Oryza Sativa Wiryawan yang masih duduk di bangku SMA dipaksa menikah oleh ibu tirinya yang ingin menguasai sendiri harta peninggalan almarhum ayah Ory. Sementara Airlangga Putra Dewangga, pria tampan mapan rupawan yang sudah berusia 34 tahun dan sangat anti dengan yang namanya komitmen pernikahan, harus terjebak menjadi suami Ory akibat dari hutang budi ibunya terhadap almarhum ibu gadis yatim piatu itu. "Buat apa kita harus capek-capek memelihara kambing jika hanya sekedar kepingin makan sate?" -Airlangga Putra Dewangga- " Kalau menurut Mas manusia itu dalam menuruti pemenuhan hawa nafsunya hanya sebatas fitrah nya saja seperti jika lapar, ya makan. Dan jika ingin melampiaskan nafsunya ya kawin. Apa bedanya Mas dengan kambing?" -Oryza Sativa Wiryawan-
Suara bariton yang sedang mengucapkan ijab kabul diruang depan terdengar mantap dan tegas berkumandang diseantero rumah. Tidak lama kemudian, terdengar kata-kata sah dan amin yang diikuti oleh segenap kerabat Ory maupun suaminya. Ya, sekarang Oryza Sativa Wiryawan telah resmi menjadi seorang istri. Dan hebatnya lagi status itu dia dapatkan pada usia tujuh belas tahun empat belas hari. Dia bahkan masih duduk dikelas dua belas alias kelas III SMU.
Mirisnya lagi dia juga tidak tahu siapa nama suaminya dan seperti apa wajahnya. Semua ini terjadi akibat dari kelicikan ibu tirinya yang ingin melepaskan tanggung jawabnya terhadap Ory dengan cara menikahkannya secepatnya. Dan alasan utamanya tentu saja karena ingin menguasai sendiri semua harta dan aset-aset perusahaan almarhum papanya. Bayangkan, baru sebulan papanya meninggal, ibu tirinya sudah tidak sabar ingin mengusirnya dari rumahnya sendiri.
"Ory, ayo kita kebawah. Kita temui dulu suamimu. Ini kamu malah bengong disini. Ayo cepat!"
Ory meringis kesakitan saat ibu tirinya menarik paksa lengan kurusnya menuruni tangga ke lantai satu. Dengan tertatih-tatih dia berusaha mengikuti langkah panjang dan cepat ibu tirinya. Dan didepannya saat ini, ada seorang laki-laki dewasa gagah yang telah sah menjadi suaminya. Tetapi masalahnya laki-laki ini seakan enggan untuk melihat wajahnya. Saat itu juga Ory mengerti, pasti dia juga merasa terpaksa menjalani pernikahan ini. Apalagi menilik wajah pria dewasa ini, usianya pasti setidaknya dua kali lipat dari usia Ory sendiri. Pria ini bahkan lebih cocok menjadi Om nya.
"Ayo Ory, dicium dong tangan suaminya." Lagi-lagi ibu tirinya mengomeli kelemotannya. Ory segera meraih lengan suaminya dan mencium punggung tangannya dengan terpaksa. Suaminya yang bahkan tidak dia ketahui namanya hanya mencium singkat keningnya, juga tanpa mau melihat wajahnya. Ory juga sebenarnya tidak perduli dengan apapun tanggapan suaminya ini pada dirinya. Diotak cantiknya telah tersusun suatu rencana yang akan segera di realisasikannya secepatnya.
Mata bulat almond indahnya tengah mencari-cari Bik Asih,
mantan pembantu rumah tangga yang sudah dianggapnya sebagai keluarga sendiri. Bik Asih dikeluarkan oleh ibu tirinya dua tahun lalu karena dianggap sebagai antek-antek Ory, karena Bik Asih selalu melindungi Ory dari perbuatan keji ibu tirinya yang kejam dan gila harta. Padahal harta almarhum suaminya dulu malah lebih banyak dibandingkan dengan harta ayahnya. Tetapi yang namanya keserakahan itu memang lah tiada batasnya.
Sebelum papanya menikahi Wina, ibu tirinya. Bik Asih telah bekerja pada keluarga Ory dan mengasuhnya sedari bayi bersama ibu kandung Ory. Ibu kandung Ory meninggal sejak Ory berusia 10 tahun. Lima tahun kemudian papanya menikah dengan Wina yang juga sudah memiliki seorang anak laki-laki yang berusia dua puluh lima tahun yang wajahnya tidak pernah sekalipun Ory lihat. Menurut cerita mama tirinya pada ayahnya, Rendra, nama anaknya itu sedang fokus kuliah di luar negri. Dan sekarang diusianya yang ke dua puluh tujuh, dia sedang sibuk-sibuk nya mengurus perusahaan almarhum ayahnya.
