nji akan bercerita kepada Sabila tentang Jordi. Sa
an. Tolong ceritakan!" pint
al dikalangan kampus. Mereka teman satu kampus, hanya saja beda jurusan. Jordi tidak mengenalku, tapi
dengan Sindi?" t
mannya bernama Sindi itu. "Entah mengapa sampai saat ini Sindi dan Jordi masih bers
?" tanya Sabila. Fahmi ma
engolok-olok Sindi. "Sampai siang itu aku melihat kamu diantar Jordi, jadi aku mulai melarangmu dekat dengan dia. Sind
kena marah? Harusnya dia marah pada Jordi," kat
perti apapun tidak akan dipercaya." Fahmi sepertinya sangat mem
luar dari kamar Sabila dan me
lagi. Dia tidak pantas untukmu." Pe
awab Sabila san
lap, Sabila merasa
beda dari pandangan teman-teman. Mere
semalam?" tanya s
an apa?" tanya
rah aku booking kamu sem
perempuannya. Menanyakan a
rjadi?" tanya Sabila
Dewi menyodorkan pon
man kencan. Bukan teman kencan melainkan teman tidur. Dalam poster
" bantah Sabila sembari m
mor tidak di kenal. Semua membookingnya, Sabila kesal dan masuk k
tas Jordi lebih memilihku," kata Amara. "Mulai sekar
ja mencemarkan nama baiknya. Namun,
endiri. Mereka tidak percaya kalau itu han
iri," ledek seorang siswa dia kakak kelas Sabil
orang meledeknya. Sabila tidak tahan, Sabika terpaksa kab
tuanya. Mereka tidak percaya dengan hal itu. Ma
a kamu melakukan
ya. Mama dan Kak Fahmi percaya
sengaja mencemarkan na
i aku tidak tahu siapa
ka, Papa Sabila sudah yakin jika Sabila tidak mela
idak mengenal kamu pasti menganggap
n cari tahu siapa pelaku sebe
tidak memegang ponsel. Ponsel Sabila dberikan pada Rani,
Mereka akan bergantian dengan Fahmi. Sab
igai dua oran
?" tanya Sabi
baru saja bermasalah dengan mereka, ja
n dia merebut Jordi tapi tidak mungkin mengfitnah
i padanta. Jadi dia melakukan
*
teman-temannya di sekolah. Mereka menjauhinya dan terus
nyak diam dari biasanya. Rasanya dia san
la, namun Sabila tetap
mannya terus terngiang di telinganya. Seperti
t-kuatnya. Seketika seisi
menguatkan Aabila. Namun,
a duduk sendirian, biasanya di sampingnya ada
a nongol di sekolah,"
t sih dia. Tubuhnya diobral m
tu istirahat tiba. Sabila masih duduk di dalam kelas. Tid
eboh di luar, nama
dionya juga menyeb
na mana," ka
vidio apa yang di maksud mer
mengambil minyak kayu putih di dalam tas. Sabil
membukanya. Ada pesan dari
itu. Dimana wajahnya terpampang di sana. Pandangan matan
ta tolong. Entah berapa lama Sabila tak sadarkan
a Sabika sudah di rumah. Sabila kira dia bermimpi, setela
uang ponselny