n. "Nez, dah mo 2 bulan nih kamu gak bayar uang kos, kenapa?" "Kesulitan keuangan om, Inez lagi usaha cari pinjeman tapi blon dapet2. maaf ya om". "Om si pasti kasi ma
2 mesum gitu. Aku dah duga kalo dia minta imbalan ngentotin aku deh. Kalo dah kepepet gini ya apa bole baut deh, si om dapet nikmat aku bisa napas lebi lega kerna ada toleransi pembayaran selain dapet nikmat juga. Crita dari temen kos yang dah pindah ternyata bener kalo om kos ini demen banget ngentotin anak2 kosnya yang
kan semua bulu-bulu di tubuhku meremang, tanpa terasa tanganku meremas ujung rok. Si om menarik tanganku meletakan dipahanya ditekan sambil diremasnya, tak ayal lagi tanganku jadi meremas pahanya. "Remas aja pahaku Nez daripada r
iap gerakan tangannya membuatku merinding. tangannya mengelus-elus dengan halus, aku ingin menepis, tapi, rasa geli-geli enak yang timbul begitu kuatnya
n yang perlahan merayapi tubuhku. Aku hanya mampu tengadah merasakan kenikmatan mulutnya di leher dan telingaku. Merasa tidak puas disingkapnya rok miniku, tangannya sudah berada dipaha dalamku, diselipkannya tangannya kedalam CDku membelai-belai bulu-bulu tipis di permukaan memekku
. "Agghh.. om.. ohh..sshh", desahanku bertambah keras. Si om menyingkap tang-top dan bra sehingga toket imutku menyembul, langsung dilahapnya dengan rakus sementara tangan satunya tetep meraba-ra
raut, mengait dan menghisap dengan liarnya. Dari bibirku, bibirnya merayap turun kearah toketku, pentilku yang kemerah-merahan jadi bulan-bulanan bibir dan lidahnya. Diperlakukan seperti itu membuatku kehilangan kesadaran, tubuhku bagai terbang diawang- aw
dan akhirnya sampai di memekku, lidahnya bergerak-gerak liar di itilku. aku seperti tersihir menjadi hiperaktif, pinggul kuangkat-angkat, ingin si om melakukan lebih dari sekedar menjilat, ia memahami, disantapnya memekku dengan menyedot-nyedot gundukan daging yang semakin basah oleh ludahnya dan cair
tak tertahankan lagi. Dia kemudian mengganjal pinggulku dengan bantal sehingga pantatku menjadi terangkat, lalu kembali lidahnya bermain dimemekku. Kali ini ujung lidahnya sampai masuk kedalam liang memekku, bergerak-gerak liar diantara memek dan anus, seluruh tubuhku bagai tersengat aliran listrik aku hilang kendali. Aku merintih, mendesah bahkan menjerit-jerit merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Dia kembali melahap pentilku,yang satu dihisap-hisap satunya lagi dipilin-pilin oleh jari-jarinya. Dari dada kiriku tangannya melesat turun ke memekku, dielus-elusnya itil dan bibir memekku. Tubuhku langsung mengeliat-geliat merasakan kenakalan jari-jari nya. "Ooohh.. mmppff.. ngghh.. sshh. Teruss..om.. aakkhh"
ibirku melumat-lumat palkon dengan penuh nafsu. Lidahku kadang-kadang menjilati lubang kontolnya dan sepanjang batang kontolnya. Si om jadi blingsatan. Tangannya menjambak rambutku, dan memaksa aku menelan kontolnya lebih dalam lagi, kemudian mengocoknya dengan gerakan kepala naik turun. Aku agak megap-megap melakukannya karena kontolnya yang hampir 6cm lebarnya betul-betul memenuhi mulutku. Tangan kirinya bergerak ke bawah menyasar area toketku. Dengan mudah tokeku diraihnya dan diremasnya. Sens
ia mendesis nikmat. ?Ya.. gitu sayang.. sshh.. enak..". sebagian kontolnya melesak masuk menyentuh langit-langit mulutku. Aku mengulum kontolnya, kepalaku turun naik, sekali-kali kujilat palkonnya bagai menikmati es krim. Setiap gerakan kepalaku sepertinya memberikan sensasi yang luar biasa baginya. "Aaahh.. aauugghh.. teruss sayangg Ohh.. sayangg.. enakk sekalii". aku memvariasikan emutan dengan kocokan kontolnya yang separuhnya berada dalam mulutku. Beberapa saat kemudian si om mempercepat gerakan pinggulnya dan menekan lebih dalam batang kontolnya, tanganku tak mampu menahan laju masuknya kedalam mulutku. Aku menjadi gel
