/0/5555/coverbig.jpg?v=55f45defe89597208f904df1f82688bf)
Twin Flame menceritakan tentang hubungan cinta segitiga antara Kumba, Kanya dan Asad. Dalam setiap kehidupan , mereka selalu terlahir kembali namun tidak pernah bertemu semenjak kehidupan terakhir mereka, dimana Kumba meminta Asad, sahabatnya untuk melindungi dan menyayangi Kanya. Dikehidupan saat ini, mereka bertemu dengan formasi Asad bersama Kanya, dan Kumba hadir sebagai orang ketiga. Kanya mengetahui secinta apa pun dirinya dengan Asad, namun ia menemukan kenyamanan saat bersama Kumba. Kumba pun merasa kemanapun ia berlari, ia selalu akan kembali ke Kanya. Mereka Twin Flame. Kembaran Jiwa yang terpisah dan selalu tarik menarik satu sama lain. Kanya dan Kumba mempunyai satu harapan agar bisa bersatu di kemudian hari. Entah di kehidupan saat ini, atau di kehidupan selanjutnya.
Kanya terbangun dari tidurnya dengan perasaan aneh. Ia seperti bermimpi , namun mimpinya terasa nyata. Seolah ia bisa merasakan setiap sentuhan, aroma dan suasana yang terjadi dalam mimpinya. Bukan...bukan mimpi buruk, karena hatinya penuh dengan rasa sukacita yang membuncah. Ia memijat dahinya berusaha mengingat tentang apa mimpinya tersebut, namun semakin ia berusaha mengingatnya semakin ia merasakan desakan di dadanya. Suatu luapan kebahagiaan yang ia sendiri tak tahu mengapa dan karena apa. Akhirnya ia memutuskan ke dapur untuk membuat coklat panas agar pikirannya lebih tenang.
Ia menghirup aroma coklat dalam dalam, berharap agar ingatan akan mimpinya kembali, namun nihil. Ia mengenal setiap detail dalam mimpinya. Sangat menyatu dengan jiwanya hingga ia sulit mengungkapkan apa yang sebenranya ia rasakan. "Itu mimpi apa kenyataan ya? Apa aku tidur sambil berjalan?"gumamnya sambil menatap cangkir coklat hangatnya. "Rasanya ada seseorang yang ku kenal dimimpiku, Tapi, siapa ya?" Ia kembali bertanya pada dirinya sendiri.
Kanya memejamkan matanya, mencoba membayangkan sentuhan yang ia rasakan dalam mimpinya. Sentuhan hangat. Terlalu hangat hingga ia merasakan kenyamanan. "Apakah itu sebuah pelukan? Seseorang memelukku?" batinnya. Ia tersenyum membayangkan seseorang memeluknya dengan erat, namun ia lalu menepis khayalannya. " Astaga! Kanya sadar!!! Kamu sudah punya tunangan." Ia meneriaki dirinya ketika bayangan Asad, tunangnanya berkelebat dalam otaknya. "Huff" Kanya menghembuskan nafas kesal karena rasa penasaran yang belum tertuntaskan. "Apa jangan jangan aku memimpikan Asad?" terkanya. "Masa sih Asad?' ketidakyakinan menhampirinya karena aroma yang ia cium bukanlah aroma parfum Asad.
Sudah hampir sebulan Kanya bermimpi yang sama. Ia juga selalu terbangun dengan perasaan yang sama. Bahagia sekaligus penasaran. Tak jarang ketika ia membuka matanya ia mendapati senyuman di bibirnya. Senyuman yang membuat hari harinya terasa berbeda. Ada semangat baru yang menyelimuti dirinya. Semangat yang membuatnya terarah dalam melakukan pekerjaannya sebagai seorang announcer di radio . Ia menjadi tepat waktu, fokus bekerja dan tidak bawel seperti biasanya.
"Ouch" Kanya merasakan kepalaya berdenyut. Ia bergegas menghabiskan coklat panasnya, kemudian kembali ke kamarnya. Saat sakit kepalanya kembali datang, ia buru buru berbaring dan berusaha menutup mata. "Sakit kepala yang aneh" gumamnya. "Sakit kepala kok datangnya setiap terbangun dari tidur." Lanjutnya sambil memegangi kepalanya. Akhirnya tak lama kemudian sakit kepalanya hilang dan rasa kantuk yang luar biasa kembali datang. Setelah menguap, Kanya pun tertidur lagi.
***
"Kanya..." Kanya menoleh dan ada seraut wajah pria yang ia rasa mengenalnya namun ia lupa siapa gerangan yang memanggilnya dengan lembut itu. Jari-jari pria itu menggenggam erat tangannya seolah tak rela jika ia harus terbangun dari mimipinya. "Aku merindukanmu..." bisiknya dan membuat Kanya tersipu. Dalam hatinya ia pun merasakan kerinduan yang sangat luar biasa, namun ia masih bingung. Bingung karena ia merasa begitu dekat dan nyaman dengan si pemilik suara lembut itu, namun ia lupa dimana mereka pernah bertemu dan berkenalan.
Keduanya terdiam. Hanya irama syahdu yang mengalir ke pembuluh darah mereka. Mereka saling menikmati genggaman yang semakin erat dan sentuhan kulit mereka saat duduk berdampingan. Kanya ingin bertanya, namun ia mendadak bisu. Bibirnya terkunci rapat. Ia hanya mampu memandangi wajah tampan yang sedang tersenyum ke arahnya. "Kamu siapa?" tanyanya dalam hati.
