Ini bukan kisah Acha yang mengejar cinta seorang Iqbal, dan juga bukan kisah Malik yang berhasil meluluhkan hati Dara. Tapi, ini kisah seorang gadis bernama Irada Kateera Larsen yang terobsesi pada ketampanan Kenzo dan ingin memiliki pria itu seutuhnya. Meski mereka sama-sama mengejar cinta dari seseorang yang dicintainya, tapi perjalanan Kateera tidaklah mulus. Gadis itu mengalami patah hati berkali-kali karena ditolak Kenzo dan lebih memilih Namira yang merupakan seorang primadona di kampus. Meski begitu, Kateera sama sekali tidak ingin membuka hatinya untuk pria lain dan berjanji akan menunggu Kenzo sampai pria itu menyukainya. Namun, siapa yang tahu dengan kehidupan selanjutnya? Setelah lulus kuliah, Kateera tidak pernah tahu bagaimana kabar Kenzo. Pria itu seperti hilang ditelan bumi dan membuat Katee mengalami kesedihan yang mendalam. Hingga suatu hari Kateera kembali bertemu dengan pria itu meski dalam keadaan yang berbeda.Youth
Ponsel berbunyi, seorang gadis yang tengah tertidur di taman dekat kampus tersentak ketika alarm yang sengaja ia setel membangunkannya dari mimpi indah. Ia meraih buku yang tergeletak di atas kursi di samping ia tertidur tadi, kemudian memasukkannya ke dalam tas. Segera ia berlari meninggalkan taman dan menuju kelasnya karena sebentar lagi Pak Surya akan memasuki kelas dan tak membiarkan mahasiswa yang terlambat untuk mengikuti perkuliahannya.
"Kamu dari mana?" tanya seorang gadis pada gadis cantik yang baru saja masuk ke dalam kelas.
Irada Kateera Larsen, wanita berparas ayu dengan rambut hitam panjang bergelombang yang terurai tengah mengatur napasnya yang terlihat ngos-ngosan. Kedua mata Kateera tak lepas dari seorang pria yang duduk di kursi pojok paling depan. Pria itu sedang sibuk membolak-balikkan buku di hadapannya.
"Katakan, kamu dari mana?" ulang Sachiya, sahabat Kateera.
Kateera tak menjawab. Ia tersenyum sembari membayangkan wajah tampan milik Leo Chuana Kenzi mendekat seraya tersenyum padanya. Sachi yang merasa terabaikan, ikut mengikuti arah pandang Kateera yang terus menatap punggung Kenzi.
"Ahhh. Patung museum," ujar Sachi sembari menarik sudut bibirnya.
Kateera mengeeleng-gelengkan kepalanya. "Miss Seblak 2020, si cantik Kateera nggak suka dengan kata-katanya. Sachi nggak boleh ngomong seperti itu lagi, ya. Nggak baik menghina orang tampan seperti Kenzi," pesan Kateera sok bijak.
Sachiya mendesah berat seraya ikut geleng-geleng melihat tingkat aneh Kateera. Gadis itu seperti orang yang sudah kehilangan akal. Pesona Kenzi telah mempengaruhi otak dan hatinya.
"Mau kemana?" tanya Sachi saat melihat Kateera berdiri secara tiba-tiba.
"Ke tempat Kenzi, Sachi diam di sini saja," jawab Katee.
Sachiya melongo, mulutnya terbuka lebar. Sahabatnya itu mungkin sudah tidak waras lagi. Bagaimana bisa ada perempuan seperti Kateera yang masih memiliki muka setelah berkali-kali di tolak pria itu? Sachi masih ingat dengan jelas, perjuangan Katee dari SMA untuk mendapatkan hati Kenzi masih belum membuahkan hasil sampai sekarang. Sachi dan yang lainnya jadi ragu, apakah Kenzi itu pria normal atau tidak?
"Bagaimana orang seperti Kenzi bisa ada di dunia ini?" Sachi bergumam pelan.
Sachi meluruskan pandangannya, ingin melihat aksi Katee yang memalukan. Sachi berani bertaruh bahwa Katee akan kembali ditolak oleh Kenzi untuk yang ke seribu lima ratus kalinya.
***
Kateera berjalan mendekati Kenzi yang masih fokus pada bukunya. Katee menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya. Ia berdiri di depan Kenzi yang masih tidak menyadari kedatangannya.