Pernikahan ibu tirinya dan ayahnya hanya berlangsung selama dua tahun, karena ayahnya bulan lalu meninggal akibat kecelakaan pesawat terbang. Ory sama sekali tidak ingin menikah. Dia masih ingin menamatkan SMA nya yang sudah memasuki tahun terakhir. Dia juga ingin kuliah dan kemudian bekerja dan menjadi wanita karir yang sukses.
Tetapi tadi pagi saat dia ingin kesekolah, ibu tirinya melarangnya. Dan tidak lama kemudian ada beberapa orang perias pengantin yang langsung mendandaninya. Dan dari mereka juga lah akhirnya Ory tahu bahwa dia akan dinikahkan hari ini juga. Ibu tirinya tidak tahu bahwa Ory dan Bik Asih yang diundang Ory melalui telepon telah merencanakan sesuatu yang akan mempermalukan keluarga besar mereka.
Sementara itu disamping Ory, pria tampan mapan Airlangga Putra Dewangga, yang sekarang sudah sah menjadi suaminya sedang mencuri pandang padanya. Dewa, begitu biasa dia dipanggil, mengamuk tadi pagi saat tiba-tiba saja ibunya memintanya menikahi putri sahabatnya. Rupanya dahulu mereka pernah berjanji akan menjodohkan anak-anak mereka yaitu Dewa dan Ory. Mereka lost contact saat ayah Dewa pindah keluar negri.
Dan kini setelah bertemu kembali, mereka pun ingin kembali merealisasikan janji mereka dimasa lalu tersebut. Tapi ternyata Tuhan punya
rencana lain. Ayah Ory meninggal menyusul ibunya yang telah terlebih dulu menemui Sang Khalik dan meninggalkan Ory sendiri beserta ibu tirinya. Makanya Ibunya akhirnya memaksa Dewa untuk menikahi Ory secepatnya agar bisa menjaga dan melindunginya.
Dewa adalah pria metropolitan sejati yang tidak pernah ingin menikah. Menurutnya buat apa susah-susah menikah bila hampir seluruh populasi berjenis kelamin perempuan bisa dengan gampang dicicipinya. Mereka seolah-olah berlomba-lomba untuk mencoba menarik perhatiannya dengan berbagai cara. Jadi buat apa dia harus setia dengan satu wanita sementara dia bisa menikmati semuanya bukan?
Belum lagi hal remeh temeh seperti perhatian, rasa cemburu, dan waktu yang harus dia korbankan apabila dia memiliki seorang istri. Dia tidak siap dengan segala konsekuensi bodoh dan tidak bermanfaat seperti itu. Wanita itu fungsinya hanya buat bersenang-senang dan memuaskan kebutuhan biologisnya. Titik.
Teman-temannya pun semua rata-rata sepaham dan seideologi dengannya. Diusianya yang ketiga puluh empat, rasanya dunia sudah ada digenggaamnya. Harta, tahta, wanita. Dan semua itu sudah dia punyai sebelumnya. Makanya dia tidak membutuhkan istri lagi jika hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.
Kalau saja ibunya tidak mengancamnya untuk tidak mengakuinya sebagai anak lagi tadi pagi, mustahil dia mau menuruti keinginan absurd ibunya ini. Tapi senakal-nakal nya Dewa, ibunya tetap lah ratu yang akan dia penuhi semua keinginannya. Dewa sangat mencintai kedua orang tuanya.
Sebenarnya Dewa sangat kaget saat mengetahui bahwa istrinya ini masih anak sekolahan yang masih berusia tujuh belas tahun. Mengerti apa anak-anak seusia itu akan fungsi seorang istri? Tapi jujur saat dia memandang wajah cantik yang saat ini tengah melamun ini, kekecewaannya agak sedikit terobati. Istri kecilnya ini tampak sangat cantik dan seksi sekali. Untuk ukuran anak remaja, dadanya itu terlalu besar dan terjal. Pasti sangat nikmat untuk dicicipi. Dewa langsung menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran kotor yang merasuki kepalanya. Tapi mahkluk disampingnya ini memang sungguh cantik sekali. Dewa akui dia terpesona. Catat, hanya terpesona. Titik.
