/0/5797/coverbig.jpg?v=c84643e7c71ee55fe97f461f71b19e02)
Seseorang adik ipar yang bernama Nur Naila Habibah yang akan menjadi istri suaminya sendiri seorang kakak yang memaksa adiknya untuk menjadi istri suaminya karena dia mandul dan tidak akan bisa memberikan suaminya keturunan maka dari itu istrinya menyuruh suaminya menikah lagi dengan adiknya Mereka juga tidak tau jika mereka berdua bukan saudara kandung Naila bukan anak umi Aisyah tapi Naila anak Azizah dia adalah sahabat uminya Hanifah Menurut Naila dia tidak pantas menikah dengan kakak iparnya karena dia seorang bad girl yang bikin ulah dikampusnya dia beda dengan kakaknya dia masih pakai baju ketat dan belum berhijab sedangkan Raihan dia seorang dosen dia mengajar Agama di tempat kuliahnya Naila Apakah Naila setuju permintaan kakaknya atau dia menolaknya?
Seseorang adik ipar yang bernama Nur Naila Habibah yang akan menjadi istri suaminya sendiri seorang kakak yang memaksa adiknya untuk menjadi istri suaminya karena dia mandul dan tidak akan bisa memberikan suaminya keturunan maka dari itu istrinya menyuruh suaminya menikah lagi dengan adiknya
Mereka juga tidak tau jika mereka berdua bukan saudara kandung Naila bukan anak umi Aisyah tapi Naila anak Azizah dia adalah sahabat uminya Hanifah Menurut Naila dia tidak pantas menikah dengan kakak iparnya karena dia seorang bad girl yang bikin ulah dikampusnya dia beda dengan kakaknya dia masih pakai baju ketat dan belum berhijab sedangkan Raihan dia seorang dosen dia mengajar Agama di tempat kuliahnya Naila
Apakah Naila setuju permintaan kakaknya atau dia menolaknya?
Pagi hari Naila ingin pergi ke kampusnya kakaknya menyuruh dia agar berangkat bareng dengan suaminya tapi Raihan menolaknya karena bukan mahramnya
"Mas Naila berangkat bareng mas aja yah" kata Hanifah dia adalah istri Raihan yah Naila tinggal bersama kakaknya dan orang tuanya juga tapi orang tuanya lagi ke luar negeri mengurusi pekerjaannya
"Kenapa? Dia kan bisa naik taxi" ucap Raihan menduduki kursi makan disamping istrinya
"Kak yang dikatakan kak Raihan benar kok aku masih bisa naik taxi" ujar Naila
"Gak nanti kamu bisa telat nai" balas Hanifah
"Mas kasihan Naila nanti bisa telat mas ayolah mas" bujuk istrinya dengan memeluk tangan suaminya Hanifah ingin mendekatkan adiknya dengan suaminya agar mereka bisa bersatu dengan ikatan pernikahan
"Hadeehhh pake drama segala deh" batin Naila dengan tidak suka dengan keromantisan mereka
"Ok ini demi kamu ya sayang" mencubit hidungnya Hanifah
"Ihh sakit tau" rintihan Hanifah
"Kalo gak niat nganterin gak usah gw bisa naik taxi sendiri" meninggalkan mereka yang masih mesra
"Mas susul Naila sana" rayu Hanifah sebelum menyusul Naila Raihan mencium kening istrinya dan Hanifah pun mencium tangan suaminya lalu mengejar adik iparnya yang masih berada di depan pintu rumah
"Nai tunggu biar saya yang mengantarkan kamu" kata Raihan tidak ambil pusing Naila langsung masuk ke mobil Raihan dan Raihan pun melajukan mobilnya diperjalanan tidak ada suara pun kami saling diam Raihan pun mengajak Naila berbicara
"Hmm..." Deheman Raihan agar suasana tidak hening Naila langsung melihat Raihan yang berdehem
"Nanti pulangnya saya anter" dengan datar lalu Naila pun mengangguk dan menatap jendela menurut dia lebih baik menatap jendela dari pada harus berbicara dengan kakak iparnya itu dia begitu dingin, datar, cuek berbicara pun hanya singkat dan hanya keperluan saja berbeda jika Raihan bersama istrinya pasti manja, penyayang, bawel deh pokoknya
Sesampai di kampus semua menatap kami mungkin karena Naila berangkat bersama Raihan yah dia menganggap Naila itu pelakor karena selalu dekat dengan suami kakaknya walaupun Raihan datar dia banyak sekali fansnya menurut fansnya dia itu tampan, kaya, pintar ngaji, tapi datar menurut mereka dia itu suami idaman tapi menurut Naila sih biasa saja
