ip
B
ng tidak pernah tahu sedikit pun tentang Mas Ikhsan maupun
khsan tidak bisa mampir kerumah, karena Mbak Laras sudah menunggu dirumah.
hsan, ternyata Bagas sud
mengangguk. Dan berjalan di depannya. Begit
as yang berisi baju k
menerima tas itu. Dan
kedalam kamar untuk beristirahat
*
datang lagi kerumahku. Aku tidak tahu apa peny
anda rumah, sambil melihat Mbok
as datang dan lang
ang Airin dan masukkan ke
ya..." jawa
bertanya kepa
k apa bajuk
kamu akan tingga
Aku ga
nurut sama aku! karena kam
kapan pun adalah anakku! Kalia
kotor seperti kamu itu tida
dariku? Sehingga Mbak lebi
-baik jadi aku yang lebih pant
si kepada anakku? Atau ada
nyak bicara! Cep
idak mau perg
suk kedalam mobil." perintah
edikit menarik tanganku hingga t
ku, Dia mengucapkan maaf
h tuntutan pekerjaan yang harus Dia lak
terpaksa mengikuti
ya kami sampai di sebuah rumah yang sangat megah. D
Sedangkan Mbak Laras meminta salah satu asis
asisten rumah tangga
ntar ke kamarku
u harus berbuat apa. Mbak Laras menyita ponsel
rdengar suara seorang
di tunggu oleh Nyony
bentar. Aku tidak tah
ya antar
. Ketika aku sampai di meja makan. Mas I
enapa ada Ai
kesini agar aku bisa meman
yang. Jadi kita bisa tahu bag
reka. Tapi, aku lagi malas dengan mereka. Aku hanya
ku. Awalnya aku sedikit tidak enak hati. Tapi, aku paksakan ha
ebenarnya ingin cepat masuk kedala
u disini." Aku lalu dudu
fokus menonton televisi. Sesekali aku melirik kearah mereka. M
kita lahir nanti, Mas
s pasti setuju siapa pu
yang akan nentuin n
" ucap Mas Ikhsan sambil mengelus rambut Mb
ah mereka berdua. Tapi aku tidak ma
pembicaraan mereka. Karena
da Mbak Laras. Tapi, mau bagaimana lagi, nasibku menjadi seorang istri yang hanya di
beristirahat. Sedangkan mereka sepertinya
kan p
a mempertontonkan kemesraan di depanku. Kare
aanku sedikit saja! Jika kalian ingin bermesra
ika kami bermesraan disini? kam
Tapi, disini ada aku yang juga ber
harap lebih. Ingat kamu itu dulu hanya perempuan kotor yang hina. Jadi tid
p Mbak ngomong itu jangan
malu dengan
a laluku? Tapi, mengapa
kahi mu karena aku ingin kamu
ik yang lebih bersih dari ku. Daripada setia
ipin benih Mas Ikhsan, tentu saja aku tid
senang dengan
u, karena kamu akan mendapatkan ruma
engan rumah ataupun uang! Mbak salah besar.
arah. Dia mendekat kearahku
n ku. Aku tidak segan-segan untuk m
sakitan sambil
ataupun melarang Mbak Lar
elihat kearahku. Dengan tatapan datar. Seo
ikurung dalam kamar. Pintu
gil mereka, namun tak ada y
a menangis me
ng kepada siapa...? Agar aku
ggil mereka. Akhirnya aku hanya
Ikhsan. karena dia begitu tega menarikku keda