"Siapa namamu?" Dewa tidak tahan untuk tidak bersuara disamping mahkluk secantik ini.
"Oryza Sativa Wiryawan, Om." Ory menjawab takut-takut. Perasaan tadi baru saja suaminya ini ijab kabul dan menyebut namanya dengan lantang. Masa sekarang sudah lupa namanya?
"Apa? Om? Saya bukan Om kamu. Tapi suami kamu. Nama saya Airlangga Putra Dewangga. Kamu cukup memanggil saya Dewa. Mas Dewa tepatnya. Mengerti?"
"I-Iya Mas Dewa." Ory makin mengkeret ketakutan. Suaminya ini walau tampan tetapi nampak galak sekali. Ory takut. Bu Mita, ibu Dewa kemudian memanggil Dewa karena ada beberapa temannya yang datang. Ory sangat lega saat terbebas dari suaminya itu. Kemudian secara samar Ory melihat Bik Asih memberi kode kepada Ory dan Ory pun faham. Pelan-pelan Ory berpura-pura berjalan menuju toilet, tetapi sesungguhnya dia langsung saja berjalan menuju ke arah pintu belakang rumah yang diikuti oleh Bik Asih, yang sudah membawa dua koper besar berisi surat-surat berharga, buku-buku berikut pakaiannya. Mereka masing-masing memegang satu koper, dan masuk ke dalam taksi online yang sudah di pesan oleh Bik Asih sebelumnya.
Selamat tinggal semuanya!
Ory membatin. Mulai hari ini, Ory akan tinggal bersama Bik Asih yang saat ini sudah bekerja pada majikan baru yang memperlakukan Bik Asih seperti ibunya sendiri. Bik Asih mengatakan pada majikan barunya bahwa dia minta izin untuk membawa ponakannya untuk tinggal bersama sekalian membantu pekerjaan Bik Asih. Dan kabar baiknya adalah majikan barunya mengizinkan. Pantas saja Bik Asih betah dua tahun bekerja disana, rupanya dia diperlakukan dengan baik, batin Ory.
Sementara itu dikediaman Ory, semua anggota keluarga kalang kabut karena pengantin wanitanya kabur. Sedangkan Dewa langsung tersenyum sumringah karena merasa terbebas menjalani kehidupan sebagai seorang suami.
"Astaga, kabur kemana berandal cilik itu? Awas saja bila aku menemukannya. Aku ku berikan hukuman yang setimpal karena mempermalukan ku seperti ini."
Wajah Bu Wina tampak begitu berang karena merasa dipecundangi Lia.
"Mama sih, masak anak SMA disuruh kawin, ya kabur lah dia. Anak umur segitu harusnya masih sekolah dan menikmati masa -masa remajanya. Bukan disuruh melayani suami dan mengurus anak. Sementara dia sendiri juga masih anak-anak."
Rendra menanggapi dengan santai kemarahan ibunya.
"Kamu ya Rendra, selama pernikahan mama dengan Om Restu, tidak pernah sekalipun kamu muncul dirumah ini. Sekalinya muncul bukannya membantu mama, malah membuat mama makin pusing saja dengan kata-katamu itu."
Rendra cuma mengangkat bahunya tidak acuh sambil berjalan menghampiri Dewa. Rupanya Dewa adalah relasi Rendra selama ini. Cuma mereka sama-sama tidak menyangka akan dipertemukan dalam situasi seperti ini.
"Eh Ma Bro, dingin dong ntar malem ranjang lo. Secara bini lo kabur, padahal belum sampe sejam juga lo kawinin, eh ralat lo nikahin. Rugi bandar dong ya, belum sempet ena ena udah di tinggal kabur aja. Nasib lo apes bener Wa?"
Rendra ngakak sambil menepuk bahu Dewa pura-pura bersimpati. Padahal wajahnya tampak sekali menahan tawa.
"Eitss jangan salah Ren, gue sebenernya mensyukuri keadaan ini. Dengan begini berarti gue batal jadi suami. Dan itu artinya juga Gue masih bebas!!! Sebebas burung yang terbang dilangit yang bi-"
"Plakkk!! Kata siapa kamu batal jadi suami? Kamu tidak mendengar kata SAH tadi hah? Apa telingamu sudah mendadak tuli?"
Bu Mita langsung menggeplak kepala Dewa dengan kipas cantiknya.
"Yang ada sekarang kamu harus mencari Ory sampai ketemu, karena dia itu sekarang adalah istrimu yang sah. Ingat ya Wa, kamu jangan macam-macam mulai sekarang, karena kamu sudah berstatus sebagai pria beristri. Jangan bikin malu Mama."
Bu Mita langsung berlalu untuk memberikan pengertian pada tamu-tamu yang bingung karena ketidak hadiran mempelai wanita disamping Dewa. Dan dengan gaya yang meyakinkan Bu Mita mengatakan bahwa mempelai wanitanya sedang tidak enak badan dan saat ini sedang beristirahat dikamar. Untung saja mereka semua mempercayai alasannya, sehingga aib ini tidak sempat tersebar keluar.
"Wa, Ibu mau bilang, sekarang Ory bukan tanggung jawab ibu lagi sejak dia sah menjadi istrimu. Mulai saat ini apapun yang diperbuat Ory diluar sana, itu sepenuhnya tanggung jawab kamu sebagai suaminya. Tugas Saya sebagai ibu sambungnya telah selesai hari ini. Mengerti kamu Wa?"
Bu Wina tampaknya begitu tidak sabar ingin membuang Ory dalam kehidupannya. Muncul rasa iba di hati Dewa, istrinya sudahlah yatim piatu, hartanya dikuasai ibu tirinya yang bahkan tidak mau repot-repot mengganggapnya lagi sebagai bagian dari keluarganya. Miris sekali nasib istri kecilnya.
"Baik Bu. Mulai hari ini, Ory akan menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya. Ibu tidak usah khawatir, sedikitpun saya tidak ingin merepotkan ibu dengan masalah-masalah istri Saya."
Dewa sengaja menekankan kata istri untuk semakin memperjelas maksudnya.
"Baguslah, memang itu yang sangat saya harapkan." Bu Wina pun melenggang begitu saja meninggalkan Dewa.
Bu Mita cuma bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikap Bu Wina.
Untung saja aku sudah menikahkan Dewa dengan Ory. Kalau tidak, bisa dipastikan Ory akan menderita lahir batin bila tinggal serumah dengan mahluk jadi-jadian seperti Bu Wina itu.
Arimbi Maulida merasa dunianya runtuh saat Nina, sepupunya, membawa buku nikahnya dengan Seno Caturrangga, calon suami Arimbi, ke hadapannya seluruh keluarga besar. Nina mengaku telah dinikahi Seno secara hukum dan agama dua hari yang lalu. Dengan kata lain, Seno adalah suaminya sahnya saat ini. Padahal seminggu ke depan, Arimbi dan Seno akan melangsungkan pernikahan, setelah tiga tahun berpacaran. Undangan pun sudah terlanjur disebar. Pihak kedua keluarga geger. Mereka sama sekali tidak menyangka kalau Seno dan Nina menjalin hubungan di belakang Arimbi hingga Nina hamil. Arimbi pada akhirnya mengalah. Ia ikhlas kalau pernikahannya dibatalkan. Namun Handoyo, ayah Arimbi tidak setuju untuk membatalkan pernikahan. Handoyo meminta pertanggungjawaban keluarga Seno yang telah mempermalukan keluarga besar mereka. Keputusan yang dianggap paling tepat pun diambil. Adalah seorang Ganesha Caturrangga, kakak kandung Seno yang belum menikah, diminta untuk menggantikan Seno di pelaminan. Arimbi tentu saja menolak. Selain ia tidak mencintai Ganesha, sejujurnya ia takut pada Ganesha. Ganesha itu sangat dingin dan tidak punya hati. Menurut Menik, sahabatnya, yang dulunya adalah pacar Ganesha, Ganesha itu workoholic. Hidupnya hanya untuk bekerja dan bekerja. Ganesha tidak pernah mencintai siapapun kecuali pekerjaannya. Namun karena desakan keluarga besarnya yang beralasan malu besar apabila Arimbi tidak jadi menikah, Arimbi terpaksa menerima keputusan keluarga besar mereka. Bagaimana nasib Arimbi setelah menjadi istri Ganesha? Bagaimana pula usaha Seno untuk kembali meraih hati Arimbi setelah Nina ketahuan berbohong soal kehamilannya? "Bagi saya, kamu itu cuma beban tambahan, yang lagi-lagi disampirkan keluarga di pundak saya. -Ganesha Caturrangga- "Saya juga tidak pernah ingin ada di posisi ini. Menjadi istrimu itu sialnya tujuh turunan, delapan tanjakan dan sembilan tikungan tajam. -Arimbi Maulida-
