Twin Flame menceritakan tentang hubungan cinta segitiga antara Kumba, Kanya dan Asad. Dalam setiap kehidupan , mereka selalu terlahir kembali namun tidak pernah bertemu semenjak kehidupan terakhir mereka, dimana Kumba meminta Asad, sahabatnya untuk melindungi dan menyayangi Kanya. Dikehidupan saat ini, mereka bertemu dengan formasi Asad bersama Kanya, dan Kumba hadir sebagai orang ketiga. Kanya mengetahui secinta apa pun dirinya dengan Asad, namun ia menemukan kenyamanan saat bersama Kumba. Kumba pun merasa kemanapun ia berlari, ia selalu akan kembali ke Kanya. Mereka Twin Flame. Kembaran Jiwa yang terpisah dan selalu tarik menarik satu sama lain. Kanya dan Kumba mempunyai satu harapan agar bisa bersatu di kemudian hari. Entah di kehidupan saat ini, atau di kehidupan selanjutnya.
Kanya terbangun dari tidurnya dengan perasaan aneh. Ia seperti bermimpi , namun mimpinya terasa nyata. Seolah ia bisa merasakan setiap sentuhan, aroma dan suasana yang terjadi dalam mimpinya. Bukan...bukan mimpi buruk, karena hatinya penuh dengan rasa sukacita yang membuncah. Ia memijat dahinya berusaha mengingat tentang apa mimpinya tersebut, namun semakin ia berusaha mengingatnya semakin ia merasakan desakan di dadanya. Suatu luapan kebahagiaan yang ia sendiri tak tahu mengapa dan karena apa. Akhirnya ia memutuskan ke dapur untuk membuat coklat panas agar pikirannya lebih tenang.
Ia menghirup aroma coklat dalam dalam, berharap agar ingatan akan mimpinya kembali, namun nihil. Ia mengenal setiap detail dalam mimpinya. Sangat menyatu dengan jiwanya hingga ia sulit mengungkapkan apa yang sebenranya ia rasakan. "Itu mimpi apa kenyataan ya? Apa aku tidur sambil berjalan?"gumamnya sambil menatap cangkir coklat hangatnya. "Rasanya ada seseorang yang ku kenal dimimpiku, Tapi, siapa ya?" Ia kembali bertanya pada dirinya sendiri.
Kanya memejamkan matanya, mencoba membayangkan sentuhan yang ia rasakan dalam mimpinya. Sentuhan hangat. Terlalu hangat hingga ia merasakan kenyamanan. "Apakah itu sebuah pelukan? Seseorang memelukku?" batinnya. Ia tersenyum membayangkan seseorang memeluknya dengan erat, namun ia lalu menepis khayalannya. " Astaga! Kanya sadar!!! Kamu sudah punya tunangan." Ia meneriaki dirinya ketika bayangan Asad, tunangnanya berkelebat dalam otaknya. "Huff" Kanya menghembuskan nafas kesal karena rasa penasaran yang belum tertuntaskan. "Apa jangan jangan aku memimpikan Asad?" terkanya. "Masa sih Asad?' ketidakyakinan menhampirinya karena aroma yang ia cium bukanlah aroma parfum Asad.
Sudah hampir sebulan Kanya bermimpi yang sama. Ia juga selalu terbangun dengan perasaan yang sama. Bahagia sekaligus penasaran. Tak jarang ketika ia membuka matanya ia mendapati senyuman di bibirnya. Senyuman yang membuat hari harinya terasa berbeda. Ada semangat baru yang menyelimuti dirinya. Semangat yang membuatnya terarah dalam melakukan pekerjaannya sebagai seorang announcer di radio . Ia menjadi tepat waktu, fokus bekerja dan tidak bawel seperti biasanya.
"Ouch" Kanya merasakan kepalaya berdenyut. Ia bergegas menghabiskan coklat panasnya, kemudian kembali ke kamarnya. Saat sakit kepalanya kembali datang, ia buru buru berbaring dan berusaha menutup mata. "Sakit kepala yang aneh" gumamnya. "Sakit kepala kok datangnya setiap terbangun dari tidur." Lanjutnya sambil memegangi kepalanya. Akhirnya tak lama kemudian sakit kepalanya hilang dan rasa kantuk yang luar biasa kembali datang. Setelah menguap, Kanya pun tertidur lagi.
***
"Kanya..." Kanya menoleh dan ada seraut wajah pria yang ia rasa mengenalnya namun ia lupa siapa gerangan yang memanggilnya dengan lembut itu. Jari-jari pria itu menggenggam erat tangannya seolah tak rela jika ia harus terbangun dari mimipinya. "Aku merindukanmu..." bisiknya dan membuat Kanya tersipu. Dalam hatinya ia pun merasakan kerinduan yang sangat luar biasa, namun ia masih bingung. Bingung karena ia merasa begitu dekat dan nyaman dengan si pemilik suara lembut itu, namun ia lupa dimana mereka pernah bertemu dan berkenalan.
Keduanya terdiam. Hanya irama syahdu yang mengalir ke pembuluh darah mereka. Mereka saling menikmati genggaman yang semakin erat dan sentuhan kulit mereka saat duduk berdampingan. Kanya ingin bertanya, namun ia mendadak bisu. Bibirnya terkunci rapat. Ia hanya mampu memandangi wajah tampan yang sedang tersenyum ke arahnya. "Kamu siapa?" tanyanya dalam hati.
