. Lalu kenapa mereka malah melakukan hubungan suami istri di belakangku? Jadi selama ini mereka memiliki hubungan gelap, kenapa aku terlalu bodoh, kenapa aku terlalu percaya kepada mereka." Wulan mengusap wajahnya dengan kasar.
Di kamar Rio.
"Ah sayang kamu paling bisa memuaskanku, kamu memang paling pintar. Untung saja tadi aku beralasan tidak enak badan kepada Wulan dan kamu bisa datang ke sini untuk memuaskanku, sudah sejak tadi malam aku sangat merindukan kamu sayang." ujar Rio sambil memegang kedua pipi Dewi, Dewi yang sedang bekerja tentu langsung tersenyum. Ia dengan lincahnya bergoyang di atas tubuh kakak iparnya itu.
Mereka tidak sadar jika orang yang sudah mereka hianati sudah melihat apa yang sedang mereka lakukan.
"Tentu aku paling bisa semuanya, lagi pula kenapa kamu malah menikah dengan dia, dia itu jelek, kusam. Aku ini cantik, seksi dan juga pintar membuat kamu puas. Sudahlah lebih baik kamu Ceraikan dia dan menikah denganku." ujar Dewi merayu Rio agar menceraikan istrinya alias Kakaknya sendiri.
Rio menggelengkan kepalanya.
"Tidak bisa, aku tidak bisa menceraikan Wulan, saat ini ada alasan tersendiri untukku mempertahankan Wulan, sudahlah yang Jelaskan hatiku dan juga Cintaku hanya untuk kamu, lagian juga aku sudah lama tidak melakukan ini dengan Wulan, karena aku selalu puas denganmu." ujar Rio dengan suara serak karena bentar lagi ia akan mencapai puncak.
Wulan yang berada di kamar sebelah yaitu kamar tamu tentu masih mendengar suara desahan dan juga suara erangan yang keluar dari mulut kedua manusia laknat itu. Wulan langsung menutup telinganya, ia tidak kuat hingga akhirnya keluar dari kamar tamu itu dan langsung keluar dari rumahnya sambil membawa barang yang ia bawa tadi, karena takutnya jika nanti Rio dan juga Dewi sudah selesai melakukan hubungan itu mereka sadar jika Wulan sudah kembali. Wulan memiliki rencana jika ia akan membalaskan dendamnya kepada sang adik dan juga suaminya tanpa membuat mereka berdua mengetahui jika Wulan sudah tahu kejahatan mereka.
Dengan derai air mata, Wulan terus berjalan menyusuri jalanan, ia menangis sambil mengunyah makanan yang tadi ia bawa untuk diberikan kepada suaminya.
"Baiklah Rio, kamu selama ini bermain cantik bersama adikku, aku juga akan bermain cantik kepadamu dan juga adikku, aku akan membalaskan rasa sakit ini, aku akan membalaskan Rasa kecewaku ini. Aku merasa bodoh, merasa bego karena aku tidak bisa melihat tanda-tanda jika kalian memang memiliki perasaan satu sama lain, selama ini aku diperbudak oleh kalian dan aku tidak sadar dengan apa yang kalian rencanakan selama ini. Untung saja aku dengan cepat mengetahui perbuatan kalian." ucap Wulan sambil membuang kue yang baru ia makan setengah, namun tiba-tiba kue itu ternyata mengenai seseorang yang sedang berjalan di hadapan Wulan
Setelah perdebatan kecil dengan orang yang tidak sengaja ia lempar dengan kue. Wulan memutuskan untuk pulang, ia akan berpura-pura tidak mengetahui apa yang sedang terjadi di antara adik dan juga suaminya.
Di saat ia pulang ternyata adiknya belum pergi dari rumahnya dan di saat Wulan melihat ke dalam, ternyata adiknya sedang duduk dan bercanda dengan suaminya terlihat jika rambut suaminya masih basah berbeda dengan Dewi yang rambutnya masih kering.
