/0/6251/coverbig.jpg?v=95475b5bb5e62a6ede1cdc661ffbcd76)
Malam itu tanpa diketahuinya, Amira telah dijual sang suami dalam keadaan setengah sadar pada pengusaha yang tengah membutuh wadah pelampiasan. Yah, malam itu mereka bergelut layaknya sepasang suami istri pada umumnya. Ternyata eh ternyata kejadian malam panas itu terus merasuki pikiran Raka di setiap kesendiriannya. Seminggu setelah kejadian malam itu, mereka dipertemukan kembali di rumah Raka sendiri. Kira-kira bagaimana nih kelanjutannya? Yuk simak terus jalan ceritanya! Cover by pixabay
Malam itu di saat Raka tengah melakukan pertemuan di luar kota. Tanpa diduga-duga sang klien telah menjebaknya. Wanita itu dengan sengaja mencampurkan obat perangsang ke dalam minumannya.
Setelah Raka meminumnya, dia segera pamit ke toilet dan tidak kembali lagi.
Mulanya Raka merasakan sedikit pusing. Namun, lama-lama tubuh Raka merasa gerah dan panas. Dia begitu gelisah sekali.
"Hey, kamu kenapa, Pak Bos?" ledek Joe tersenyum. Dia bersikap biasa karena hanya berdua saja dengan Raka.
"Entahlah, aku merasa ada yang aneh dengan tubuhku." Raka mengusap peluh di keningnya.
"Maksudmu, aneh bagaimana?" tanya Zoe serius. Dia tak lagi meledeki Raka. Malah sekarang dia merasa cemas dan khawatir.
"Awalnya, aku merasa pusing. Lalu, tubuhku terasa gerah dan panas. Dan sekarang si junior seperti bereaksi," jelas Raka mulai meringis.
"Hah, jangan bilang kalau kamu terpengaruh obat perangsang?" tanya Joe terkejut bukan kepayang. Dia otomatis bangkit dari kursi.
"Ayo cepat kita kembali ke Villa dahulu," ajak Raka tak tahan.
"Baik!" Joe segera memapah Raka.
Di Villa Raka sudah berusaha menumpahkan hasratnya sendiri di kamar mandi. Namun, usahanya tidak sepenuhnya berhasil. Reaksi obat tersebut masih terus bekerja.
"Ah, usahaku belum berhasil! Yang ada dia malah semakin mengembang saja!" gerutu Raka keluar dari kamar mandi. Tubuhnya tetap terasa panas, bahkan mulai menggigil. Dia merasa kalau malam ini dia akan mati sia-sia.
Joe selaku sekertaris dan assisten pribadinya dibuat pusing tujuh keliling. Dampak dari obat perangsang tersebut begitu cepat menjalar ke tubuh Raka.
"Waduh, bagaimana ini? Jika aku menjemput istrimu yang ada itu tidak mungkin. Kita sekarangkan sedang di luar kota. Bagaimana kalau aku carikan wanita di daerah sini saja?" saran Joe terpaksa mencari seorang wanita untuk melampiaskan hasrat bos sekaligus sahabatnya ini untuk menyelamatkan hidupnya.
"Terserahmu saja! Cepat pergilah!" usir Raka pasrah. Yang terpenting baginya saat ini adalah pelampiasan.
"Oke." Joe segera berlari tergesa-gesa keluar dari kamar.
Raka segera menjatuhkan tubuhnya di atas kasur empuk. Tubuhnya langsung meringkuk karena harus kuat menahan gejolak yang terus menyiksa.
Sudah hampir setengah jam berlalu, namun belum juga ada tanda-tanda kedatangan Joe. Raka semakin dibuat kelimpungan.
"Uh, lama sekali Zoe mencari satu wanita saja yang bersedia melayaniku. Apa dia sengaja ingin membunuhku secara perlahan, ah!" gerutu Raka kesal.
Tangannya terus mencengkram kuat sesuatu yang semakin mengeras. Buliran-buliran keringat terus mengucur dari tubuhnya. Berulang kali dia mengganti posisi tubuhnya menghadap kanan dan kiri karena benar-benar tak kuasa lagi menahannya.
"Dasar wanita sialan! Sebenarnya, motif dan tujuannya itu apa meracuni minumanku tadi? Kalau dia menginginkan aku ... tak mungkin dia pergi begitu saja setelah meracuniku," umpat Raka bertanya-tanya.
Dia begitu marah dan kesal akibat perbuatan wanita tersebut.