Alexandra Delacroix Adams--gadis tomboy berjuluk premanwati klan Delacroix Adams, harus menjalani hukuman sebagai Jamilah Binti Surip. Cucu Mbok Sari, Asisten Rumah Tangga keluarganya selama setahun penuh di desa Pelem, Kediri, Jawa Timur. Bagaimana Alexa--sang premanwati menjalani peran dari seorang gadis tomboy berjaket kulit, menjadi seorang gadis feminim berkebaya? Mampu juakah Alexa membangun mindset para wanita di desa, yang sudah terdoktrin dengan pemikiran bahwa tempat wanita adalah di bawah pria? Bagaimana juga sengitnya saat ia beradu argumen dengan Jenggala Buana Sagara. Seorang petani dan peternak modern di desa Pelem, yang selalu menganggap gadis kota adalah boneka cantik berotak kosong? "Kamu jangan mengajari perempuan-perempuan di desa ini menjadi pembangkang, dengan dalih emansipasi. Provokatorwati tidak dibutuhkan di sini?" -Jenggala Buana Sagara "Gue bukan ngajarin mereka membangkang. Gue cuma mau mereka berkembang. Suami-suami mereka bisa saja, sakit, mati atau malah kawin lagi. Kalau hal itu terjadi, siapa yang akan membiayai hidup mereka? Lo? Emang lo sanggup ngawinin semua janda di desa ini?" -Alexandra Delacroix Adams
Menjelang delapan tahun usia pernikahannya, Suri Hidayah merasa tidak bisa mempertahankan rumah tangganya lagi. Karena Prasetyo Prasojo, suaminya telah berubah menjadi sosok yang tidak lagi ia kenali. Pras berubah setelah karirnya melesat ke puncak. Dari seorang karyawan biasa, Pras kini menjadi seorang direktur pelaksana yang disegani. Pras lupa diri. Pras yang sekarang telah berdasi, kerap merudung Suri, secara fisik dan psikis. Merendahkan pendidikan Suri yang hanya tamatan SMP, serta mencela penampilan Suri yang menurut Pras norak alias kampungan. Dalam pandangan Pras, perempuan sempurna itu haruslah seperti Murni Eka Cipta. Anggun, cerdas, berpendidikan tinggi juga berharta. Murni adalah lady boss perusahaan tempat Pras bekerja. Suri yang sakit hati, dalam diam terus berusaha memperbaiki diri. Ia mencoba mengubah penampilannya menjadi lebih baik, dan juga belajar mencari penghasilan sendiri. Suri secara otodidak belajar memasarkan hasil rajutannya melalui media sosial. Hanya saja Suri terkendala dengan masalah modal. Ia tidak mempunyai cukup dana untuk membeli benang-benang dalam jumlah besar untuk keperluan merajutnya. Adalah seorang Damar Adhiyatna, mantan suami Murni yang kebetulan bertemu dengan Suri secara tidak sengaja. Damar adalah pemilik PT. Karya Tekstil Adhiyatna. Perusahaan yang bergerak dalam bidang benang jahit. Damar yang mengetahui kesulitan Suri bersedia membantu dengan sistem barter. Damar memasok benang, dan Suri memajang hasil rajutannya di toko kerajinan tangan ibunya. Bagaimana perjuangan jatuh bangunnya Suri dalam mengumpulkan serpihan harga diri? Bagaimana juga akhir kisah cinta segitiga antara Suri, Damar, Pras dan juga Murni? Cerita ini akan menjadi saksi betapa kekuatan cinta akan mengubah segalanya. Cinta sejati itu tidak pernah pudar karena rupa, dan tidak padam dimakan usia.
Revan Aditama Perkasa-- CEO ADITAMA Group, sudah tidak berhasrat lagi untuk menikah. Ia merasa tidak pernah beruntung dalam hubungan asmara. Mulai dari jatuh cinta pada gurunya sendiri, bertunangan dengan orang yang salah, sampai akhirnya jatuh cinta pada pacar orang, menjadikan Revan apatis terhadap yang namanya pernikahan. Hingga suatu hari, ayahnya memintanya untuk menikahi seorang wanita yang tidak biasa. Dia adalah wanita dari Suku Anak Dalam. Suku yang paling terkebelakang negri ini. "Bagaimana mungkin Saya seorang CEO Aditama Group yang mewakili segala hal yang modern dan intelektual, beristrikan seorang wanita paling primitif dinegeri ini?" -Revan Aditama Perkasa.
