Ryuga Daksa menyia-nyiakan kesempatan untuk mengambil kesucian milik Claudia sehingga selama tiga bulan lamanya Ryuga terus menyesalinya. Padahal Claudia juga menginginkan dirinya. Tapi, Claudia hanya gadis yang Ryuga temui saat di pesta. Ryuga tak bisa mengulik informasi tentang gadis itu sebelum suatu hari Ryuga harus mengantarkan Aruna ke sekolah dan melihat sosok Claudia di sana mengenakan seragam guru. Sial, jadi Ryuga jatuh cinta dengan seorang Guru? Sayangnya tak hanya Ryuga. Namun, murid Claudia yang bernama Dirga Disastra juga jatuh cinta padanya. Siapakah yang akan memenangkan hati Claudia?
"Awh!" pekik Claudia kesakitan saat Ryuga di bawah sana berusaha membobol mahkotanya.
Ryuga berusaha masuk lebih dalam lagi. Claudia mencengkram punggung Ryuga kuat-kuat. Laki-laki itu berhenti dari aktivitasnya.
"Kamu masih perawan?"
Sebelumnya Ryuga sama sekali tak memikirkan itu. Claudia menyerahkan tubuhnya dengan mudah. Jadi, Ryuga pikir gadis itu sudah pernah melakukannya.
"Terobos aja, Pak," tukas Claudia cepat.
Satu tangan Claudia merangkul tengkuknya. Cewek itu berusaha mengalihkan perhatian Ryuga dengan bibirnya. Namun, Ryuga menolak.
"Jawab pertanyaan saya," tegasnya.
Ditatap seperti itu, nyali Claudia menciut. Tapi, di bawah sana sudah basah. Melihat Ryuga di atasnya dengan keringat-keringat yang mengkilat di leher dan dahinya membuat Claudia ingin cepat-cepat merasakan Ryuga di dalamnya. Ryuga memantik gairahnya.
Niatnya sudah berantakan. Claudia hanya menginginkan cowok ini dan merasakan kepuasaan yang sebenarnya. Sebelumnya Claudia sudah diberitahu oleh sahabat-sahabatnya bahwa beberapa cowok menolak untuk berhubungan dengan gadis yang masih perawan.
Rasa sakit hati yang bercokol di dadanya teralihkan. Claudia ingin melupakan itu malam ini bersama sosok Ryuga yang tak sengaja bertemu dengannya di sudut ruangan pesta.
"Ya menurut Bapak?!" Claudia menjawab dengan sedikit gugup.
Mata sipit Ryuga terpejam sesaat. Dia mengatur napasnya yang memburu. Perlahan dia mencabut miliknya. Untung saja Ryuga belum menembus surga kenikmatan Claudia.
Ryuga akui dia brengsek. Saat bertukar pandang dengan cewek ini, Ryuga langsung merasa tertarik. Entah siapa dia dan dari perusahaan mana. Cewek itu hanya memperkenalkan diri sebagai Claudia.
Claudia saja. Tanpa embel-embel apa pun.
"Saya pikir kamu udah nggak perawan," ucap Ryuga menyuarakan isi pikirannya.
Mata Claudia terbelalak. Seenak jidat saja cowok berkulit pucat itu bicara.
"Enak aja. Clau masih suci, ya," protes Claudia.
Kepala Ryuga mengangguk. Dia telah salah jika memerawani gadis semacam Claudia. Ryuga tak sejahat itu. Didengarkan secara baik-baik, Claudia bukan cewek sembarangan. Dia bahkan memanggil dirinya sendiri dengan nama.
Entah mengapa hal itu menambah nilai kemanisan dari cewek tersebut. Ryuga sudah bertemu banyak wanita. Model yang seperti Claudia ini jarang-jarang ditemuinya.
"Saya nggak bisa lanjut." Suara Ryuga kembali mengudara di tengah hawa panas yang menyelimuti keduanya.
"Pak, tanggung," rengek Claudia.
Eh, kenapa dia tak jadi marah? Ternyata napsunya lebih besar dari rasa marahnya. Dasar Clau.
"Kita udah mau ke inti tau. Bapak udah bikin Clau on, terus sekarang nggak mau tanggung jawab hanya karena Clau masih perawan?"
