img Kumpulan cerita dewasa 21++  /  Bab 4 Vivi | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Vivi

Jumlah Kata:1637    |    Dirilis Pada: 07/05/2023

bruari 2001. Aku pergi ke sana naik kereta eksekutif. Ah enaknya udara AC di kereta, begitu duduk aku l

g Mbak?" kata

rinci penampilan si cewek ini. Wajah mirip Tia Ivanka dan bodinya mirip Nafa Urbach, kulit putih hidung mancung, alis mata tebal (bukan

Liga Italia. Emang sih aku ini termasuk maniak bola. Eh rupanya majalahku ini pemb

bola ya?" tan

tu, apa Mbak juga seneng o

senang bola jadi kami ng

di Jakarta?"

i kantor peng

gi hari Sabtu malam Minggu di Jakarta. Nah ini dia deh, aku langsu

kunaiki baru sekitar jam 7:00

alo nggak dijemput ikut sa

ik apa, ya naik taksi

ti biar diantar supir sa

il si cantik. Setelah sampai di u

sok saya akan telepon kam

ampai besok y

ke kantor atasanku. Nah setelah selesai meeting di

bicara dengan

i," tanya sebu

i dari Malang," kata aku

an gimana acara kami

iap jemput kamu

g aja Mas k

i. Gila benar, ternyata rumah si V

ih sederhana tapi tetep wah.." kataku sambil jela

saya kan emang begini

kin pusing saya ni

cantik itu me

kemarin katanya karyawan biasa

mobil dinas

mobil dinas Mercy baru sih..

storan mewah. Selesa

banyak, nggak pa-pa

kali-sekali terserah kamu, masak saya mela

Sony nggak pa-pa ngel

possesive' ke cewek, yang penting jangan reseh ya!"

minum aja Tequil

tu, nanti kalau saya juga tel

pulang, kita nginep

mu seriu

saya dari kemarin di kereta udah memperhatikan kamu,"

ama cewek cantik yang umur

ggak nyesel dan emang sadar kan ambil keputusan ini,

ever regret," kata Vivi sambil m

Tequila, dan Vivi menenggak tidak kurang dari 6 gelas.

a, mumpung saya m

bisa lamaan berduaan sama

dah tidak bisa m

i nggak t

muntah ya,

gak tahan itu," tangannya dengan jah

gannya segera menggerayangi reitsleting celanaku dan me

alam mulutnya yang seksi. Dimainkannya ujung batangku dengan l

rang, kamu tanggung jawab

l terus mengocok batangku, dan dengan tangan

ng Prapatan. Kami berdua naik ke kamar sudah agak semp

Vivi menyempatkan m

Hyatt ****(edited) kamar

ium dada, perut dan sekujur tubuhku, Vivi dengan tergesa-gesa melepas bajunya dan melemparkannya ke penjuru kamar. Begitu terlepas BH ya

k-turunkan mulutnya mengikutipanjangnya batangku, tangan kanan Vivi mengusap dan mempermainkan klitoris dan s

e atas. Tangan kirinya membelai rambut kemaluannya sendiri, dan tangan kanannya mempermainkan lipatan-lipatan

jelajahi perutnya yang kencang, kumainkan ujung lida

nya yang sudah basah, dengan kedua jempolku, kudorong ke atas lipat

h, ahh.." t

ibatkan rasa licin sama sekali, karena lubangnya masih terasa sempit dan sulit ditembusnya. Begitu terasa seluruh batang kemaluanku masuk di dalam jep

kan dan teriakan Vivi semakin menjadi-jadi, lalu kuhentikan tiba-tiba sambil m

s so nice darling, let'

mpa lagi keluar masuk lubang kemaluannya yang ketat itu, kurebahkan b

nak sekali.. aahh.." teriak Viv

anjang batangku. Dan dengan kecepatan penuh kupompa keluar masuk lubang kemaluan ketat itu.

aktu aku bangun kulihat jam di meja samping tempat tidur, eh baru jam 8:00 pagi. Kepala masih nyut-nyutan, dan kamar masih gelap sekali, ta

h. Uuhh.. tangan kamu tuh dingin, janga

Tante Berterima Kasih Deng

berisi, dengan tangan kananku, kuraba buah dadanya yang menonjol. Aku memainkan jari-jariku di sekitar putingnya yang terasa menonjol kecil. Kurasakan

rambuit itu, dan di balik rambutny

ya itu di situ enak, terus

lagi. Tidak pikir lama-lama langsung

kumainkan di daerah kemaluannya, dan aku bisa merasakan kemaluannya

g batangku agak dengan paksa

g kemaluanku s

Vivi rupanya di

uanku yang tadinya sudah hampir mencapai puncaknya. Vivi menghadap ke arahku, sehingga terlihat wajahnyayang cantik serta buah dadanya yang menonjol besar. Pinggul Vivi meliuk-liu

knya, ya.." teriak Vivi sambil menggelen

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY