Ma Axia adalah seorang gadis muda berprofesi sebagai seorang pembunuh profesional di Tiongkok. Ia merupakan pembunuh bayaran terkenal dengan gaji fantastis. Prestasinya dalam menyelesaikan misi begitu akurat dan tepat sehingga ia mendapat julukan sebagai iblis berdarah dingin. Suatu malam setelah menyelesaikan misi yang di berikan organisasi hitam pembunuh profesional, Ma Axia dikhianati oleh organisasinya karna pihak pendiri organisasi pembunuh profesional tempatnya bekerja sudah tak mampu lagi membayar gajinya. Ma Axia pada akhirnya dibuang dan dibunuh. Saat Ma Axia berpikir jika hidupnya telah berakhir, jiwanya malah bereinkarnasi ke dalam raga seorang permaisuri kerajaan Zhang yang merupakan seorang permaisuri lemah, tidak berguna dan di cap sebagai sampah. Menyadari kenyataan mengejutkan bahwa ia telah bereinkarnasi menjadi seorang permaisuri dengan ingatan utuh dari kehidupan sebelumnya, lantas apa yang akan Ma Axia lakukan?
Aku tak pernah menyangka kehidupanku akan berakhir dengan cepat. Usiaku baru saja menginjak dua puluh dua tahun, namun aku harus mati mengenaskan karna pengkhianatan organisasinku sendiri.
Aku berpikir dalam mengerjakan tugas dan misi yang diberikan, aku harus selalu bersikap profesional tanpa melibatkan perasaan apapun dalam setiap tugasku. Bagaikan sebuah robot tak berperasaan aku membunuh setiap orang sesuai permintaan para klien-klienku. Namun untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa marah. Aku marah pada organisasi yang mengkhianatiku, juga marah pada diriku sendiri karna begitu lengah.
Dulu aku selalu berpikir untuk tidak mempercayai siapapun bahkan rekanku sendiri. Namun di hadapan ornagisasi pembunuh profesional yang telah membesarkanku hingga menjadi pembunuh terkenal membuatku sama sekali tidak pernah curiga tetang organisasiku.
Terlahir yatim piatu membuatku beranggapan bahwa organisasiku adalah orang tua yang telah membesarkanku. Aku berpikir memang sudah sewajarnya aku percaya dan memberi kesetiaanku pada organisasiku. Namun pada akhirnya kesetian dan pengabdianku selama dua puluh dua tahun malah berakhir dengan sebuah pengkhianatan.
Terlalu berbakat dan menakutkan membuat pihak organisasi pembunuh profesional memutuskan membuangku. Selain karna merasa bahwa kedepannya aku adalah sebuah ancaman besar, dan mereka juga mulai tak mampu membayar gajiku dengan sejumlah besar uang yang menurut semua orang sangat fantastis.
Penyesalan terbesar dalam hidupku hanyalah satu, yakni aku tidak menikmati masa mudaku layaknya para gadis pada umumnya. Jika di beri kesempatan kembali hidup, aku ingin semua ingatanku tetap utuh lalu menikmati kehidupanku layaknya orang normal yang bisa mengekspresikan perasaan mereka.
Aku sadar permintaanku yang terdengar mustahil tak mampu di wujudkan, pada dasarnya aku telah mati. Aku tidak pernah percaya yang namanya reinkarnasi, hal semacam itu hanya di percaya orang - orang terdahulu. Namun kepercayaan dan keraguanku akan reinkarnasi patah dengan mudah. Saat aku terbangun aku menyadari bahwa aku kembali hidup dengan ingatan yang utuh dari kehidupanku sebelumnya.
"A-apa yang terjadi?" Tanyaku yang lantas segera bangun mendudukan diri di atas tempat tidur.
Kuamati kedua tanganku tak percaya, aku juga tak lupa mengamati ruangan yang di dominasi kayu dengan ukiran rumit. Seisi ruangan tampak sederhana, meski pun begitu ruangan yang ku tempati tampak bersih dan terawat.
Prang!
Suara keras dari sebuah benda yang terbuat dari besi ringan lantas mengagetkanku. Aku lantas menatap seorang gadis muda yang tampak terkejut menatapku. Gadis muda itu lantas lari keluar meneriaki nama seseorang yang terdengar asing tanpa membersihkan tumpahan air dan ember kecil terbuat dari besi ringan beserta dengan nampan dan handuk yang di bawanya.
Tak berselang berapa lama gadis itu kembali membawa seorang pemuda tampan dan seorang wanita berusia 30an yang kini keduanya lantas menghampiriku.
"Yang mulia syukurlah anda telah sadar" kata wanita berusia 30an tersebut.
"Yang mulia? Maksudmu aku?" Tanyaku bingung dengan panggilan wanita tersebut.