Tubuh Claudia sudah dibuat merinding oleh jari, mulut bahkan lidah cowok itu. Dalam sekejap, Claudia bisa berubah menjadi gadis nakal.
Ayolah, selama ini Claudia tak senakal itu apabila berpacaran. Ah, sudah berapa lama, ya, dia tak berpacaran? Claudia terlalu fokus pada satu sosok yang tidak kunjung menjadikannya pacar.
"Kamu harus lakuin itu dengan seseorang yang kamu suka."
Lucu sekali. Seorang Ryuga memberikan nasihat? Oh, Ryuga merasa heran dengan dirinya sendiri? Untuk apa dia peduli?
"Nggak ada orang yang Clau suka," jawab Claudia sedikit curhat.
Padahal ada. Rasa itu sudah menetap lama. Sial. Rasanya Claudia ingin menangis. "Clau nggak keberatan kalau orangnya Pak Ryuga. Lagian Clau 'kan yang ngajak check in? Clau yang mau," ucap Claudia sambil mengecup pipi kiri Ryuga.
Demi apa pun, Ryuga berusaha mengendalikan dirinya yang dipenuhi napsu. Yang dikatakan Claudia benar, ini tanggung sekali.
"Pak, udah keras banget yang di bawah," beritahu Claudia soal milik Ryuga yang berada di himpitan tengah pahanya.
"Kita 'kan ngelakuin ini mau sama mau, suka sama suka--
"Siapa yang bilang saya suka kamu?" potong Ryuga.
Claudia terdiam sejenak. Benar juga. Atau ini hanya keinginan Claudia saja?
"Emang nggak, ya? Tadi pas Bapak nyentuh-nyentuh Clau, Clau ngerasanya Bapak kayak tergila-gila gitu lho. Apalagi di sini, Bapak betah banget. Suka 'kan?"
Claudia menunjuk dadanya yang tertutupi selimut putih hotel. Kepala Ryuga pening. Benda yang ditunjuk Claudia pas di tangan besarnya. Ryuga suka. Cewek ini malah semakin membuat birahinya naik. Ryuga harus ke kamar mandi dan berendam di air dingin. Claudia benar-benar gadis gila.
Ketika dirinya hendak beranjak dari tempat tidur, Claudia menarik tangannya. Sumpah, Ryuga tak boleh dilewatkan.
"Pak Ryuga," panggilnya pelan. "Jahat banget tau nggak!?"
Saat Ryuga menoleh, gadis itu sudah menutupi seluruh badannya menggunakan selimut. Suara isakan mulai terdengar dibalik sana.
Masa bodoh. Tapi, baru saja Ryuga akan turun, tangis Claudia malah semakin kencang. Terpaksa Ryuga naik ke atas ranjang dan mendekati gadis itu.
"Buka selimutnya, Claudia," pintanya dengan suara yang serak.
Claudia pura-pura tak mendengar. Tangisnya kian menjadi. Dia malu. Sumpah. Masa setelah pemanasan tak dilanjutkan ke inti?
Apa yang harus Ryuga lakukan? Suara tangis Claudia menganggu telinganya. Dia biasa menghadapi satu bocah dalam hidupnya. Namun, bocah itu tak menangis seperti Claudia.
"Terserah. Saya nggak peduli kalaupun kamu mati karena kehabisan napas," ujarnya penuh ancaman.
"Pak, jahat banget, sih, mulutnya!" protes Claudia yang sudah membuka selimut tersebut dari wajahnya.
Matanya yang basah membuat bulu mata Claudia kian lentik, hidungnya sedikit memerah dengan anak rambut yang nakal menempel di wajahnya. Claudia cantik, pandangan Ryuga tertuju pada bibir gadis itu yang memerah, seakan meminta Ryuga untuk kembali melumatnya.
"Saya minta maaf. Saya bener-bener nggak bisa," ucap Ryuga dengan tulus.
"Tapi, kenapa? Pak Ryuga takut Clau hamil? Bapak 'kan pake pelapis di 'anu'-nya Bapak," cablak Claudia. "Kalau Bapak maunya langsung, ya udah nanti keluarin di luar."
"Claudia," geram Ryuga tertahankan.
"Apa, Pak Ryuga, apa?" potong Claudia penuh emosi. Dadanya naik turun. Dia hampir saja melepas keperawanannya. Namun, cowok di sampingnya ini tak mau memerawaninya.
