etelah keluar dari dalam mobilnya, ia berjalan
eran. Mereka tidak menyangka DokterArdian akan masuk bekerja secepat ini. Ist
a lah yang menggantikannya memeriksapasien di rumah s
it Husada. Ketika Dokter Ardian tidak masuk bekerja karena kematianistrinya kemarin, Dokter Ama
g poli kandungan, Dokter Amanda sedangm
t," ucap Dokter Ardian la
tanya Dokter Amanda ketika melihat Dokt
Kakak dua hari ini," balas D
okter Amanda seraya tetap melanjutkan
Amanda keluar, Dokter Amanda pun pa
rumah. Hari ini ia bisa pulang lebih c
ke kamar Citra untuk melihat bayinya. Sedari tadi ia sudah tidak saba
, kebetulan pintu kamar itu sedang terbuka lebar dan
tanya Dokter Ardian sembari b
belakang dan melihat
yang tengah duduk di sofa sembari memangku bayi Do
leh ke belakang dan ta
anya Dokter Ardian ser
Kakak? Jadi, aku melakukannya. Lagi pula bayi ini kan juga kep
" tukas Dokter
a Widia mencari bahan pembicaraan untuk bis
i dulu, setelah itu aku akan menggendongnya," pamit
mam Widia seraya mengelus dadanya. Ia baru saja
luar dari dalam kamarnya lal
dang duduk di sofa samb
ter Ardian ketika melihat C
a sembari menyimpan ponselnya ketika meli
adi malam," ucap Dokter Ardia
Saya mengerti," bal
dia mendengarkan pembicaraan m
m?' batin Widia. Ia pun semakin penasaran ad
r Citra dengan membawa secang
k Kak Ardian," ucap Widia seraya m
h," balas Do
okter Ardian sembari membawa kopi
n pergi, Widia pun m
mu dan Kak Ardian tadi mala
pa-apa, Mbak," j
u!" hardik Widia d
ter Ardian yang sedang tidur. Citra segera men
tra. Ia tidak suka mendengar tangisan bayi.
untuk mengecek kamera CCTV hari ini. Ia ingin mengecek apakah
mun, ketika ia mengalihkan ke kamera CCTV halaman rumah, ia melihat mob
ian. Kemudian, ia melihat terus rekaman kame
sekali sandiwaranya, seolah-olah mengurus anakku sejak
amping laptopnya. Kemudian ia mengangkat cangkir itu dan membawanya
*
a hari
rumah Dokter Ardian. Tidak terasa Nadia s
kter Ardian masuk ke dalam kamarnya. Ia m
buku tebal milik Nadia. Ia pun mengam
07 Ap
ali karena janinku sangat sehat dan berkembang dengan baik di dalam rahimku. Aku semakin ba
07 M
emakin aktif menendang di dalam rahimku. Aku s
bayinya!" seru W
menyangka kalau Widia hanya berpura-pura baik di depan Dokter Ardian. Meskipu
i untuk Dokter Ardian. Ia sangat ingin mendapat