Wanita yang tampak berusia sekitar 37 tahun itu tampak terkejut dengan pertanyaanku, ia dan berkata "Yang mulia apa yang anda katakan? Tentu saja panggilan itu untuk anda" jawabnya.
"Aku tidak tahu apa maksudmu, namaku adalah Axia. Bukan yang mulia" tegasku.
"Tentu nama anda adalah Axia, tapi karna posisi anda merupakan permaisuri kerajaan Zhang, kami harus memanggil anda dengan panggilan kehormatan yakni, yang mulia" balas wanita tersebut yang tentu saja semakin membuatku bingung.
"Permaisuri? Kerajaan Zhang? Apa maksudmu? Bukannya ini adalah Nirwana? Aku sudah mati karna pengkhianatan organisasiku, seumur hidupku aku hanya di jadikan sebuah senjata terkuat dan ketika mereka tak membutuhkanku lagi, mereka membuangku.
Aku sangat ingat jika organisasiku menaruh racun pada minumanku dan akupun berakhir mati karna begitu lengah dan sama sekali tidak menaruh curiga pada mereka. Namun yang kudapatkan hanyalah sebuah pengkhianatan hingga pada akhirnya aku mati dan tiba-tiba terbangun di tempat ini" jelasku panjang lebar.
Tunggu. Aku mati dan tiba - tiba bangun di tempat ini. Aku lantas tertawa dalam hati, apa yang ku pikirkan sama sekali tidak mungkin terjadi. Hal itu sangat mustahil dan tidak masuk akal.
"Yang mulia apa yang anda katakan?" Tanya gadis muda yang sempat terkejut melihatku.
"Anda belum mati, hiks" isaknya yang membuatku terkejut dan juga bingung.
'Mengapa gadis muda itu menangis?'
"Aku tahu anda sudah tak mampu di perlakukan buruk oleh semua orang, bahkan selama seminggu setelah anda menikahi kaisar Zhang Long Fei, anda selalu di perlakukan dengan rendah dan dingin. Meskipun semua orang menganggap anda adalah gadis yang tak berguna dan merupakan sampah masyarakat, ku mohon jangan mengakhiri nyawa anda lagi, hiks" kata gadis muda itu.
Wanita berusia sekitar 37 tahun itu lantas memeluk gadis muda itu. Keduanya lantas menangis dan terus mengatakan hal - hal yang sama sekali tidak ku mengerti.
"Meski semua orang membenci anda, kami akan tetap menyayangi anda yang mulia.." raung wanita berusia 30an tersebut.
"Tolong jangan buat kami ketakutan akan hal nekat yang anda lakukan, hiks.. hiks" pinta gadis muda itu.
Aku sama sekali tidak mengerti. Mengapa saat ini aku berada di situasi yang sangat rumit seperti ini. Bukankah berada di Nirwana jiwanya akan merasa tenang? Tapi mengapa sekarang ia malah harus di landa kebingungan saat berusaha mencerna situasi yang kuhadapi.
Saat aku berusaha berpikir keras dan mencerna segala kalimat yang gadis muda dan wanita 30an itu katakan, seketika kepalaku dilanda rasa sakit hebat. Sebuah ingatan asing tiba-tiba berputar dalam kepalaku dan berhasil membuat penglihatanku mulai mengabur. Rasa sakit yang kurasakan lantas membuatku menjerit kesakitan hingga mengagetkan pemuda tampan yang sedari tadi mengamatiku.
"Mei-mei kau kenapa?" Tanyanya khawatir.
Rasa sakit itu terus menyerangku, tak mampu rasa sakit tersebut untuk ku tahan, penglihatanku mulai menggelap. Di dalam alam bawah sadarku aku menyaksikan segala kenangan pahit dan menyakitkan. Aku sama sekali tidak tahu siapa pemilik kenangan tersebut, yang ku tahu pemilik kenangan tersebut pasti sangat menderita.
Merasakan sebuah guncangan, kedua mataku lantas terbuka. Langit - langit ruangan yang pertama kali kulihat kembali menyapaku, ku usap pipiku yang terasa basah. Aku sedikit terkejut menyadari jika ternyata dalam tidurku aku menangis.
Saat aku mendudukan diriku di atas peraduan, akupun akhirnya sadar jika aku kembali hidup dalam raga orang lain. Ingatan menyedihkan yang sempat kulihat adalah ingatan Sang pemilik raga. Meski terdengar sangat tidak masuk akal, kenyataannya jiwaku bereinkarnasi dalam raga seorang permaisuri kerajaan Zhang yang di cap sebagai gadis lemah, tak berguna, dan merupakan sampah masyarakat. Belum cukup sampai di situ, raga yang ia tempati kini merupakan seorang permaisuri yang di campakan oleh suaminya, yakni kaisar Fei.