"Oh Dewi, kamu ada di sini?" tanya wulan di saat dia masuk ke dalam rumah. Dewi yang melihat kakaknya masuk tentu tersenyum dan langsung. Ingin rasanya Wulan di saat dipeluk oleh Dewi ia menjambak dan juga menampar wajah adiknya, namun ia harus bisa menahan rasa amarah yang ia miliki.
"Kakak udah pulang, ya ampun dari tadi aku nyariin loh Kak dari tadi, aku di sini nungguin kakak, aku cuma mau bilang hari ini ulang tahunku. Apakah kakak lup" tanya Dewi dengan manja kepada Wulan.
Sedangkan Rio suaminya hanya tersenyum.
"Iya, dia dari tadi terus merengek loh, dia bilang katanya kamu lupa, biasanya kamu selalu memberikannya hadiah, kamu kan tadi bilang keluar mau beli hadiah buat Dewi kok sekarang pulang dengan tangan koson" tanya Rio kepada istrinya itu.
"Oh itu aku lupa, karena tadi ada sesuatu kejadian di sana. Dan juga uangku dicopet. Makanya aku nggak beli apapun. Maaf ya. Kakak tahun ini enggak memberikan apa-apa sama kamu." Dewi yang mendengar itu tentu langsung cemberut dan melipat kedua tangannya.
"Kakak ini gimana sih? Aku kan cuma punya kakak, kenapa kakak malah enggak peduli sama aku, ya kalau misalkan uangnya dicopet ya kenapa Kakak nggak pulang lagi buat minta uang sama suami kakak, pokoknya aku enggak mau tahu ya aku pengen kado spesial dari kakak, udahlah aku mau pulang, aku sebel sama kakak." ucap Dewi dengan wajah cemberut dan pergi dari sana.
"Tuh kan. Lihat kan bagaimana sedihnya Adik kamu, kamu sih. Kasihan dia,"ujar cari Rio sambil pergi dari sana, di saat Rio hendak masuk ke dalam kamarnya.
"Loh kok kamu malah nyalahin aku si Kok kamu kayaknya begitu perhatian sekali sama adikku? Kayaknya ada sesuatu di antara kalian?" Wulan sengaja memancing Rio. Rio tentu langsung mengerutkan keningnya.
"Pasti lah aku perhatian, dia kan adik kamu jadi berarti dia adik aku, enggak usah berpikir yang macam-macam deh. Udahlah aku capek aku mau tidur, jangan lupa untuk masak ya, soalnya nanti habis bangun tidur aku lapar." ujar Rio dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Wulan yang melihat itu tentu hanya bisa tersenyum miris.
"Bagaimana tidak lapar. Kamu dan adikku sangat menikmati permainan kalian."
Ia miris dengan apa yang ada di hadapannya, "Kalian seenaknya pemerintahku dan memperlakukanku seenak jidat kalian, dulu aku selalu menuruti apa yang kalian inginkan karena aku pikir kalian memang benar-benar menyayangiku. Tapi saat ini aku tidak bisa jika harus diperbudak lagi oleh kalian, oleh orang-orang penghianat seperti kalian." ujar wulan.
Sore harinya di mana di saat Wulan sedang menyiapkan makanan tiba-tiba pintu rumahnya terbuka, dengan kencang dan ternyata yang datang adalah ibu tirinya dan juga adik tirinya.
"Heh Mulan. Kamu ini gimana sih? Hah. Adik kamu itu lagi ulang tahun hari ini kenapa kamu malah diem aja di rumah? Kenapa kamu tidak memberikan kue ataupun hadiah untuk adik kamu, kasihan Dewi, dia sejak tadi merengek menangis di rumah." Dewi yang saat ini berada di belakang ibunya tentu hanya menundukkan kepalanya, seolah-olah Dewi begitu sedih, padahal hanya hal sepele tapi dia begitu berlebihan.