Dasar pelakor
Suami kakaknya aja diembat
Cantik kagak jelek iya
Mendingan kakaknya cantik kemana-mana
Gak punya hati
Dasar bad girl
Naila hanya berdiam menurut Naila semua itu benar dia memang seperti pelakor merebut suami kakaknya tapi Raihan tidak menanggapi semua perkataan mereka dia cuek, datar, dingin dia beda jika bersama istrinya pasti lembut sekali Sampai di koridor gw berpisah dengan Raihan
"Gw duluan pak" pamit gw baru saja berjalan sedikit tapi Raihan memanggilnyaNaila pun berhenti dia mendengar Raihan memanggilnya
"Nanti pulang bareng saya" kemudian Naila melanjutkan perjalanannya di kelas dia bertemu dengan pacarnya yah dia sudah punya pacar yaitu Raka
"Selamat pagi Sayang" panggil Raka dengan mengucapkan kata sayang dia mencium pipinya Naila dan Naila pun tersenyum kemudian Raka duduk disamping Naila
"Nanti pulang bareng aku yah" kata Raka sambil mengusap paha Naila yang putih itu dengan tangan nakalnya itu yah dia memakai pakaian sexy dia tidak pernah protes jika Raka mengusapnya karena menurut Raina itu hanya biasa saja
"Maaf yah aku gak bisa soalnya aku bareng kakak ipar ku" ucap Naila
"Malam kita jalan yuk mau gak" tanya Raka
"Ok tapi jemput aku yah" rengek Naila dengan mengusap dada bidang Raka dia memang selalu membuat Raka tergoda
"Kamu udah nakal yah jangan bikin imanku lemah sayang" kata Raka yang memeluk pinggang Naila tanpa mereka sadari dosen sudah datang yaitu kakak iparnya sendiri "Kalo mau pacaran jangan disini" datar Raihan kami pun berpindah tempat duduknya masing-masing
"Buka bukunya halaman 87" Raihan pun memulai pelajarannya memulai pelajarannya
Setelah selesai pelajaran kami pun pulang Naila menunggu kakak iparnya itu di parkiran dari tadi kakak iparnya belum datang lama kelamaan Raihan pun datang
"Lama amat sih panas tau nanti gw gosong disini mulu" omel Naila dia tidak menanggapi ocehan adik iparnya Raihan langsung masuk ke mobilnya
"Dasar batu es dinginnya kebangetan ngalahin es batu" gerutu Naila
Diperjalanan Raihan mengajak ngobrol Naila menanyai persoalan tadi di kelasnya bersama pacarannya
"Tadi siapa kamu" tanya Raihan dengan dingin sambil menatap Naila
"Pacar gw emang kenapa" jawab Naila yang menatap ke arah sampingnya
"Mending kamu jauhin deh cowo itu kayanya dia bukan cowok baik-baik liat saja dia sudah berani menyentuh kamu segala" jelas Raihan masih fokus dnegja nyetir mobilnya
"Itu urusan gw seterah gw mau ninggalin dia atau gak itu bukan urusan bapak" omel gw setelah sampai dirumah Naila keluar dari mobilnya dan masuk ke rumahnya Raihan pun sama keluar dari mobilnya Hanifah yang berada di dalam aneh melihat tingkah Naila yang nyelonong aja biasanya dia tidak begitu
"Naila kenapa mas" tanya istrinya itu mendekati suaminya mencium tangannya
"Aku nyuruh dia buat jauhin lelaki gak benar itu tadi dikelas aku melihat cowok itu
mengusap pahanya dan memeluknya cowok itu gak benar Han" jawab Raihan dengan jelas apa yang dia lihat dikelas tadi
"Naila Sudah punya pacar mas" kata Hanifah
"Mungkin itu pacarnya dia kelihatan sudah akrab" jelas Raihan
"Mas jagain adikku yah kalo perlu kalo cowok itu ngituin Naila mas marahin dia aku gak suka adik ku diginiin sama cowok gak benar itu" kata Hanifah
"Aku akan selalu jaga adikmu dari cowok gak benar itu sekarang kamu gak usah sedih lagi yah senyum dong" menenangkan istrinya itu dengan mengusap pipinya itu
Malam hari kami makan bersama di ruang makan kami saling diam Setelah selesai makan Hanifah berbicara dengan adiknya itu permasalahan cowoknya
"Nai kakak minta putusin cowok itu" pinta kakaknya