Hal yang terakhir kuingat adalah kondisiku yang menggenaskan. Lantas bagaimana aku kembali bernafas dengan tubuh yang dibalut dengan hanfu putih yang mengingatkanku dengan pakaian tradisional zaman dulu. Melihat kondisiku yang masih bernafas, banyak pertanyaan yang muncul dalam kepalaku. Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah saat ini aku sedang bermimpi? Tapi bagaimana bisa orang yang telah mati merasakan sakit dari guncangan hebat benda persegi yang membawaku? Bagaimana bisa aku merasakan sakit dan nyeri saat kedua pundakku menabrak kedua sisi kayu yang berada di sisi kanan dan kiriku? Bukankah orang yang telah mati tak mampu merasakan apapun? Terlalu pusing dengan pikiranan dan pertanyaan - pertanyaan yang terus bermunculan dalam kepalaku, aku lantas memilih bangun dan mendudukan diriku. Baru saja aku bangun dari tempat yang kutiduri, seketika kedua bola mataku terbelalak terkejut saat menyadari tempat yang menjadi tempat tidurku. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa aku bangun dari peti mati? Apa yang sebenarnya terjadi padaku, bukankah aku telah mati di tangan tunanganku sendiri? Lantas apa ini?
Semua orang beranggapan, ia hanyalah beruntung terlahir dari keluarga kerjaan TangXin. Tak ada yang bisa di banggakan dari sosoknya, sikap arogan dan sombongnya, tubuh gendut dan riasan menor yang selalu ia poles pada wajah bulatnya membuat usianya nampak terlihat tua. Tak ada yang tahu mengenai prestasinya, semua orang hanya mengenalnya sebagai putri kerjaan TangXin dengan kepribadian buruk. Xin Fahrani, gadis yang semua orang katakan beruntung terlahir dalam lingkungan kerajaan dan gadis itu pun mengakui hal tersebut. Ia sama sekali tidak peduli dengan segala ucapan semua orang, sebab ia berpikir dengan memiliki kekuasaan, kekayaan, kedudukan, serta dukungan dari Ayahandanya, ia bisa mendapatkan apapun meski penampilannya sangat jelek dimata semua orang. Namun nyatanya, semua yang ia miliki tak mampu membuat pria yang ia sukai balik menyukainya. Hal yang tak terduga ia alami adalah penolakan dari pria pujaannya dihadapan semua orang dan hal itu memberinya luka dan rasa sakit dari patah hati yang terasa dua kali lipat menghancurkannya. Xin Fahrani benci menjadi bahan olokan, ia benci di permalukan dan di rendahkan. Sikap arogannya menolak di perlakukan demikian, ia tak ingin harga dirinya kembali di injak-injak oleh orang-orang yang mengangapnya menjijikan hanya karna postur tubuhnya beda dari gadis muda pada umumnya. Lantas apa yang akan Xin Fahrani lakukan untuk membalaskan dendam dari rasa malu yang ia rasakan?
Setelah tiga tahun tanpa cinta, pengkhianatan Nando sangat melukai Kumala. Dia tidak membuang waktu untuk menyingkirkan pria itu! Setelah perceraian, dia mengabdikan dirinya untuk mengejar karier. Menjadi terkenal sebagai desainer top, dokter yang terampil, dan peretas brilian, dia menjadi figur yang dihormati. Nando, menyadari kesalahan besarnya, mencoba dengan-untuk memenangkannya kembali, hanya untuk menyaksikan pernikahannya yang megah dengan orang lain. Saat sumpah mereka disiarkan di papan reklame terbesar di dunia, Farhan menyelipkan cincin ke jari Kumala dan menyatakan, "Kumala sekarang adalah istriku, harta karun yang tak ternilai harganya. Biarlah semua orang yang menginginkannya berhati-hati!"
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Li Mei terbangun dan menyadari bahwa dia tidak sedang berada di rumahnya. Di mana ini? Bukankah tadi dia terjatuh dari tangga? Kenapa dia tidak berada di rumah sakit dan malah berada di dalam rumah reyot seperti ini? Dan … siapa pula laki-laki tampan yang tidur di sebelahnya ini? "Kalau kamu sudah tidak tahan dengan pernikahan kita, tunggulah beberapa hari lagi. Aku pasti akan menceraikanmu. Jangan berusaha bunuh diri lagi," ucap Bai Changyi menatapnya dengan muram. Bercerai? Kenapa dia mau bercerai dari suami yang tampan seperti ini? Bai Chanyi menatapnya dengan kebingungan? Bukankah perceraian adalah hal yang paling Li Mei inginkan selama ini? "Aku tidak ingin bercerai, aku hanya ingin menjadi kaya!" Bisakah Li Mei mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang pengusaha kaya di era kuno bersama suaminya? IG : @summerrainwriter FB : Summer Rain