/0/9287/coverbig.jpg?v=7a1d397b580347c7abdd1cfd77b200fa)
Emelly, seorang gadis miskin yang berparas cantik. Ia dipaksa menjadi seorang pengemis oleh ibunya untuk membantu mencukupi kebutuhan mereka. Akan tetapi ia justru bertemu dengan laki-laki kaya raya bernama Rey yang langsung ingin mempersuntingnya menjadi seorang istri. Siapa sangka jika Rey adalah seorang Demon yang berasal dari dunia immortal, laki-laki itu mencium aroma mate dari tubuh Emelly. Kehidupan sengsara Emelly berubah drastis saat Rey membawanya ke dunia immortal yang dulunya hanya dianggap sebagai dongeng semata. Akankah kehidupannya menjadi tenang dan bahagia atau justru akan mengundang malapetaka? Follow ig Author : @riarahma_author
"Ma, aku tidak mau mengemis, lebih baik aku cari kerja saja!" ucap Emelly pada wanita paruh baya yang berdiri di hadapannya.
PLAKK
Tamparan keras gadis itu dapatkan hingga membuat sebelah pipinya berdenyut.
"Dasar anak durhaka, mau kerja apa kamu? Siapa yang mau menerima anak yang tidak lulus sekolah sepertimu, hah!" bentak wanita itu membuat hati Emelly terasa perih.
"Bukankah ini gara-gara Mama juga, kau selalu pilih kasih. Arin kau kuliahkan sedangkan aku harus terpaksa berhenti sekolah karena tidak mampu membayar SPP-"
PLAKK
Tamparan kedua mendarat di sisi lain pipi Emelly, kali ini tidak hanya pipinya yang berdenyut. Akan tetapi hatinya bagaikan dihantam dengan palu, sakit, sangat sakit bahkan telah hancur. Ibunya ini selalu memperlakukan Emelly dengan kasar, sementara ia sangat menyayangi Arin- adik Emelly.
Pria paruh baya berpakaian kaos hitam yang telah lusuh hanya mampu menatap miris anak pertamanya yang sedang di hajar oleh sang istri karena ia sendiripun tidak tahu harus bagaimana. Kehidupan mereka semakin hari semakin sulit, bahkan untuk makan saja kadang mereka harus mencari utang kemana-mana demi satu kilo beras.
"Cepat pergi ke jalanan sana!" teriak wanita paruh baya itu tanpa memiliki rasa iba pada anak pertamanya.
Emelly hanya bisa pasrah dan berjalan perlahan keluar dari rumah, lingkungan di sekitarnya pun kumuh karena dekat dengan tempat pembuangan sampah. Terkadang aroma busuk memenuhi indra penciumannya karena truk sampah baru saja menurunkan berton-ton sampah dari perkotaan.
"Hai, Em!" sapa seorang gadis yang lebih tua darinya. Ia adalah teman yang biasa mengemis bersamanya, ia sudah tak memiliki keluarga kecuali adiknya yang masih balita.
Emelly hanya melirik sekilas, ia tidak memiliki niatan untuk membalas sapaan temannya itu.
"Kau selalu saja bermuka murung, tersenyumlah walau cuma sedikit," ucap gadis itu.
Saat ini mereka sedang duduk di pinggir jalan, banyak orang berlalu lalang membuat tempat ini adalah tempat strategis untuk mengemis.
Emelly dan temannya itu sedang duduk di trotoar jalan di bawah teriknya matahari siang ini yang sangat menyengat kulit.
"Malas," jawab Emelly.
"Sekali-kali kau harus mencoba tersenyum. Apalagi jika ada laki-laki tampan seperti itu tuh!"
Manik biru Emelly mengikuti arah telunjuk temannya, dan memang ada laki-laki tampan yang sedang lewat. Akan tetapi tidak membuat Emelly ingin segera tersenyum karena ia sudah lupa bagaimana caranya tersenyum.
"Percuma tersenyum, lagian tidak ada laki-laki yang mau dengan gadis pengemis seperti kita," jawab Emelly.
"Ahaha, kau benar juga. Tapi siapa tahu, jodoh tidak kemana." Gadis bersurai kusut itu tertawa mendengar ucapannya sendiri.
***
"Bagaimana, Prince? Apa yang harus saya lakukan untuk menangani krisis ini?" tanya seorang pria berjas hitam yang duduk di kursi belakang kemudi.
"Tenang saja, orang suruhanku yang akan menangani para tikus itu," ucap laki-laki di sampingnya.
Laki-laki bermanik violet yang dipanggil Prince itu memijat kepalanya yang berdenyut. Ia paling tidak mau jika harus mengurus bisnis yang berada di dunia manusia, bahkan laki-laki itu benci dengan yang namanya manusia. Mereka adalah makhluk yang menghalalkan segala cara hanya untuk kesenangan mereka sendiri tanpa memikirkan orang lain.