"Ada apa sih Bu? Kenapa ibu malah berteriak seperti itu? Rio sedang tidur. Aku tidak mau jika membangunkan suamiku, bukanlah aku sudah bilang kepada Dewi jika tadi aku hendak membelikannya hadiah tapi uangku dicopet, masih untung aku selamat dari Pencopet itu, jika aku terluka bagaimana? Apakah kalian masih memikirkan hadiah? Apakah hadiah itu lebih berharga daripada aku Hah?" tanya Mulan kepada kedua wanita yang ada di hadapannya. Sebenarnya Wulan benar-benar tidak kecopetan. Itu hanya alasannya saja.
"Bukan begitu kak? Tapi aku merasa kecewa aja karena kakak kan seminggu yang lalu sudah janji kalau kakak mau membelikan aku hadiah, tapi ternyata tidak, padahal walaupun hanya sebuah kue aku pun menerimanya." ujar Dewi sambil meremas kedua tangannya.
Rio yang terbangun karena suara ribut tentu langsung keluar dari kamarnya.
"Ada apa ini Bu? Kenapa ibu marah-marah dari tadi, aku dengar dari dalam kamar ibu marah-marah kepada istriku. Memangnya apa yang diperbuat oleh istriku?" Rio kembali lagi seperti semula berperilaku baik di hadapan Wulan.
"Ini loh Rio, adik iparmu ini sejak tadi terus meringis karena tidak diberikan hadiah sama istri kamu, kan biasanya setiap tahun istri kamu selalu memberikan hadiah untuk adiknya. Meskipun mereka beda Ibu. Ya tetap saja tanggung jawabnya ada di istri kamu."
"Oh soal itu. Iya aku tahu, lagian kan Kata Mulan juga dia kan baru kecopetan. Sudahlah Dewi kamu nggak usah seperti itu, nanti juga Kakak kamu akan memberikan hadiah untuk kamu, benar begitu kan?" Tanya Dewi kepada Wulan.
Mulan hanya menganggukkan kepalanya "Iya hadiah, hadiah yang akan membuat hidup kalian bahagia selama-lamanya." ujar Wulan di dalam hatinya.
Pernikahan paksa antara Rendi dan juga Angel membuat kehidupan Angel menderita. Di siksa dan di jadikan budak nafu oleh Rendi. Akankah Angel kuat dan bertahan dari segala siksaan yang di lakukan oleh Suaminya?
Julio Alexander adalah CEO muda sekaligus pemimpin di seluruh perusahaan di negaranya itu. Julio adalah lelaki tampan dan lelaki yang paling di incar oleh kalangan wanita di mana pun itu. Julio terkenal dengan tangan dinginnya dan mata tajam yang seperti elang. Samapai saat dirinya berlibur ke sebuah negara, ia bertemu dengan seorang gadis yang sedang terbaring di atas tempat tidurnya. Gadis yang sedang di bawah pengaruh obat perangsang dan tentunya itu membuat Julio senang. Siapa sangka, ternyata gadis tersebut dapat memikat dan membawa hati dari seorang Julio Alexander.
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
WARNING!!!! MATURE CONTENT Setiap malam Lucy mengganti identitasnya menjadi Rose sang primadona klub malam di pinggiran kota. Meski dia dicap sebagai pelacur tetapi faktanya, Lucy tidak pernah tidur dengan pria mana pun meski dirinya ditawar dengan harga cukup tinggi. Sementara itu Rookie sang playboy yang tidak pernah ditolak tidur dengan siapa pun merasa tertantang untuk menaklukan sang primadona klub. Tetapi kemudian tidak disangka mereka berdua justru dipaksa untuk menghadapi sebuah kenyataan, pilihan takdir. Melanjutkan kisah lama yang tidak sempat dirajut atau melanjutkan hidup dengan melepaskan perasaan masing-masing.
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.