Bagai mengetahui isi hati Kanya, pria itu tertawa kecil memamerkan lesung pipinya dan membuat Kanya semakin merasakan kerinduan. " Aku kembaran jiwamu" ujarnya masih dengan senyum yang tersungging hangat. "Kembaran jiwa?" Kanya mencoba menelaah maksud dari perkataan pria tersebut, namun tiba tiba saja pria itu menhadiahinya sebuah pelukan. "Aku akan selalu menjagamu" tuturnya sambil mengelus punggung Kanya. " Sekian ratus purnama aku lalui tanpamu, akhirnya kali ini aku menemukanmu" ujarnya lagi, sementara Kanya masih bergelut dengan perasaannya yang tidak menentu antara bingung dan bahagia. "Sebentar lagi takdir akan mempertemukan kita" kali ini ia tak hanya memeluk tapi juga mengecup kening Kanya dan entah kenapa kerinduan yang merajai hati Kanya semakin menjadi hingga bulir bulir bening berjatuhan seirama dengan detak jantungnya yang terdengar semakin cepat. "Rindu...aku juga rindu..." ia semakin membenamkan tubuhnya ke dalam pelukan pria misterius itu. Aroma wangi tubuh pria itu menguar membaui indra penciuman Kanya. Terasa nyata. Ia semakin terbawa kesedihan akan kerinduan yang tak terkira. Rasanya telah bearabad abad ia menantikan pelukan ini. Kanya terisak isak. Air matanya semakin deras dan sebelum ia sempat meluapkan rasa ingin tahunya, kembali ia terbangun dari mimpinya.
BRUGG!
Kanya terjatuh dari tempat tidur. Dadanya sesak menahan kerinduan. Ia merasakan pipinya basah. Masih dengan nafas yang memburu, ia berusaha bangkit. Perlahan ia mulai mengatur nafasnya untuk menenangkan diri. Setelah mereda, ia berusaha mengingat kembali mimpinya. Wajah pria dalam mimpinya semakin jelas. Ia dapat mengingat tawa dan senyuman serta tatapan hangatnya, namun ia belum pernah bertemu secara langsung di kehidupan nyata. Anehnya, ia merasa begitu dekat denga pria itu. Ia merasa mereka telah melalui hari hari bersama dalam suka dan duka.
"Kembaran jiwa" Kanya mengulang perkataan pria tersebut. "Apa ya artinya? " ia berusaha menebak, namun ia tak pasti akan jawabannya. "Apakah dia jodohku?" Batinnya. Namun, seketika ia teringat bahwa dirinya telah bertunangan. "Aduh, jangan sampai bikin malu keluarga , Kanya!" umpatnya kepada dirinya sendiri. "Asad adalah pria baik yang ditakdirkan untuk bersamaku" tegasnya dalam hati. "Dia yang terbaik yang Tuhan berikan untukku" ia mengafirmasi positif ke dirinya.
Jam di dinding menunjukkan pukul 4 pagi, bertepatan dengan bel yang berbunyi sebanyak empat kali. Kanya memutuskan untuk surfing internet dan tidak akan meneruskan tidur, mengingat jam tujuh pagi ia sudah harus berada di radio, yang berarti ia harus sudah siap berangkat dari rumahnya pukul 6 pagi atau ia akan terlambat untuk siaran pagi. "Kembaran jiwa", Kanya mengetik kata tersebut di mesin pencarian google. Ada beberapa lagu dengan judul separuh jiwa, ada juga puisi puisi tentang belahan jiwa dan terakhir muncullah laman zodiak dengan simbol api berwarna oranye dan biru.
Mengikuti rasa ingin tahunya, Kanya membuka laman tersebut. Ia tersenyum ketika melihat isinya adalah ramalan mengenai sifat setiap zodiak. Ia terkekeh kekeh membaca zodiaknya, Virgo. Sesekali ia berusaha mencocokkan sifatnya dengan artikel yang ia baca. Kemudian ia membuka artikel lain di laman tersebut. Satu quote membuatnya tertegun.
Every soul has a twin, a reflection of themselves – the kindred spirit. No matter where they are or how far away they are, even in different dimensions, they will always find another. This is destiny; this is love. – Julie Dillon
Mahesa, seorang pengusaha waralaba yang sukses selalu kandas dalam hubungan percintaan. Ia meyakini jika dirinya dikutuk atau diguna-guna oleh lawan bisnisnya. Ia lalu mencari cara agar wanita bisa betah terhadap dirinya dan hubungan mereka bisa sampai ke jenjang pelaminan. Dari cara yang normal sampai yang sangat tidak normal ia lakoni agar keinginannya tercapai. Dalam sepak terjangnya, ia selalu ditemani oleh Gayatri, sahabatnya dari kecil yang alih-alih menjadi sahabat, malah lebih sering menjadi body guard untuknya. Namun, akankah rasa persahabatan itu terus melekat dikeduanya? Atau justru semakin lama mulai ada rasa yang lebih dari dekedar sahabat mewarnai hari mereka?
21++ Bocil dilarang mampir Kumpululan Kisah Panas Nan Nakal, dengan berbagai Cerita yang membuat pembaca panas dingin
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.