Begitu juga dengan perusahaan miliknya yang mengalami krisis akibat pegawainya yang berbuat semena-mena. Ia telah diberi kepercayaan akan tetapi ia justru memanfaatkan kepercayaan itu untuk mengambil uang milik perusahaan dan ia nikmati sendiri.
Para manusia sering menyebut perilaku itu dengan nama korupsi.
Itulah berbagai alasan mengapa Rey membenci umat manusia, dan jangan bingung siapa Rey sebenarnya karena dirinya sendiri adalah seorang Demon. Setelah peperangan dua puluh tahun yang lalu membuat portal dunia immortal bisa dengan mudah dilalui, walaupun hanya orang-orang tertentu yang mengetahui hal tersebut.
Manik violet laki-laki itu menatap keluar jendela mobilnya, terlihat dengan jelas jika jalanan diluar sangatlah macet dan panas. Hal ini juga menjadi salah satu faktor ia tidak suka berada di dunia manusia.
"Berhenti!" ucapnya mendadak.
"Ada apa, Prince?" tanya supir yang segera mencari tempat untuk berhenti.
Belum terjawab pertanyaan si supir, laki-laki bersurai hitam itu telah membuka pintu mobil dan -
Splashh
Ia menghilang dari dalam mobil yang masih berjalan dan melakukan teleportasi.
"Prince Rey!" teriak laki-laki berjas hitam berharap tidak ada orang yang melihat kelakuan dari Prince mereka.
Hanya dalam satu kedipan mata, Rey sudah berada di hadapan dua orang gadis lusuh yang duduk di trotoar jalan sambil memperhatikan orang yang berlalu lalang.
Rey memperhatikan sekali lagi, gadis bersurai hitam legam dengan manik biru yang terlihat indah, Rey yakin sekali jika ada sebuah aroma harum memabukkan yang menguar dari tubuh gadis itu.
Sesekali ada orang yang mengulurkan uang dunia manusia ke dalam sebuah toples yang dibawa oleh gadis itu.
"Dia pengemis?" gumam Rey menebak apa yang sedang dilakukan kedua gadis itu.
Laki-laki bermanik violet itu sebenarnya ragu dengan penciumannya sendiri, bagaimana mungkin ia mendapat mate dari dunia manusia apalagi ia seorang pengemis.
Namun Pangeran bangsa demon itu tetap berjalan mendekati gadis itu.
"Em, ada laki-laki tampan mendekati kita!" ucap teman Emelly, namun gadis itu terlihat tidak tertarik dengan ucapan temannya.
"Ikut aku," ucap Rey dengan sebelah tangan meraih tangan Emelly. Tentu saja gadis bermanik biru itu kaget dengan perlakuan laki-laki yang baru saja ia temui itu. Sementara teman Emelly justru menatap dengan penuh rasa bangga dengan temannya.
"Lepaskan aku!" Emelly mencoba melepaskan tangannya dari genggaman laki-laki bersurai hitam itu namun ternyata tidak semudah yang ia bayangkan.
"Siapa kau dan apa maumu!" teriak Emelly membuat langkah kaki laki-laki yang menariknya berhenti, saat ini dengan mudah Emelly menarik tangannya dari genggaman laki-laki itu. Rey berhenti setelah berada di tempat yang cukup sepi, ia membalikkan tubuhnya dan berdiri tepat di hadapan matenya.
Emelly yang melihat wajah tampan dan manik violet laki-laki itu membuatnya hampir terpesona dengannya, namun Emelly segera menggelengkan kepalanya kuat-kuat karena sadar diri. Mana ada orang tampan yang mau dengan pengemis sepertinya.
"Apa yang kau inginkan dariku? Aku ini miskin tidak punya barang berharga yang bisa kau rampok!" ucap Emelly, walaupun sebenarnya ia sendiri tidak yakin jika orang tampan dengan baju malah dan surai hitam klimis itu ingin merampoknya.
"Aku bukan manusia yang suka merampok harta milik orang lain," jawab Rey membuat hati Emelly berdegup kencang hanya dengan mendengar suara laki-laki itu. Gadis bermanik biru itu pun tidak tahu apa penyebabnya, namun ia berusaha untuk menormalkan detak jantungnya.
"La-lalu apa mau mu, hah!"
"Aku ingin kau menikah denganku!"
"Hahhhh!"
Apakah cinta memang serumit ini? Rasa berdebar di dalam hati Rara semakin tak terkendali, walaupun egonya sangat tinggi dan sering kali bersikap sok jual mahal di hadapan Raza, laki-laki yang entah sejak kapan telah mencuri hatinya sekaligus laki-laki yang pernah ia buat kecewa. Akan tetapi ada saatnya Rara tak lagi bisa menahan gejolak di hatinya. Sekian lama dirinya hanya memendam rasa yang baginya sangat membahagiakan sekaligus menyiksa, Apakah ia hanya bisa menunggu, ataukah ia harus mengungkapkan rasa yang ada di hatinya kepada laki-laki itu? Namun masa lalu kelam yang pernah mereka alami seolah menjadi dinding batu yang menjadi penghalang cinta mereka.
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?