iasa staminanya, baru aja ngecret dimulutku, kontolnya dah kembali mengeras. tangannya meraih pinggangku kedalam pelukannya, dan bibirnya melumat bibirku penuh nafsu. Beberapa saat aku gelagepan, tapi langsung bisa mengimbangi. Tangan nya bergerak turun dan meremas-remas bongkahan pantat ku. Kedua tangannya langsung meraup kedua toketku dan meremas-remasnya dengan penuh nafsu. Gerakan memutar-mutar dari pangkal toket kemu
menggerakkan lidahnya naik turun dengan cepat. "ahhh..ahhh..ouuuuhhhh..", lenguhku lebih heboh lagi, karena rasa gatal yang sudah sempat terpuaskan tadi, muncul kembali dengan lebih dahsyat. Rasanya ada yang berusaha hendak keluar dari memekku dan rasa itu berkumpul, bergetar, mengirimkan gelombang kenikmatan ke sekujur tubuhku. Tanganku menekan kepalanya semakin erat ke selangkanganku. Sambil menjilati itilku yang makin menonjol, jari tengahnya juga aktif mengocok lubang memekku. Suara becek berkecipakan, ditingkahi oleh lenguhanku yang dibanjiri oleh sensasi birahi yang semak
u menggeleng-geleng kepalaku dengan heboh. Dia langsung menancapkan penuh-penuh kontolnya dan dilanjutkan dengan kocokan yang cepet. "Hhh..Hhh.. Hhh.. sempit banget memek kamu Nez, kontolku kaya diperet-peret. kamu jarang dientot ya". "Bisnya baru sekali ini memek Inez disodok kontol segede kontol om" Toketku yang imut sampe bergerak naik turun tidak karuan karena goyangannya. "Aaaahhh... ooouuuggghhh...", aku melenguh hebat ketika rasa gatal di memekku digaruk-garuk kasar oleh kontolnya, sehingga meledak tanpa bisa dibendung. Orgasmeku kali ini lebih hebat dari yang sebelum-sebelumnya. Dia semakin ganas mengocok memekku. Gerakan naik turun pantatnya, diselingi gerakan memutar-mutar yang heboh, membuat aku memasuki fase birahi yang lebih tinggi lagi. "Aaaahhhh enak banget om....", jeritku penuh nafsu. Toket imutku sudah penuh bekas cupangannya yang tidak bosan-bosannya mengerjai sepasang toketku . Selama 10 menit, aku mengalami dua orgasme lagi,
ku. aku secara reflex mulai menggerakan pinggulku kekiri kekanan, karuan saja dia mengeliat-geliat merasakan kontolnya diurut-urut oleh memekku. Sebaliknya, kontolnya yang menegang keras kurasakan seolah mengoyak-ngoyak dinding dan lorong memekku. Suara desahan, desisan dan lenguhan saling bersaut. Selagi posisiku di atas kedua tangannya memainkan toketku. Apalagi ketika tanganku mulai bermain-main diitilku senndiri membuatku men
eliat keras. Aku menjadi sangat binal merasakan sensasi erotis batang kontolnya didalam memekku. Namun hujaman-hujaman kontolnya yang begitu bernafsu dalam posisi doggy dapat membuatku kembali merintih-rintih. Apalagi ditambah dengan elusan-elusan ibu jarinya dianusku. Bukan hanya itu, setelah diludahi dia bahkan memasukan ibu
nya, ada rasa geli-geli enak kala ia melakukan hal itu. Dibantu dengan sodokan jarinya dimemekku hilang sudah protesku. Tiba-tiba kurasakan palkonnya sudah menembus anusku. Perlahan namun pasti, sedikit demi sedikit batang kontolnya membelah anusku dan tenggelam habis didalamnya. "Aduhh sakitt om.. akhh..", keluhku pasrah karena rasanya mustahil menghentikannya. "Rileks Nez.. nanti juga hilang sakitnya", bujuknya seraya mencium punggung dan satu tangannya lagi mengelus-elus itilku. Separuh tubuhku yang tengkurap
cepatan tinggi. "memek kamu jadi makin sempit aja rasanya Nez". SLEP..SLEP..SLEP.. suara kecipak cairan birahi memekku. gerakan genjotannya semakin cepat dan tak karuan. Ujung pal-konnya sudah berdenyut-denyut. Sensasi gatal yang menuntut untuk di'garuk' semakin memuncak. "Hh..hhh...hahh...." dengusnya semakin bernafsu. Aku merasakan kontolnya yang semakin membengkak di dalam memekku. Aku sadar kenapa dia merasa memekku semakin sempit. Itu karena aliran pejunya sudah berada di batangnya dan siap menyembur keluar. Rasa gatal yang memuncak dan berkumpul di memekku membuat aku semakin hi
banget om, tapi lemesnya juga banget. dimasukin kontol om yang super gede, penuh deh memek Inez jadinya. Kalo om amblesin smuanya rasanya sampe ke perut deh, palagi Om jago banget bikin Inez kluar terus2an. Dah ngecret