/0/9165/coverbig.jpg?v=b07b7550f3ec483a18f87b0a762c1fc0)
Tae seorang CEO yang dingin tapi prihatin, bertetangga dengan Chae seorang pengangguran yang pendiam. Mereka satu sekolah dasar hingga kuliah orang lain akan berpikir mereka memiliki hubungan spesial namun kenyataannya tidak sama sekali. Semua berubah ketika orang tua mereka diam-diam selingkuh, mereka mulai akrab satu sama lain untuk menghentikan perselingkuhan itu, tapi kekasih Chae yang menggantung dirinya selama ini agak cemburu dan maju satu langkah menuju pelaminan hal itu membuat rencana Tae berantakan, dapatkah Tae menghentikan perselingkuhan orang tuanya dan menikahi Chae dalam sebuah kontrak? ataukah Tae diam-diam memiliki getaran Cinta pada Chae. cover diambil dari unsplash dan diedit di pixelab.
"Kurang ajar, geser sedikit sana," umpat Chae pelan agar tak ketahuan sedang bersembunyi di sebuah lemari.
"Lagian ngapain kamu bisa disini coba?" tanya Tae terengah-engah menahan napas karena bau badan Chae bisa mengendalikan emosi bernafsu.
"Ya jelaslah mata-matain tu Bapak-bapak selingkuh, kau jangan nyari kesempatan dalam kesempitan ya awas aja," kesal Chae merasakan sesuatu yang tidak nyaman ketika badannya berimpitan dengan Tae ditambah bau kulit Tae yang elegant dapat menghanyutkan suasana jantung berdegup kencang.
"Hais, aku pikir kamu yang sengaja ngambil kesempatan dalam kesempitan ini, dada kecil aja sok jual mahal," cetus Tae.
"Shiit, Ibu lo tu kok gatel banget ya ama bapak gue?" tanya Chae mengalihkan pembicaraan karena tidak ingin membalas perkataan jorok lainnya padahal Chae sudah sadar diri banget pria di depannya itu sedang berereksi apalagi kalo Chae balas dengan milik Tae juga kecil akan baku hantam deh dimana kemungkinan Bapak Chae sadar ada orang di lemari itu.
"Tahan Chae, tahan," benak Chae hanya bisa merasakan kegelian luar biasa di sekujur tubuhnya bak di raba oleh Tae.
Keringat bercucur di seluruh tubuh dua orang yang sedang bersembunyi akan panasnya isi lemari, karena sudah terlanjur Chae pun tergiur dan membiarkan bibirnya menari-nari terhanyut dalam sensasi palsu.
"Aku tak bisa mencintaimu Tae, detik ini aku melakukannya hanya untuk bersenang-senang karena kesempatan dalam kesempitan kecelakaan kecil ini," benak Chae menghisap balik.
Drrt.. Drrt... Drrrt...
"Argh, Apaan sih hp lo yang getar juga," kejut Chae lidahnya tergigit.
Tae merogoh saku celananya mengambil telepon genggamnya untuk mematikan total sebelum terjadi panggilan telepon yang tak terduga ketika mereka bersesembunyi.
"Telepon lo udah mati daya kan?" tanya Tae agak gagap.
"Bentar, Bapak gue kemana?" tanya Chae melihat ke kasur itu yang tak melihat keberadaan Bapak Ibu yang bercengkrama selingkuh.
Chae pun mencoba keluar dari lemari tetapi di cegat Tae dengan pelukannya yang sangat erat.
"Mereka ke kamar mandi jangan ngada-ngada deh, tunggu aja dulu di sini sebentar," ucap Tae dengan wajahnya yang memerah.
"Tae pengap," kesal Chae tak bisa terima ternyata Tae masih menginginkan kesempatan dalam kesempitan itu lebih lama.
"Tae kau tahu kan aku udah punya kekasih, begitu juga dengan dirimu kan, aku nggak mau ya kau ngungkit kejadian ini di depan kekasihku nanti,"
"Hery kekasihmu dia cuma batu lompatan doang kan biar nggak ada yang dekatin kamu padahal kamunya di gantung, aku mah tau isunya, lagian kenapa kamu menerima sensasi kecil ini, dari awal kamu juga berniat berselingkuh," ejek Tae.
"Yaamsong aku baru tahu, jadi aku ni selingkuhanmu yang ke berapa?" tanya Chae.
Tae hanya menggelengkan kepalanya dan menikmati suasana itu penuh gairah sedangkan Chae yang mati rasa tak merasakan suasana itu hanya bisa santai sewajarnya dan tak takut akan sesuatu berkepala dua karena bagi chae itu hanya sebuah pelukan bukan adegan dua puluh satu plus dengan tusukan yang mengerikan yang dibacanya di sebuah novel berjudul gelap shades.
Waktupun berlalu dua orang tua itu sudah pergi dari kamar hotel tersebut.
"Akhirnya bisa menghirup udara AC juga," ucap Chae mendekat ke arah kasur.
"Etdah jangan duduk sembarangan nanti kalo air Anu bapak lo nempel di celana lo kan berabe, sono-sono," ucap Tae menarik Chae untuk tak duduk di kasur itu.
"Eh Lo ngapain?" tanya Chae melihat Tae membuka benda perekam lalu mengeluarkan kartu memory.
"Gue kesini punya rencana lah, bukannya kek elo pengen ngelabrak eh malah sembunyi," sahut Tae menggelengkan kepalanya.