Kateera mengembangkan kedua sudut bibirnya, melihat wajah Kenzi dari dekat saja sudah membuat hatinya meloncat tak karuan.
"Ken, bisa kita bicara sebentar?" tanya Kateera sembari meremas jemarinya sendiri.
Kateera menunggu, tak ada jawaban dan reaksi apa pun dari Kenzi. Sachi juga melihat dari kejauhan, menatap iba pada sahabatnya yang lagi-lagi diabaikan. Namun, bukan Kateera namanya jika ia menyerah sekarang. Semua usahanya dari SMA untuk mendapatkan hati Kenzi akan sia-sia.
"Leo Chuana Kenzi, apakah anda memiliki waktu untuk berbicara denganku sebentar?" tanya Kateera sekali lagi dengan suara meninggi.
Katee mendecak kesal, begitu juga Sachi yang semakin menatap benci padanya. Pria itu sama sekali tak mempedulikan Kateera yang menatapnya tajam. Sebuah ide muncul begitu saja di benaknya. Katee tersenyum, ia memandang Kenzi lekat. Kateera menarik buku Kenzi dan melemparnya keluar. Hal itu berhasil membuat Kenzi terlonjak kaget sekaligus marah padanya.
"Apa yang lo lakukan?" tanya Kenzi yang berdiri dari duduknya.
Kateera menelan ludahnya sendiri, tak menyangka aksinya akan membuat Kenzi semarah ini. Padahal, Katee hanya ingin berbicara dengannya sebentar.
"M-maaf, Ken. Aku cuma ingin bicara denganmu sebentar," jawab Katee yang menundukkan kepalanya.
Kenzi menatap aneh gadis yang berdiri dengan gemetar di hadapannya. Pria itu tak habis pikir dengan jalan pikirannya yang tak pernah berubah. Kenzi memilih beranjak dan memungut bukunya kembali, membiarkan Kateera berdiri tanpa kepastian darinya.
"Ken, kenapa sikapmu sedingin ini. Dari zamannya Sachi jadi Miss Ketoprak se-Rt hingga sekarang dinobatkan jadi Miss Seblak, sifat Kenzi tetap sama. Di situ kadang Katee merasa terheran," ucapnya sedikit mengiba.
Kenzi tak menghiraukan gadis itu. Ia kembali duduk di kursinya tanpa memandang sedikit pun ke arah Katee. Sachi berdiri, mendekati Katee yang kembali dipermalukan oleh pria itu.
"Sudahlah. Percuma juga kamu bicara sama patung museum itu, nggak akan ditanggapi sama dia," sindir Sachi yang menatap Kenzi tajam.
Kenzi juga tak mempedulikan Sachi, ia kembali membuka bukunya dan membiarkan kedua gadis di hadapannya menatap dengan tatapan tajam. Sachi menunjukkan raut kesal, kedua tangannya berkacak pinggang.
"Gue sumpahin lo jomblo seumur hidup." Kateera terkejut mendengar ucapan Sachi dan segera menarik tangan sahabatnya untuk menjauh dari Kenzi.
"Sachi apaan, sih. Nyumpahin orang gitu banget. Katee nggak terima, Sachi harus menarik ucapan Sachi tadi. Kalau Kenzi jomblo seumur hidup, berarti Katee nggak bisa, dong, dapetin hatinya," ujar Kateera panjang lebar.
Sachi menarik napas berat, ia menatap sahabatnya yang terus saja memandang Kenzi dari belakang. Bayangkan saja jika Kenzi pria normal, pasti ia sudah memiliki pacar saat ini. Jangankan pacar setidaknya gebetan lah. Setiap wanita yang mau mendekatinya, pria itu selalu memasang raut wajah tak senang. Otomatis para wanita itu memilih mundur dari pada harus berjuang untuk seorang patung yang tak mau bicara sepertinya. Hanya Kateera yang sampai saat ini masih berjuang.
"Salah apa gue sampai punya sahabat kayak lo," geram Sachi, sementara Kateera tersenyum manis.
"Sachi nggak salah, mungkin karena Katee terlalu cantik makanya Kenzi bersikap seperti itu," ujarnya tak berdosa.