Merlyn Diwangkara-si Princess irit dengan tingkat keonengannya yang hakiki-ingin lepas dari bayang-bayang nama besar Diwangkara's. Kehidupannya yang selama ini bagaikan burung dalam sangkar emas, membuatnya bertekad untuk menunjukkan pada dunia, kalau ia mampu hidup mandiri di atas kakinya sendiri. Sementara itu, Galih Kurniawan Jati-polisi galak namun berprestasi negeri ini-selalu saja ketiban sial setiap kali bersinggungan dengan gadis berpemikiran 'minimalis' ini. Alih-alih menghukumnya, Galih malah acap kali menjadi kesatria berbaju zirahnya. "Anda ini bahkan tidak bisa membedakan mana kucing dan mana serigala. Bagaimana mungkin, Anda bisa survive hidup sendirian di luar sana?" -Galih Kurniawan Jati "Mungkin saya memang tidak bisa membedakan mana kucing dan mana serigala. Tapi, saya tahu apa persamaan mereka ; sama-sama makhluk ciptaan Tuhan. Saya benar, kan, Pak Polisi?" -Merlyn Diwangkara
Senjahari Semesta Alam dengan ikhlas merelakan dirinya diceraikan oleh suaminya sendiri demi menikahi Mega Mentari--anak perempuan pemilik perusahaan yang mengaku dihamili oleh suaminya sendiri, Abimanyu Wicaksana. Sementara itu Halilintar Sabda Alam-- kakak sulung Mega Mentari. Pemilik beberapa perusahaan properti raksasa negeri ini, jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Senja, yang diperkenalkan oleh mertuanya sebagai adik bungsu Abimanyu. Abimanyu yang merasa dijebak sebagai kambing hitam dalam masalah hamilnya Tari, terus berusaha mencari kebenaran yang sesungguhnya agar bisa meraih kembali hati Senja. Sementara Sabda yang awalnya jatuh cinta pada Senja, menjadi salah faham saat secara tidak sengaja memergoki Abimanyu memesrai Senja bukan seperti seorang kakak terhadap adiknya, melainkan seperti seorang laki-laki yang tengah mabuk asmara. Sabda yang gelap mata malah akhirnya menjebak Senja dan menanamkan benihnya dirahim Senja. "Saya mohon, jangan memperlakukan Saya seperti ini. Saya punya salah apa pada Bapak? Laki-laki sejati tidak akan menggunakan kekuatannya untuk memaksakan dirinya terhadap seorang perempuan. Saya mohon jangan mengotori saya. Demi Allah saya bersumpah, saya tidak seperti apa yang ada dalam pemikiran, Bapak." (Senjahari Semesta Alam) "Salah kamu adalah, karena kamu telah menjadi duri dalam daging dalam rumah tangga adik saya! Kamu fikir saya tidak tahu akan hubungan terlarang kamu dengan Abimanyu? Kalian berdua itu incest, dan itu amat sangat menjijikkan! Kita lihat saja, setelah ini kamu masih bisa memandang dunia dengan kepala tegak, atau kamu akan melata seperti ular di kaki Saya!" (Halilintar Sabda Alam)
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Ketika mereka masih kecil, Deddy menyelamatkan nyawa Nayla. Bertahun-tahun kemudian, setelah Deddy berakhir dalam keadaan koma akibat kecelakaan mobil, Nayla menikah dengannya tanpa berpikir dua kali dan bahkan menggunakan pengetahuan medisnya untuk menyembuhkannya. Selama dua tahun, Nayla setia, mencari kasih sayangnya dan ingin melunasi utang budinya yang menyelamatkan nyawanya. Akan tetapi ketika cinta pertama Deddy kembali, Nayla, yang dihadapkan dengan perceraian, tidak ragu untuk menandatangani surat perceraian. Meskipun dicap sebagai barang bekas, hanya sedikit yang tahu bakatnya yang sebenarnya. Dia adalah seorang pengemudi mobil balap, seorang desainer terkenal, seorang peretas jenius, dan seorang dokter ahli. Menyesali keputusannya, Deddy memohon pengampunannya. Pada saat ini, seorang CEO yang menawan turun tangan, memeluk Nayla dan menyatakan, "Enyah! Dia adalah istriku!" Terkejut, Nayla berseru, "Apa katamu?"
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?