u! Aku sedang mencoba u
buh. Jika dia dapat membantu pasien menyelesaikan bahaya ini tep
uga!" Alice terus me
melepaskan ce
hat di sofa tidak jauh dari sana, Bel
untuk menyeret Bella keluar, ular piton itu
ut sehingga dia m
ya mematuh
bahwa poison akan mematuhi
u, tetapi poison membuka
e tersandu
ingin meng
nar menyerangnya. Padahal Dia serin
son berke
gerak di depan Alice, me
ak berani
itu memegang jarum perak dan m
asih s
k jarum di
inasinya, tetapi rasa sakit itu
idak percaya saat Axel mem
Kak Axel tidak pernah m
s pakaian Axel, memperlih
a teratur untuk waktu yang lama, karena ada de
menentu, dan dahinya bas
tanah yang membeku, sangat dingin sehi
epertinya terkuras
jarum perak Bella dimasukkan
alitas ke dalam dirinya, mengisi tubuhnya yang din
nkan tangann
dan bulu matanya yang panjang dan keriti
terakhir dan menatap Axel, berkata dengan sua
ber
ghela naf
dan memasukkan jarum te
an ber
ang juga dipenuh
tuk mengambil tisu, dia menemuka
h tangan kirinya. Bella tidak bisa mendorong tangan Axe
xel te
pembuluh darahnya, menghan
raan melintas
setuju untuk membiarkan
a, Bella mulai mengeluarkan
erakhir, dia melihat bahwa
rik tangan kirinya dan
isu dan menyeka ke
segera berdiri d
meraih tangan Axel, tetapi
iso
nggil den
i disekitarnya. Dengan lidahnya yang ber
dengan tatapan mengancam
ngan air mata mengalir di matanya, A
tidak menolak sentuhan wanita
semakin dia bertanya-tanya ap
bagai penghalang, dia hanya bisa
an elegan, pung
an rumit, lalu berdiri
gan Axel dan diam-diam melingkarkan dirinya
marnya dan melihat
gan cepat, dia melepas bajunya
kan lebih dari dua jam unt
ir mungkin dia bisa pul
a Hu
n medisnya
idak ak
meredup. Mengerucutkan bibirnya, dia berjalan kelu
n mengganggu
melirik ID penelepon, lalu me
a kamu baru mengambilnya sekarang?" Suara tidak puas
dan menunggunya menyelesaikan kalimatnya sebe
bertanya dengan
celakaan. Kami di ruma
l mengeringkan rambutnya dengan handuk,
empat tidur. Melihat Axel hendak p
gi ke tempat lain!" Di bawah tatapan
membentur tempat tidur karena ketidakpuasan. Pada a
g tamu dan melihat Bella dudu
wakan teh untuknya, dia memerintahkan,
engangguk dan dengan so
ngkah kel
an cepat m
mencoba menghiburnya. "Kak Axel, jangan khawatir. Itu
um padanya. Alisnya berkerut tanpa terasa, dan dia berkata d
bisa merasakan aura dingin yang memancar d
ngis, "Kak Axel, aku salah. Aku hanya
at alisnya dan menyipitkan
u membuat seseoran
menjadi puca
halaman. Embusan angin bertiup melewati, dan dia merasakan hawa dingin mengalir