Seorang penulis bernama Cheryl yang berpindah ke dunia buku, akhirnya pasrah menerima nasibnya yaitu menikah dengan salah satu karakter yang dia ciptakan, Edgar Baldwin. Cheryl pun menjalani hari-hari pernikahannya dengan bahagia. Namun, kehidupannya tidak sesederhana seperti transmigrasi biasa. Pernikahannya dengan Edgar bukanlah akhir, melainkan awal dari mimpi buruk. Begitu dia meninggal, dia akan hidup kembali di dunia yang berbeda dan dipaksa menikahi pria aneh. Apa yang terjadi? Mengapa jiwa Cheryl selalu berpindah ke tempat berbeda setelah meninggal? Apa alasannya? Pada akhirnya, setelah pertemuannya dengan seorang dewa yang aneh, Cheryl pun mulai mengerti. _______
Cheryl adalah seorang penulis novel online. Karya-karya yang dia luncurkan selalu dibanjiri pembaca. Namun, akhir-akhir ini dia semakin malas melanjutkan tulisannya. Selain karena lelah, dia juga mengalami mimpi buruk yang hampir identik dengan plot yang dia tulis di novelnya. Cheryl mengeluh tidak dapat tidur nyenyak hingga kantung mata panda terbentuk dengan jelas di wajah gadis 25 tahun itu.
[Pokoknya, pembaruan bab harus dikirim malam ini!!! ]
Cheryl menatap pesan dengan banyak tanda seru dari editornya. Dia tahu dia sudah mengulur waktu dari pagi hingga petang, hanya untuk menghindari mengirim bab baru.
Terhadap pesan yang dikirim editornya, dia mengetik kalimat acak dan menekan tombol kirim.
[ Malam ini akan ada hujan meteor. Jadi aku tidak akan mengirim bab baru. Selamat tinggal!]
Cheryl segera mematikan obrolan dan kembali membuka antarmuka game online sebagai gantinya. Melihat bahwa batas waktu event berakhir dalam beberapa menit, Cheryl menggerakkan avatarnya, bersiap menaikkan rank.
Begitu jari-jarinya hampir menyentuh mouse, tiba-tiba lampu padam. Cheryl terkejut oleh kegelapan yang tiba-tiba. Dia bergeser sedikit, meraba ponsel didalam laci meja.
Setelah mendapatkan ponselnya, dia buru-buru menyalakan senter.
Karena listrik padam, Cheryl tidak lagi memiliki keinginan untuk begadang. Dengan senter ponsel ditangannya, dia masuk ke kamar dan naik ketempat tidur. Mungkin karena kelelahan, Cheryl langsung tertidur begitu kepalanya menyentuh bantal.
Dia tidak tahu, bahwa di luar sana benar-benar ada hujan meteor. Namun yang terlihat dari bumi di langit malam hanyalah percikan-percikan seperti kembang api, sangat indah.
_
Langkah kaki yang berat dari sepatu besi, bergema di setiap sudut ruangan. Selain langkah kaki, ada juga suara besi yang diseret di lantai, terdengar semakin menakutkan.
Cheryl mau tidak mau harus berlari di antara lorong gelap karena langkah menakutkan itu datang untuknya, mengejarnya.
Gadis itu berlari sekuat tenaga. Sesekali tersandung benda-benda yang berserakan, atau tubuh manusia yang tidak lagi bernyawa. Dalam prosesnya, kaki Cheryl memar dan lecet. Semakin sakit karena dia terus berlari.
Dia tiba di ujung lorong. Sudah tidak ada lagi jalan. Tidak ada pilihan lain selain bersembunyi di ruangan. Dia secara acak membuka pintu terdekat, melangkah dengan hati-hati. Minimnya cahaya membuatnya kesulitan. Dia melambaikan kedua tangannya untuk merasakan benda-benda disekitar. Malang bagi Cheryl, ruangan yang ia masuki adalah ruangan kosong. Jadi selain meja dan kursi tua, tidak ada apa-apa.
Suara langkah dibelakangnya semakin dekat. Cheryl merasa dia tidak bisa lari lagi, dia pasrah. Tubuh kurusnya meluncur ke lantai, tepat di bawah jendela besar yang terkunci rapat. Meringkuk di sudut dengan cara yang menyedihkan. Di luar hujan sangat deras. Petir menyambar satu demi satu. Dari posisinya, dia baru menyadari bahwa ada beberapa mayat di ruangan itu. Dia bahkan menginjak genangan darah mereka. Cheryl membekap mulutnya sendiri, berusaha agar tidak berteriak. Bagaimanapun, dia tidak terbiasa dengan pemandangan seperti itu. Karena tempat ini sebenarnya adalah istana yang sangat megah, yang kemudian menjadi tempat jagal dalam semalam, siapapun akan gemetar melihatnya.
Menyadari bahwa langkah kaki itu menuju ruangan tempat persembunyiannya, jantung Cheryl berdebar lebih kencang.
Lalu sosoknya muncul dari kegelapan. Sesekali kilat menyambar, membuat Cheryl dapat melihat seperti apa wajah iblis yang dengan lancangnya membantai orang-orang di istana. Pria itu memiliki bekas luka yang besar hampir di seluruh wajahnya. Ekspresi di wajah pria itu tidak ada yang lain selain kebencian. Menginjak potongan tubuh dan genangan darah, dia berjalan menuju Cheryl yang meringkuk.
Pria itu tinggi besar, berdiri menjulang dihadapan Cheryl. Dan Cheryl merasa dirinya semakin kecil dan tidak berdaya. Dengan takut, Cheryl membuka mulutnya, berniat memohon.
