Larasati adalah seorang wanita muda yang cerdas, emosional dan menyukai kebebasan. Sayangnya, di usianya yang baru berusia 23 tahun, ia sudah menjadi seorang janda. Pernikahannya dengan Kanugrahan hanya bertahan selama dua tahun meski lelaki itu sangat baik dan begitu menyayanginya. Mereka menikah terlalu muda karena desakan orangtua Kanugrahan yang tak ingin hubungan keduanya terjerumus dalam pergaulan bebas. Di samping itu, meskipun saling mencintai, keduanya memang belum sungguh-sungguh siap untuk memasuki dunia pernikahan. Namun siapa sangka, tiga tahun setelah perceraian itu mereka bertemu kembali. Akankah kali ini mereka dapat merangkai kisah yang lebih baik dan kembali menikah? Ataukah pertemuan ini hanyalah sebuah rangkaian alur Semesta yang hanya harus dilewati?
Laras berjalan cepat-cepat menyusuri trotoar di sepanjang jalan Kayutangan. Sudah pukul empat lebih dua belas menit. Ia sudah terlambat. Seseorang saat ini tengah menunggunya di kedai kopi di ujung jalan ini.
Sore yang cerah dan udara yang hangat. Laras merasa salah kostum. Ia menyesal memilih untuk mengenakan blazer suede cokelat dan syal ini. Sempat terpikir untuk melepasnya dan mengenakan tank top saja. Tapi kemudian ia urungkan, "Ini Malang, bukan Paris." Pastilah pemuda-pemuda usil akan memberikan siulannya kalau ia nekat.
Ia merasakan sebuah ketidakadilan dalam hal ini. Di kota tempatnya tumbuh dewasa ini sudah banyak turis macanegara yang datang dan berjalan-jalan dengan pakaian-pakaian yang mini, hampir seperti di Bali. Namun anehnya tak ada yang peduli dan mengganggu turis-turis berkulit pucat itu. Lain ceritanya jika yang berpenampilan seperti itu adalah orang Indonesia sendiri. Tatapan dan siulan nakal tentulah sudah dihadiahkan secara cuma-cuma.
Kemarin saja, ketika ia pergi sebentar untuk berbelanja ke minimarket hanya menggunakan celana pendek dan kaos, tetangga rumahnya menatapnya dengan canggung. Tersenyum ramah dan menyapa, memang. Namun jelas tatapan matanya memandang dengan tatapan penuh penghakiman.
Ketika Laras menceritakan hal tersebut pada ibunya, ibu hanya berkata, "yah... Dunia ini tidak mungkin berjalan sesuai maumu terus, Nduk."
Laras kesal, namun tak urung ia memilih diam.
Tit... tit... tit...
Ponselnya berbunyi.
Laras cepat-cepat membuka pesan singkat yang masuk.
"Masih lama? Mau kupesankan dulu?" bunyi pesan itu.
Dengan cepat Laras membalasnya, "Sepuluh menit lagi sampai. Maaf terlambat, aku jalan kaki dari galeri. Boleh, long black iced. Thanks."
Laras terus berjalan menyusuri trotoar sore itu. Sesekali matanya memandang sekeliling dengan takjub. Baru tiga tahun, namun segalanya berubah demikian cepat. Gedung-gedung bergaya modern telah banyak menghilangkan wajah klasik jalan ini. Volume kendaraan yang semakin padat. Udara segar yang semakin hilang. Tiba-tiba hati Laras merasa sedih.
Laras semakin mempercepat langkah kakinya, tak sabar untuk melepas blazer suede-nya dan meneguk sesuatu yang segar.
Laras mendorong pintu kayu jati berornamen kaca. Dingin hembusan AC segera membelai wajah dan lehernya yang basah oleh keringat. Tak menunggu lama lagi, ia segera melepas blazer dan syalnya. Aaahhh... lega sekali, batinnya.
Ia berjalan melewati meja-meja yang penuh dengan pengunjung, mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.
Dari sebuah sudut, tampak seseorang melambaikan tangan pada dirinya. Ah, itu dia.
Pindah ya, salah prosedur jadi yang ini tidak dilanjutkan... Salam hangat, author newbie 😄
"Kamu butuh pengantin wanita, aku butuh pengantin pria. Bagaimana kalau kita menikah?" Karena sama-sama ditinggalkan pasangan masing-masing, Elis memutuskan untuk menikah dengan pria asing cacat dari tempat pesta pernikahan sebelah. Mengasihani keadaan pria yang cacat itu, dia bersumpah untuk memanjakannya begitu mereka menikah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria itu sebenarnya adalah pebisnis kaya raya yang berkuasa. Joshua mengira Elis hanya menikah dengannya demi uangnya, dan berencana menceraikannya ketika wanita itu tidak lagi berguna baginya. Namun setelah menjadi suaminya, dia dihadapkan pada dilema baru. "Wanita itu terus meminta cerai, tapi aku tidak ingin bercerai! Apa yang harus kulakukan?"
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Jatuh dari keningratan, Zen Luo menjadi budak yang rendahan yang digunakan sebagai karung tinju untuk para mantan sepupunya. Secara tidak sengaja, dia menemukan cara untuk mengasah dirinya menjadi senjata dan sebuah legenda dimulai karena itu. Dengan keyakinan yang kuat untuk tidak pernah menyerah, dia berusaha untuk membalas dendam dan mengejar impian yang besar. Pendekar dari berbagai klan bersaing untuk kekuasaan dan dunia menjadi kacau. Mengandalkan tubuh yang sebanding dengan senjata ampuh, Zen mengalahkan banyak musuh dalam perjalanannya menuju keabadian. Akankah dia berhasil pada akhirnya?