"Atau Pak Ryuga takut Clau nggak bisa puasin Bapak? Iya, gitu? Atau karena tubuh Clau nggak sesexy cewek-cewek yang pernah tidur sama Pak Ryuu--
Ucapan Claudia terputus sebab Ryuga lebih dulu membungkam mulutnya lewat bibirnya. Gadis itu terlalu banyak bicara yang bukan-bukan.
Pagutan itu terlepas karena Claudia hampir kehabisan napas. Kening Ryuga menempel di kening Claudia. Napas laki-laki itu juga memburu. Kilat gairah jelas terpancar di mata hitam legamnya.
Ryuga sengaja menurunkan tubuhnya agar bisa menyapa milik Claudia. Cewek itu melenguh.
"Saya ingin kamu, Claudia," kata Ryuga dengan suaranya yang berat.
Claudia tak sedikit pun mengalihkan tatapannya. Dia terlena. Ryuga terlalu memesona. Kulitnya yang terlalu putih untuk ukuran seorang cowok. Matanya yang sipit dan rambut panjang selehernya membuat Ryuga tampak seksi.
"Clau juga," balasnya.
Kepala Ryuga menggeleng. Bibirnya mengulas senyum tipis. Ada yang membuat Ryuga enggan melakukannya.
"Kamu takut. Saya bisa lihat itu di mata kamu."
Yap, itu dia.
Mendengarnya, Claudia tersedak air ludahnya sendiri. Apakah itu terlihat jelas? Sejujurnya, Claudia memang takut karena ini pertama kali baginya.
"Apa alasan kamu ingin tidur dengan saya?"
Alasan bagus apa ya kira-kira yang bisa Claudia gunakan?
***
Secara tak sengaja, Nayaka Kusuma menemukan buku kecil milik seorang gadis di tribun basket sekolahnya. Penasaran, Nayaka lalu membaca isinya. Di sana tertulis jelas “Bucket List Arshilla." Nayaka tahu soal Arshilla Palaka. Gadis itu satu kelas dengan saudara kembarnya –Narenda Kusuma. Hampir satu sekolah membenci Arshilla karena jabatannya sebagai Ketua Osis SMA Cakra Utama. Selama ini Nayaka tak pernah peduli dengan kehidupan lain selain basket dan sastra. Namun, kini Nayaka menemukan ketertarikan lain. Ya, pada Arshilla. Bagaimana jika Nayaka yang akan memenuhi bucket list yang ditulis Arshilla?
21++ Bocil dilarang mampir Kumpululan Kisah Panas Nan Nakal, dengan berbagai Cerita yang membuat pembaca panas dingin
(Cerita mengandung FULL adegan dewasa tiap Babnya Rated 21++) Bertemu di kapal pesiar membuat dua pasangan muda mudi memiliki ketertarikan satu sama lain. Marc dan Valerie menemukan sosok yang berbeda pada pasangan suami istri yang mereka temui secara tidak sengaja di kapal pesiar. Begitu pula dengan Dylan dan Laura merasakan hal yang sama kepada Marc dan Valerie. Hingga sebuah ide tercetus di pikiran mereka karena rasa penasaran yang begitu besar. “Sayang, hanya satu hari, haruskah kita bertukar pasangan dengan Valerie dan Marc?” ucap Dylan menatap sang istri. Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka? Apakah perselingkuhan ini akan berakhir atau membawa sebuah misteri kehidupan baru bagi kedua pasangan ini...
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Bagi publik, dia adalah sekretaris eksekutif CEO. Di balik pintu tertutup, dia adalah istri yang tidak pernah diakui secara resmi. Jenessa sangat gembira ketika mengetahui bahwa dia hamil. Tapi kegembiraan itu digantikan dengan ketakutan ketika suaminya, Ryan, menghujani kasih sayangnya pada cinta pertamanya. Dengan berat hati, dia memilih untuk melepaskan pria itu dan pergi. Ketika mereka bertemu lagi, perhatian Ryan tertangkap oleh perut Jenessa yang menonjol. "Anak siapa yang kamu kandung?!" tuntutnya. Tapi dia hanya mencemooh. "Ini bukan urusanmu, mantan suamiku tersayang!"
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."