"Kak aku cinta sama dia aku gak bisa memutuskan hubunganku" kata Naila
"Nai dia itu bukan cowok baik-baik sekarang kakak minta putuskan hubungan kamu sebelum terjadi apa-apa sama kamu" kata kakaknya
"Pasti bapak kan yang mengadu ke kakak saya mending bapak urusin aja kehidupan bapak gak usah ngurusin hidup orang" omel Naila
"Rai saya cuma gak mau adik ipar saya mendekati pergaulan yang tidak benar" kata Raihan kemudian mereka mendengar ada yang mengetuk rumahnya mungkin itu Raka pikir Naila yah mereka memang sudah janjian
"Siapa malam-malam begini datang ke rumah" kata Hanifah
"Aku aja kak yang buka pintunya" ucap Naila
"Gak usah kamu disini saja" kemudian Hanifah langsung membukakan pintu rumahnya "Maaf siapa yah" tanya Hanifah
"Kenalin kak saya pacarannya Naila" sambil ingin bersalaman dengan kakaknya tapi
Hanifah menangkupkan kedua tangannya didada
"Putuskan hubungan kalian" pinta kakaknya itu
"Loh kenapa kak kami saling mencintai" tanya Raka dengan heran
"Kalo kamu mencintai adik saya kamu tidak akan mengajak adik saya pacaran ngerti" omel kakaknya Naila pun menghampiri kakaknya Raihan mengikuti Naila dibelakang
"Kamu Raka" kata naila
"Hai sayang jadi kan malam ini kita main" ucap Raka dengan menggoda
"Lebih baik kamu masuk nai dan putuskan hubungan kalian" pinta kakaknya
"Kakak gak bisa gitu dong sampai kapan pun aku gak bakal putuskan hubungan kita" tolak Naila
"Kakak bilang masuk nai" marah Hanifah dengan membentaknya
"Lebih baik kamu turuti kakakmu" saran Raihan yang berada di samping Naila
"Bapak gak usah ikut campur" sindir Naila
"Naila jaga ucapan mu mending sekarang kamu masuk ke dalam atau kakak bakal bilang ke Abi dan umi kalo kamu pacaran" marah Hanifah dengan sedikit membentak
"Sampai kapan pun aku tidak akan pernah putus kan hubungan ini" kata Naila kemudian pergi ke kamarnya
"Sekarang kamu pulang saja" usir Hanifah kemudian Raka pun pergi meninggalkan rumah nya
Hanifah dengan suaminya menghampiri Naila ke kamarnya tapi pintu kamarnya dikunci
"Nai buka pintunya kakak mau bicara sama kamu" teriak kakaknya sambil menggedorgedor pintu kamarnya
"Kakak pasti mau bilang nyuruh aku pustusin Raka kan" jawab Naila yang masih berada di dalam kamarnya
"Kakak lakukan ini semua demi kamu nai kakak cuma gak mau kamu tersesat Naila kalo kamu pacaran sama aja kamu menjerumuskan Abi dan umi ke neraka memangnya kamu mau orang tua kita masuk ke Neraka cuma karena kamu nai pacaran" nasihat Hanifah Naila pun berpikir dia juga tidka tega jika orang tuanya masuk neraka kemudian Naila membukakan pintu kamarnya dan memeluk kakaknya dengan erat
"Maafkan aku kak aku gak mau Abi sama umi masuk neraka hiks...hiks... Maafkan aku kak" tangisan Naila yang memeluk kakaknya itu Raihan melihat itu pun ikut bersedih dia tahu jika Naila sebenarnya anak baik mungkin karena orang tuanya sibuk kerja jadi pergaulannya gak benar kaya gini deh
"Saya tau kok sebenernya kamu orang baik hanya saja kamu salah pergaulan" kata
Raihan dengan tersenyum
"Bapak gak usah ikut campur deh ini urusan perempuan" omel Naila hanifah pun ikut terkekeh melihat tingkah suaminya dengan adiknya
"Kamu mau kan pustuskan hubungan kamu dengan Raka" tanya Hanifah lalu Naila mengangguk dia harus rela pustuskan hubungan ini demi Abi dan uminya
"Terima kasih dek udah mau meringankan tanggung jawab abi" dengan memeluk adiknya itu
Esoknya Naila dan Raihan berangkat ke kampus bareng mereka sedang makan bersama berkumpul di ruang makan
"Mulai sekarang kamu harus berangkat bareng sama kak Raihan yah" kata Hanifah
"Aku gak mau kak aku bisa naik taxi kok" tolak Naila
"Gak ada bantahan" ucap Hanifah
"Udah sih ikutin aja apa susahnya" kata Raihan
"Bapak enak bicara begitu lah saya setiap hari di omongin sama fans-fans bapak" ucap