Bagai mengetahui isi hati Kanya, pria itu tertawa kecil memamerkan lesung pipinya dan membuat Kanya semakin merasakan kerinduan. " Aku kembaran jiwamu" ujarnya masih dengan senyum yang tersungging hangat. "Kembaran jiwa?" Kanya mencoba menelaah maksud dari perkataan pria tersebut, namun tiba tiba saja pria itu menhadiahinya sebuah pelukan. "Aku akan selalu menjagamu" tuturnya sambil mengelus punggung Kanya. " Sekian ratus purnama aku lalui tanpamu, akhirnya kali ini aku menemukanmu" ujarnya lagi, sementara Kanya masih bergelut dengan perasaannya yang tidak menentu antara bingung dan bahagia. "Sebentar lagi takdir akan mempertemukan kita" kali ini ia tak hanya memeluk tapi juga mengecup kening Kanya dan entah kenapa kerinduan yang merajai hati Kanya semakin menjadi hingga bulir bulir bening berjatuhan seirama dengan detak jantungnya yang terdengar semakin cepat. "Rindu...aku juga rindu..." ia semakin membenamkan tubuhnya ke dalam pelukan pria misterius itu. Aroma wangi tubuh pria itu menguar membaui indra penciuman Kanya. Terasa nyata. Ia semakin terbawa kesedihan akan kerinduan yang tak terkira. Rasanya telah bearabad abad ia menantikan pelukan ini. Kanya terisak isak. Air matanya semakin deras dan sebelum ia sempat meluapkan rasa ingin tahunya, kembali ia terbangun dari mimpinya.
BRUGG!
Kanya terjatuh dari tempat tidur. Dadanya sesak menahan kerinduan. Ia merasakan pipinya basah. Masih dengan nafas yang memburu, ia berusaha bangkit. Perlahan ia mulai mengatur nafasnya untuk menenangkan diri. Setelah mereda, ia berusaha mengingat kembali mimpinya. Wajah pria dalam mimpinya semakin jelas. Ia dapat mengingat tawa dan senyuman serta tatapan hangatnya, namun ia belum pernah bertemu secara langsung di kehidupan nyata. Anehnya, ia merasa begitu dekat denga pria itu. Ia merasa mereka telah melalui hari hari bersama dalam suka dan duka.
"Kembaran jiwa" Kanya mengulang perkataan pria tersebut. "Apa ya artinya? " ia berusaha menebak, namun ia tak pasti akan jawabannya. "Apakah dia jodohku?" Batinnya. Namun, seketika ia teringat bahwa dirinya telah bertunangan. "Aduh, jangan sampai bikin malu keluarga , Kanya!" umpatnya kepada dirinya sendiri. "Asad adalah pria baik yang ditakdirkan untuk bersamaku" tegasnya dalam hati. "Dia yang terbaik yang Tuhan berikan untukku" ia mengafirmasi positif ke dirinya.
Jam di dinding menunjukkan pukul 4 pagi, bertepatan dengan bel yang berbunyi sebanyak empat kali. Kanya memutuskan untuk surfing internet dan tidak akan meneruskan tidur, mengingat jam tujuh pagi ia sudah harus berada di radio, yang berarti ia harus sudah siap berangkat dari rumahnya pukul 6 pagi atau ia akan terlambat untuk siaran pagi. "Kembaran jiwa", Kanya mengetik kata tersebut di mesin pencarian google. Ada beberapa lagu dengan judul separuh jiwa, ada juga puisi puisi tentang belahan jiwa dan terakhir muncullah laman zodiak dengan simbol api berwarna oranye dan biru.
Mengikuti rasa ingin tahunya, Kanya membuka laman tersebut. Ia tersenyum ketika melihat isinya adalah ramalan mengenai sifat setiap zodiak. Ia terkekeh kekeh membaca zodiaknya, Virgo. Sesekali ia berusaha mencocokkan sifatnya dengan artikel yang ia baca. Kemudian ia membuka artikel lain di laman tersebut. Satu quote membuatnya tertegun.
Every soul has a twin, a reflection of themselves – the kindred spirit. No matter where they are or how far away they are, even in different dimensions, they will always find another. This is destiny; this is love. – Julie Dillon
Mahesa, seorang pengusaha waralaba yang sukses selalu kandas dalam hubungan percintaan. Ia meyakini jika dirinya dikutuk atau diguna-guna oleh lawan bisnisnya. Ia lalu mencari cara agar wanita bisa betah terhadap dirinya dan hubungan mereka bisa sampai ke jenjang pelaminan. Dari cara yang normal sampai yang sangat tidak normal ia lakoni agar keinginannya tercapai. Dalam sepak terjangnya, ia selalu ditemani oleh Gayatri, sahabatnya dari kecil yang alih-alih menjadi sahabat, malah lebih sering menjadi body guard untuknya. Namun, akankah rasa persahabatan itu terus melekat dikeduanya? Atau justru semakin lama mulai ada rasa yang lebih dari dekedar sahabat mewarnai hari mereka?
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....