"Lantas rekamannya itu lo apakan?" tanya Chae penasaran.
"Buat ngancam lah," sahutnya.
"Eh, Ngancam bapak gue buat apa bukannya lo udah kaya raya? Kalo ngancam my mother berarti lo setuju dong hubungan nyokap lo, ntar my mother kalo lihat rekamannya bisa bisa auto bercerai kan? Ihh dasar perusak rumah tangga orang," julit Chae.
Tae agak sinis menatap Chae, "Bagaimana jika ceritanya gini, Chae jalur orang dalam dengan cara Bapaknya selingkuh dengan istri direktur, heh gue pastikan hidup lo nggak tenang," ancam Tae menatap tajam Chae.
Chae hampir lupa perihal itu pantas saja dia di suruh bapaknya melamar pekerjaan di perusahaan almarhum Pak Arta tetangganya yang dimana istri Pak Arta adalah Bu Mega ibundanya Tae dan perselingkuhan itu disaksikan oleh anak-anaknya.
Dengan penuh kepanikan Chae mencoba kabur berjalan ke arah pintu untuk keluar dari kamar itu.
"Loh ancaman gue nggak di respon dia malah kabur," benak Tae mencegat Chae dan mendorongnya ke dinding.
"Kamu pikir di dalam lemari tadi aku tak merekam sesuatu juga?" tanya Tae.
"Jadi lo mau apa?" tanya Chae balik.
Tae agak bingung dengan mimik muka Chae yang merespon tak sesuai yang di harapkannya tak seperti drama sinetron pada umumnya yang harus ketakutan akan ancaman itu, bahkan akan melakukan apapun gitu.
"Yang pertama pastikan Bapak lo nggak dekat-dekat lagi ama nyokap gue, Kedua," ucap Tae memancing agar Chae mengeluarkan respon yang seharusnya.
"Hmm itu agak sulit sih, asalkan nyokap lu nggak gatel aja," ejek Chae memancing emosi Tae.
"Apaan sih nyokap gue nggak gatel bapak elo yang menggoda janda, dasar buaya darat," cetus Tae memukul tembok itu dia agak bingung kemauannya nomor dua apa dia belum bisa memikirkan apapun.
"Yang Kedua tadi apa?" tanya Chae yang tak masalah bapaknya dikata-katain buaya karena kenyataannya begitu mau bagaimana lagi.
Deg...
Deg...
Jantung Tae tiba-tiba berasa sakit ketika dia hendak mengungkapkan sesuatu yang seharusnya tak di ucapkannya karena dia tahu kekurangan Chae dia bukan tipe orang yang memanfaatkan kekurangan seseorang tetapi dia juga merasa terpojok emosi ibundanya dikata-katain.
"Kedua, sebaiknya kamu mengundurkan diri dari perusahaanku, jika kamu punya harga diri tak pantas kamu masuk jalur orang dalam dengan cara bullshit macam ini," umpat Tae.
"Oh, sudah jam segini, aku telat ketemuan ama teman, aku duluan ya," ucap Chae bergegas pergi dari hadapannya ketika Tae agak lengah dengan tembok itu.
Deg...
Deg...
"Hah bentar mengapa aku mengkhawatirkan hal lain, dan mengapa dia tak merespon malah kabur gitu aja sih, ih kesal banget," benak Tae ikut berlari keluar kamar itu mencari keberadaan Chae karena merasa urusannya belum selesai, tapi tak dapat menemukan punggung Chae lagi, melainkan tangan Tae gemetaran tak terkira pikirannya yang campur aduk membuat dirinya tergeletak lemah di lorong itu mencoba memanggil asisten pribadinya.
Asisten pribadinya yang cepat tanggap membawa Tae kembali ke rumah untuk di kompres, karena setelah gemetaran dia langsung demam.
"Tuan muda apa sebenarnya yang terjadi? Apakah sekarang tuan sudah merasa mendingan, saya sudah menyalin rekaman itu," lapor asisten pribadi Tae.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Setelah Ibu yang mengasuhnya meninggal karena kanker payudara, Shahsya memilih berhenti sekolah dan bekerja di sebuah Cafe. Pergaulan bebas membawanya terjerumus pada seks bebas. Mudah nya mencari uang dari menjual tubuhnya telah membutakan Semua rasa. Yang ia lihat hanya uang, ia ingin menunjukkan oada dunia kalau ia bisa kaya seperti keluarga yang sudah mengadopsi nya. Sampai ia akhirnya ia bertemu dengan seorang Pria Buta yang tampan yang meminta nya menjadi istrinya.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Rumor menyatakan bahwa Fernanda, yang baru kembali ke keluarganya, tidak lebih dari orang kampung yang kasar. Fernanda hanya melontarkan seringai santai dan meremehkan sebagai tanggapan. Rumor lain menyebutkan bahwa Cristian yang biasanya rasional telah kehilangan akal sehatnya dan jatuh cinta pada Fernanda. Hal ini membuatnya jengkel. Dia bisa menolerir gosip tentang dirinya sendiri, tetapi fitnah terhadap kekasihnya sudah melewati batas! Lambat laun, ketika berbagai identitas Fernanda sebagai seorang desainer terkenal, seorang gamer yang cerdas, seorang pelukis terkenal, dan seorang raja bisnis yang sukses terungkap, semua orang menyadari bahwa merekalah yang telah dibodohi.