ah. Ia meraih buku yang tergeletak di atas kursi di samping ia tertidur tadi, kemudian memasukkannya ke dalam tas. Segera ia berlari meninggalkan tam
g gadis pada gadis cantik yang
ngah mengatur napasnya yang terlihat ngos-ngosan. Kedua mata Kateera tak lepas dari seorang pria y
mana?" ulang Sachi
Leo Chuana Kenzi mendekat seraya tersenyum padanya. Sachi yang merasa terab
" ujar Sachi sembari
nggak suka dengan kata-katanya. Sachi nggak boleh ngomong seperti itu lagi,
gkat aneh Kateera. Gadis itu seperti orang yang sudah kehila
i saat melihat Kateera b
Sachi diam di sini
ng masih memiliki muka setelah berkali-kali di tolak pria itu? Sachi masih ingat dengan jelas, perjuangan Katee dari SMA untuk mendapat
Kenzi bisa ada di dunia i
g memalukan. Sachi berani bertaruh bahwa Katee akan kembali
*
a. Katee menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya. Ia b
ya, melihat wajah Kenzi dari dekat saja
ntar?" tanya Kateera sembar
jauhan, menatap iba pada sahabatnya yang lagi-lagi diabaikan. Namun, bukan Kateera namanya
tu untuk berbicara denganku sebentar?" tany
eera yang menatapnya tajam. Sebuah ide muncul begitu saja di benaknya. Katee tersenyum, ia memandang Kenzi lekat. Kat
?" tanya Kenzi yang
aksinya akan membuat Kenzi semarah ini. Padahal,
cara denganmu sebentar," jawab
abis pikir dengan jalan pikirannya yang tak pernah berubah. Kenzi memilih beranjakrak se-Rt hingga sekarang dinobatkan jadi Miss Seblak, sifat Kenzi tet
nya tanpa memandang sedikit pun ke arah Katee. Sachi berdir
tung museum itu, nggak akan ditanggapi sama
membiarkan kedua gadis di hadapannya menatap dengan tatapan taja
terkejut mendengar ucapan Sachi dan segera mena
i harus menarik ucapan Sachi tadi. Kalau Kenzi jomblo seumur hidup, bera
ki pacar saat ini. Jangankan pacar setidaknya gebetan lah. Setiap wanita yang mau mendekatinya, pria itu selalu memasang raut wajah tak senang. Otomatis par
abat kayak lo," geram Sachi, se
tee terlalu cantik makanya Kenzi bers
gemaskan. Ia memilih duduk dengan wajah lesu dan terasa sulit bernapas. Kateera juga kemba
*
ya. Sachi hendak menuju perpustakaan, tempat biasanya ia menghabiskan waktu sebelum pergantian dos
mau baca buku aja di
kan liat Katee kehilangan Kenzi? Gimana nanti Ken diambil
ntuk menuju perpustakaan. Namun, bukan Kateera naman
aja ke sana sendiria
empedulikan tatapan horor yang dilayangkan oleh Sachiya. Setibanya di kantin, Kateera celingukan mencari soso
mpus yang duduk di hadapan Kenzi. Sachi tersenyum melihat Kateera yang cemberut. Ia tahu ini akan terj
i pada di sini, bikin nyesek dan hati panas,"