Namun, sebelum bibir Cheryl membuat suara apapun, pria itu mengangkat pedangnya. Dengan satu ayunan dari pedang berdarahnya, Cheryl merasakan sakit yang tajam di lehernya. Dia terjatuh. Matanya melihat tubuhnya sendiri masih duduk bersandar di dinding, tanpa kepala.
_
"Akh ...." Cheryl bangun dan tersedak hebat. Manik-manik keringat mengembun di dahinya. Nafasnya tersengal-sengal dan jantungnya masih berdebar kencang.
Cheryl melebarkan matanya dan mengamati lingkungan sekitar. Dia merasa lega ketika menyadari bahwa dia masih berada di tempat tidur.
"Astaga, mimpi itu lagi! Mimpi sial itu benar-benar menyiksaku." Cheryl mengeluh sambil menepuk dadanya.
Gadis itu menyapu keringat di dahinya dengan lengan baju. Dia turun dari ranjang dan membuka jendela. Udara segar membuatnya rileks kembali.
Bunga berwarna-warni memenuhi padangan Cheryl. Gadis itu mengernyitkan dahinya. Dia bingung, dia tinggal di apartemen lantai 10 jadi bagaimana bisa ada hamparan bunga didepan jendela?
Cheryl melihat lengannya sendiri. Dia ingat dengan jelas bahwa malam sebelumnya dia memakai baju tidur berlengan pendek. Jadi, dari lengan baju panjang berwarna kuning pudar ini?
Namun, tidak hanya bunga dan lengan baju yang berbeda. Ruangan tempat dirinya berdiri juga berbeda. Sampai disini, barulah Cheryl sangat panik. Dia berlari mencari ponselnya yang dia letakkan di lemari samping tempat tidur. Namun sekarang disana tidak ada lemari kecil sama sekali.
Cheryl ketakutan. Sisi rasionalnya mengatakan bahwa dirinya belum benar-benar bangun dan masih didalam mimpi yang lain. Setuju dengan pemikirannya, Cheryl mengulurkan tangannya dan mencubit pipinya sekuat tenaganya.
Cheryl mendesis. Rasa sakit dari cubitan di pipi terasa sangat nyata dan benar-benar sakit.
"Aduh ... Apa sih yang terjadi?" Cheryl bergumam sambil menggigiti jarinya. Gadis itu mondar-mandir di kamar yang hampir tanpa perabot itu. Dia berusaha memutar otaknya yang lamban, mencoba mengingat bagaimana dia bisa tiba ditempat asing ini sambil memperhatikan sekeliling ruangan. Sedikit demi sedikit, Cheryl merasakan keakraban.
"Tunggu sebentar. Mengapa aku merasa seperti mengenal tempat ini?" Cheryl mengusap dagunya, gaya berpose ketika dia sedang berpikir.
Kamar ini tidak besar. Memiliki satu ranjang besi tua, satu lemari pakaian, satu kursi dan meja rias yang sangat kuno. Jika hanya itu saja, Cheryl tidak akan merasa akrab. Namun lukisan yang digantung di dinding kepala tempat tidur adalah lukisan khusus yang dia gunakan untuk mendeskripsikan kamar salah satu karakter di novelnya, kamar Putri Claudia.
Cheryl tercengang oleh penemuannya. Dia berlari ke meja rias. Meskipun cerminannya tidak begitu jelas, dia masih bisa melihat tampilannya. Wajahnya tidak berubah, namun pakaian yang dia kenakan jelas gaun abad pertengahan.
Sekarang, keraguannya telah dikonfirmasi bahwa dia telah berpindah ke dunia di novel yang ia tulis sendiri.
Kemudian dia ingat plotnya. Tidak lama lagi, Putri Claudia yang tidak penting ini akan di bantai bersama dengan anggota keluarga kerajaan yang lain.
Cheryl tiba-tiba memiliki keinginan untuk menangisi nasib buruknya.
***
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Setelah malam yang penuh gairah, Viona meninggalkan sejumlah uang dan ingin pergi, tetapi ditahan oleh sang pria. "Bukankah giliranmu untuk membuatku bahagia?" Viona, selalu menyamar sebagai wanita jelek, tidur dengan om tunangannya, Daniel, untuk melarikan diri dari pertunangannya dengan tunangannya yang tidak setia. Daniel adalah sosok yang paling dihormati dan dikagumi di kota. Kabar tentang petualangan romantisnya beredar, beberapa mengatakan mereka melihatnya mencium seorang wanita di dinding dan yang lain menyebutnya gosip. Siapa yang bisa menjinakkan hati Daniel? Kemudian, yang mengejutkan, Daniel ketahuan membungkuk untuk membantu Viona mengenakan sepatu, semata-mata demi mendapatkan ciuman darinya!
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
Dia adalah seorang dokter luar biasa yang terkenal di dunia, CEO dari sebuah perusahaan publik, tentara bayaran wanita yang paling tangguh, dan seorang jenius teknologi papan atas. Marsha, seorang wanita dengan sejumlah besar identitas rahasia, telah menyembunyikan identitasnya yang sebenarnya untuk menikah dengan seorang pria muda yang tampaknya miskin. Namun, pada malam pernikahan mereka, tunangannya, yang sebenarnya adalah pewaris yang hilang dari keluarga kaya, membatalkan pertunangan dan membuatnya mengalami hinaan dan ejekan. Setelah pengungkapan identitasnya yang tersembunyi, mantan tunangannya tertegun dan dengan putus asa memohon pengampunannya. Berdiri dengan protektif di hadapan Marsha, seorang tokoh terkemuka yang sangat berpengaruh dan menakutkan menyatakan, "Ini istriku. Siapa yang berani merebutnya dariku?"