"Awas saja, esok akan aku selidiki dia? Jangan harap dia bisa tersenyum lagi seperti tadi, ah." Raka kembali mengerang.
Ceklek!
Pintu kamar tempat Raka berbaring dibuka seseorang. Raka segera menengoknya. Ternyata, yang datang adalah Joe sekertaris sekaligus assisten pribadinya.
"Hey, sebegitu menderitanya kamu? Sampai-sampai wajahmu pucat seperti akan mati saja," ledek Joe terkekeh. Dia menghampiri ranjang Raka. Dia dan Raka sudah bersahabat sejak kecil makanya saat sedang berdua mereka tampak akrab dan biasa saja. Karena sudah berhasil menemukan target, sengaja Joe meledeki Raka.
"Sialan kau! Mana wanitanya? Kenapa kau malah datang sendirian?" gerutu Raka dengan bibir bergetar. Kali ini dia benar-benar sudah tak kuat lagi menahannya.
"Haha, sabar! Dia sebentar lagi sampai kemari. Oh ya, sebaiknya aku ganti saja penerangannya agar wanita itu tidak curiga," jelas Joe langsung mematikan lampu utama. Lalu, menggantinya dengan lampu kamar yang remang-remang.
"Maksudmu apa? Apa wanita yang kau sewa adalah wanita baik-baik? Atau jangan-jangan dia ... ah!" Reaksi obatnya semakin menyiksa tubuh Raka.
"Tentulah dia wanita baik-baik. Mana mungkin aku membiarkan sahabat plus bos besarku ini tertular penyakit dari wanita malam," jawab Joe terkekeh. Sementara Raka diam seribu bahasa merasakan tubuhnya yang semakin panas.
Tak lama terdengar derap langkah seseorang yang semakin dekat. Joe yakin kalau yang datang pasti orang sewaannya. Dia segera meminta izin kepada Raka untuk mengeceknya.
"Sepertinya, pasienmu sudah datang. Aku tinggal dulu ya? Oh ya, ingat perlakukan dia dengan lembut. Dengar-dengar dia itu masih virgin loh," goda Joe tersenyum geli. Tubuhnya membungkuk dengan posisi bibir di telinga Raka.
"Hemmm."
Joe segera memperbaiki posisinya lalu melangkah meninggalkan Raka. Sesampainya di depan pintu, berdirilah laki-laki mengenakan jaket kulit berwarna hitam sambil membopong tubuh wanita.
Wanita itu sepertinya setengah sadar. Matanya sesekali terbuka dan tertutup kembali. Mungkin laki-laki itu sudah memberinya minuman yang membuatnya seperti itu.
"Ayo buruan bawa dia masuk ke dalam!" perintah Joe cepat dengan suara lirih. Dia tak ingin wanita itu mengetahuinya.
Pria itu tak bersuara, dia hanya mengangguk patuh. Lalu, buru-buru melangkah masuk ke dalam kamar. Ketika dia hampir sampai di dekat kasur, wanita itu mengeluarkan suaranya.
"Mas, kita ini di mana? Kenapa lampunya remang-remang? Oh ya, kenapa kepalaku terasa berat?" tanya wanita itu bingung. Tubuhnya terus berkeringat karena merasa gerah sekali.
"Sudah, tak usah banyak protes. Yang terpenting kita akan menikmati malam yang panjang, Sayang!" bisik pria itu sangat lembut di telinganya.
"Terima kasih, Mas. Aku sangat mencintaimu," ucap wanita itu bahagia sekali. Setelah beberapa bulan menjalani pernikahan. Akhirnya, sang suami mau menyentuhnya.
"Hemmm."
Begitu sampai di dekat ranjang, pria itu segera meletakkan tubuh wanita itu di sana. Lalu, dengan mengendap-ngendap melangkah keluar meninggalkannya.
Wanita itu terdiam merasakan panas di tubuhnya yang semakin menjadi-jadi. Tangannya menyingkap baju atasan yang dia kenakan berharap bisa menyejukkan tubuhnya.
"Mas, kenapa tubuhku tambah panas begini, ah!" celoteh wanita itu kebingungan.
Raka tak menjawabnya. Dia merasa kalau wanita di sampingnya juga pasti sudah dicekoki obat agar tak sadar sudah melakukan hal itu pada pria lain.
Grebbbb!
Mendengar suara pintu tertutup, Raka segera mencoba bangkit dari posisinya. Lalu, mengamati wajah wanita yang samar-samar terlihat menggemaskan itu. Keringat yang terus mengucur dari tubuh sang wanita semakin membuatnya bergairah. Tanpa berpikir panjang, dia segera menjalankan aksinya. Sementara wanita itu hanya diam saja menikmatinya.