Naila smbil menyuapkan makanannya ke dalam mulutnya
"Emang fanss mas Raihan bilang apa" tanya Hanifah dengan kepo jika ini masalah menyangkut suaminya
"Itu gak penting sayang udah gak usah dengerin Han" jawab Raihan
"Masa sih dia bilang..." Ucapan Naila terpotong dengan ucapan Raihan
"Naila jangan teruskan atau nilai kamu saya kurangi" tegas Raihan
"Apa sih pak main ancam aja" kata Naila
"Udah ngomong aja sama kakak gak usah takut sama mas Raihan" ucap Hanifah dengan penasaran
"Dia bilang..." Ucapan Naila terpotong oleh Raihan lagi
"Saya gak segan-segan memotong nilai kamu" ancam Raihan
"Apa sih mas gak usah ancam adik aku deh" omel Hanifah
"Udah terusin aja" lanjutnya degan masih penasaran
"Kalo fanss kak Raihan bilang aku ini pelakor kak ngerebut suami kakak katanya" kata Naila
"Udah kamu gak usah dengerkan apa kata mereka dia hanya iri sama kamu" ucap Hanifah
Kami berangkat bersama ke kampus di perjalanan tidak ada sahutan dari Raihan, Naila hanya menatap jendela saja sampai di kampus Naila berjalan menuju kelasnya dia menemui Raka yang menghampirinya dengan mencium pipi ku yah seperti biasa kami selalu begitu
Jangan mencintai seorang wanita hanya karena kecantikan parasnya saja, karena anakmu tidak membutuhkan seorang ibu yang cantik. Akan tetapi mereka membutuhkan seorang itu yang mampu mendidiknya menjadi lebih baik.
Raina tidak bisa menerima Kevin kembali disaat dia melahirkan anaknya Kevin tidak menemaninya sama sekali sedikit pun Dia masih teringat perjuangan dia melahirkan anak kembarnya melahirkan tanpa pendamping suami coba dia rasakan gimana rasanya dia melahirkan berjuang demi hidup dan mati dia dan anaknya Sedangkan dia malah enak-enakan dengan Clara dimana hati dia seorang suami tidak sedikitpun Raina ingin rujuk kembali dengan Kevin Raina cuma takut Kevin menyakitinya lagi mungkin kita memang tidak berjodoh...
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Zara adalah wanita dengan pesona luar biasa yang menyimpan hasrat membara di balik kecantikannya. Sebagai istri yang terperangkap dalam gelora gairah yang tak tertahankan, Zara terseret ke dalam pusaran hubungan terlarang yang menggoda dan penuh rahasia. Dimulai dengan Pak Haris, bos suaminya yang memikat, kemudian berlanjut ke Dr. Zein yang berkarisma. Setiap perselingkuhan menambah bara dalam kehidupan Zara yang sudah menyala dengan keinginan. Pertemuan-pertemuan memabukkan ini membawa Zara ke dalam dunia di mana batas moral menjadi kabur dan kesetiaan hanya sekadar kata tanpa makna. Ketegangan antara kehidupannya yang tersembunyi dan perasaan bersalah yang menghantuinya membuat Zara merenung tentang harga yang harus dibayar untuk memenuhi hasratnya yang tak terbendung. Akankah Zara mampu menguasai dorongan naluriahnya, atau akankah dia terus terjerat dalam jaring keinginan yang bisa menghancurkan segalanya?
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Selama sepuluh tahun, Delia menghujani mantan suaminya dengan pengabdian yang tak tergoyahkan, hanya untuk mengetahui bahwa dia hanyalah lelucon terbesarnya. Merasa terhina tetapi bertekad, dia akhirnya menceraikan pria itu. Tiga bulan kemudian, Delia kembali dengan gaya megah. Dia sekarang adalah CEO tersembunyi dari sebuah merek terkemuka, seorang desainer yang banyak dicari, dan seorang bos pertambangan yang kaya raya, kesuksesannya terungkap saat kembalinya dia dengan penuh kemenangan. Seluruh keluarga mantan suaminya bergegas datang, sangat ingin memohon pengampunan dan kesempatan lagi. Namun Delia, yang sekarang disayangi oleh Caius yang terkenal, memandang mereka dengan sangat meremehkan. "Aku di luar jangkauanmu."
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"