Sachi hanya bisa menarik napas berat, menahan emosi karena tingkah Katee yang terlalu menggemaskan. Ia memilih duduk dengan wajah lesu dan terasa sulit bernapas. Kateera juga kembali duduk sembari memandang wajah tampan milik Kenzi tanpa mengurangi senyuman di wajahnya.
***
Dosen filsafat berhalangan hadir, hanya mengirim asistennya untuk memberikan tugas pada mahasiswanya. Sachi hendak menuju perpustakaan, tempat biasanya ia menghabiskan waktu sebelum pergantian dosen. Namun, hari ini ia terpaksa mengikuti permintaan Kateera saat hendak ke luar dari ruang kelas.
"Nggak mau, Kat. Sachi mau baca buku aja di perpus," tolaknya lagi.
"Ayolah, Kenzi lagi di kantin sekarang. Sachi nggak mau 'kan liat Katee kehilangan Kenzi? Gimana nanti Ken diambil orang? Sachi mau tanggung jawab?" racaunya panjang lebar.
Sachi tak mempedulikan itu, ia terus saja berjalan untuk menuju perpustakaan. Namun, bukan Kateera namanya jika ia tak bisa membawa Sachi ke tempat tujuannya.
"Nggak mau, Kat. Kamu aja ke sana sendirian, jangan ajak Sachi."
Kateera tak mau mendengar penolakan dari Sachi. Ia terus saja menyeret tangan gadis itu menuju kantin tanpa mempedulikan tatapan horor yang dilayangkan oleh Sachiya. Setibanya di kantin, Kateera celingukan mencari sosok Kenzi. Pria yang terkenal dengan sifat arogannya itu tampak duduk sendirian sembari makan bakso favoritnya.
Kateera tersenyum, hendak mendekati. Namun, langkahnya kembali mundur saat melihat Namira-primadona kampus yang duduk di hadapan Kenzi. Sachi tersenyum melihat Kateera yang cemberut. Ia tahu ini akan terjadi. Sudah berkali-kali Sachi berusaha untuk memberitahu sahabatnya itu, tapi Kateera tetap tak peduli.
"Mending ke perpustakaan, tenang dan adem. Dari pada di sini, bikin nyesek dan hati panas," ujarnya yang membuat Kateera semakin cemberut.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
MAMPIR KE KARYA KEDUA AKU YA, JUDUL: HANYA MENJADI WANITA PENGGANTI *** Mahendra Atmaja, duda anak satu yang usianya sudah 48 tahun. Mahendra menduda sejak usia putranya 1 tahun. Selama 21 tahun Mahendra begitu setianya menunggu mantan istrinya kembali. Namun, kesetiannya diuji ketika sahabatnya menjebak dirinya dalam satu kamar hotel bersama dengan gadis usianya masih 21 tahun. Gadis cantik itu bernama Mauren, karena membutuhkan biaya pengobatan sang Adik, gadis itu menerima tawaran Tuan Jian (Sahabat Mahendra) untuk menggoda dan merayu sang duda tersebut. Selain itu, Mauren harus bisa membuat laki-laki yang pantas menjadi ayahnya itu bisa jatuh cinta padanya. Berhasilkah gadis itu meluluhkan hati Duda tersebut?
Banyak orang sering mengatakan bahwa level mencintai paling tertinggi adalah merelakan, mengikhlaskan, dan membuat sosok yang menempati hati ini supaya mendapatkan kebahagiaan selalu-meskipun sumber kebahagiaan itu bukanlah kita, melainkan orang lain. Sallyana berpikir kisah cintanya akan selalu mulus dan damai, namun takdir berkata lain. Veen-pemuda itu memaksanya untuk mundur membawa perasaan yang perlahan mulai terkikis oleh rasa perih dari sebuah penolakan. Ketika Sallyana mulai berhasil mengikhlaskan dan merelakan sosok itu menghilang dari hidup maupun hatinya, takdir justru memutuskan untuk kembali mempertemukan mereka berdua dengan status dan hubungan yang sudah tidak lagi sama seperti dulu kala. Akankah Sallyana kembali mencintai Veen? Apakah takdir akhirnya mengambil keputusan untuk mempersatukan mereka berdua setelah sempat terpisah? Atau takdir justru menyandingkan Sallyana dengan pemuda yang pernah mampir dalam hatinya saat sedang menjalani proses melupakan sosok Veen?