Namun, ketika Raka mulai ketujuan inti. Wanita itu berteriak histeris karena kesakitan. Tangannya mencengkram kuat seprai kasur. Darah segar mengalir begitu saja membasahi seprai tersebut. Sungguh Raka semakin mabuk kepayang. Ini merupakan kali keduanya, dia merasakan tubuh wanita yang masih suci.
"Astaga, ternyata dia masih suci. Bodoh sekali pria itu rela menjual wanitanya hanya karena uang semata," batin Raka terus beraksi. Bibirnya melengkung ke atas tanda merasa sangat puas. Dia seolah lupa dengan wanita yang jelas tengah termenung menunggu kepulangannya di rumah.
Satu jam telah berlalu, di dalam kamar Raka masih saja berkutat di atas kasur.
Sementara Joe dan pria itu tampak kesal menunggunya di luar. Pria itu seperti sedang merasa was-was. Mungkin, dia takut kalau istrinya itu akan segera sadar kalau efek obat yang diberikannya tadi sudah habis.
"Astaga, kenapa teman anda lama sekali? Ini sudah satu jam lebih! Saya takut kalau pengaruh obat yang saya berikan tadi sudah hilang efeknya. Bisa-bisa ketahuan dong perbuatanku ini," ucap pria itu gelisah.
Kehilangan suami yang sangat dicintainya membuat kehidupan Kayra menjadi sangat sulit. Dia tak tahu ke mana sang suami pergi. Padahal dia dan sang suami sempat melakukan kontak melalui panggilan video sebelum kabar buruk itu datang. Terpaksa dia harus bekerja sendirian untuk menopang kehidupan dia bersama ke dua anaknya. Suatu hari dia dipertemukan kembali dengan suami almarhumah saudari kembarnya yang bernama Damar. Awalnya dia sangat membenci Kayra karena sudah ikut serta menipu dia hanya untuk mengabulkan keinginan saudari kembarnya yaitu memberikan keturunan untuk keluarga Damar. Bahkan, dia juga sempat menolak keras darah dagingnya itu. Namun, ketika dia melihat sosok bayi laki-laki yang begitu mirip dengannya. Hatinya langsung bergetar dan luluh. . Yuk simak kisah perjalanan hidup Kayra sampai menemukan kebahagiaannya!
Zara adalah wanita dengan pesona luar biasa yang menyimpan hasrat membara di balik kecantikannya. Sebagai istri yang terperangkap dalam gelora gairah yang tak tertahankan, Zara terseret ke dalam pusaran hubungan terlarang yang menggoda dan penuh rahasia. Dimulai dengan Pak Haris, bos suaminya yang memikat, kemudian berlanjut ke Dr. Zein yang berkarisma. Setiap perselingkuhan menambah bara dalam kehidupan Zara yang sudah menyala dengan keinginan. Pertemuan-pertemuan memabukkan ini membawa Zara ke dalam dunia di mana batas moral menjadi kabur dan kesetiaan hanya sekadar kata tanpa makna. Ketegangan antara kehidupannya yang tersembunyi dan perasaan bersalah yang menghantuinya membuat Zara merenung tentang harga yang harus dibayar untuk memenuhi hasratnya yang tak terbendung. Akankah Zara mampu menguasai dorongan naluriahnya, atau akankah dia terus terjerat dalam jaring keinginan yang bisa menghancurkan segalanya?
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
"Bagaimana mungkin seorang dokter spesialis kesuburan justru mandul?!" Felicia Hera adalah seorang dokter yang sudah berhenti bekerja semenjak menikah dan fokus mengabdi kepada suaminya. Namun, Felicia tidak kunjung dapat memberikan anak hingga suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Dia bahkan menceraikan Felicia. Pada saat yang sama, Felicia kembali meniti karir kedokterannya dan pasien pertamanya justru mengajak Felicia untuk berhubungan demi membuktikan kesuburan Felicia. Hingga tepat setelah melakukannya, Felicia menghilang. Lima tahun kemudian, Felicia kembali ke tanah air membawa seorang anak perempuan yang cantik jelita. Hingga masalah datang saat ternyata direktur di rumah sakit barunya adalah ayah dari anaknya! Bagaimana Felicia menyembunyikan identitasnya? Tahukah dia, bahwa pria dingin itu telah memburu Felicia selama lima tahun terakhir?
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?