Tidak ada satupun kejadian, tanpa adanya pelajaran yang Allah SWT berikan untuk hamba-Nya. Sebesar apa nikmat itu kamu rasakan, sebanding dengan sebesar apa kamu bersyukur. 🔐 @ euncpena97
Matahari terbenam menemani seorang gadis, yang baru saja memarkirkan sepedanya di depan kost-an mungil miliknya, ia menyeka peluhnya yang mengucur di atas pelipisnya, rambut panjang sebahunya sudah lepek karena keringat.
"Nak Zera, baru pulang nak?"
Merasa namanya di panggil, gadis bernama Zera itu membalikkan tubuhnya menghadap seorang wanita paruh baya, yang berada di belakangnya.
Senyuman wanita paruh baya itu membuat lelah Zera menguap, entah kenapa, Zera selalu tenang ketika melihat dan berada di dekatnya.
"Iya, hari ini Zera gak dapat pekerjaan lagi," jawabnya dengan lesu, kepalanya tertunduk dengan jari - jari yang bertautan.
Salah satu kebiasaan Zera, menautkan dan memainkan jarinya ketika ia sedih, takut, atau gugup.
Wanita paruh baya yang memakai gamis hitam dan kerudung abu - abu itu tersenyum, tangan halusnya menyeka keringat Zera yang kembali mengucur di pelipisnya.
"Jangan sedih, nak. Allah tidak memberikan ujian pada hamba Nya, kecuali beserta dengan solusinya. Dan Allah tahu kamu itu mampu melewatinya."
"Zera tadi jatuh, mik. Lihat, lutut Zera luka."
"Yaa Allah, nak. Ayo ikut umik, biar umik obati."
"Zera obati sendiri aja, mik."
"Udah ayo ikut umik, kebetulan ada anak umik yang kuliah dokter, dia baru aja pulang dari tugas KOAS nya."
"Malu, umik."
Wanita paruh baya yang di panggil umik itu tetap memaksa, ia menggandeng lengan Zera dan membawanya ke rumahnya di samping masjid tidak jauh dari kost-an Zera.
Pondok Pesantren Dar Al Hadi
Terpampang nama pesantren di depan gerbang besar berwarna serba putih, Zera hanya menunduk sambil menggenggam erat tangan umik Hanna.
Rumah umik Hanna berada di dalam pesantrennya, namun memiliki pintu khusus di sebelah kiri, sebelum memasuki pesantren. Jadi mereka tidak harus melewati pintu yang di lalui oleh para santri putera di sana.
Sedangkan tempat untuk santri puteri berada di seberang bangunan ini, memiliki gerbang tinggi lagi yang memisahkannya dari gedung santri putera.
"Nak, duduk dulu ya di sini? Umik mau panggil anak umik dulu," ucap umik Hanna sebelum menghilang di balik pintu coklat berukir lafadz Allah dan Rasulullah.
Semua pintu di rumah dan pesantren Al Hadi memiliki ukiran Allah, Rasulullah, nama - nama sahabat, istri Rasulullah dan puteri Rasulullah.
Tidak lama Zera menunggu, umik Hanna keluar bersama seorang puterinya yang calon dokter.
Berbalut gamis berwarna hijau tosca, gadis cantik itu tersenyum dan duduk di sebelah Zera.
"Dek Zera kenapa kok bisa luka?" tanyanya dengan lembut.
Mendapat perhatian yang hangat dari umik Hanna dan puterinya, Zera menjadi terharu dan tak sadar menitihkan air matanya.
Umik Hanna dan puterinya terkejut, akan tetapi mereka tetap tenang. Tidak mau membuat Zera semakin gusar.
Dengan perlahan, umik Hanna memeluk Zera dari sisi kanannya, mengelus punggung gadis cantik itu dengan lembut, sedangkan puterinya dengan telaten dan hati - hati, mengobati luka di lutut Zera.
"Yaa Allah umik, itu kenapa anak orang di buat nangis?"
Suara abi Hanan membuat ketiganya menoleh, menatap seorang lelaki paruh baya yang berwibawa dan tatapan hangatnya.
"Abi, kenalin ini Zera. Yang suka umik ceritain itu, anaknya cantik kan bi?"
"Oh ini nak Zera? Kenalin ya, nak. Abi Hanan, suaminya umik Hanna dan ayahnya Aisyah," kata Abi sambil tersenyum pada Zera.
Sedangkan Zera yang berada di pelukan umik Hanna, hanya mengangguk dan tersenyum semanis yang ia bisa.
Matanya sembab dan wajahnya memerah mendengar pujian cantik dari umik Hanna.
"Terus kenapa Zera kok nangis?"
"Zera luka, abi. Ini Aisyah baru aja obatin," jawab Aisyah sambil merapikan kotak obat miliknya.
"Astaghfirullah, nak. Kenapa bisa luka kaya gini?"
"T-tadi jatuh dari sepeda," cicit Zera kemudian bangun dan merapihkan rok sebetisnya, kemudian berjalan mundur.
"Zera pulang dulu, makasih ya umik, kak Aisyah, abi, assalamu'alaikum," sambungnya dengan nada bergetar dan buru - buru keluar dari rumah tersebut.
Dengan perasaan berkecamuk, Zera berjalan cepat menuju kostannya, sambil sesekali menyeka air mata yang mengalir di pipi putihnya.
Berada di tengah - tengah kehangatan keluarga umik Hanna, membuat Zera merasakan sesak di dadanya.
Tiba - tiba ia mengingat bagaimana ia akhirnya berakhir tinggal seorang diri di sebuah kost kecil ini, sendirian dalam sunyi dan dingin.
Bahkan Zera harus rela sekolahnya berhenti di kelas 2 SMA, dan mencari pekerjaan kesana kemari demi sesuap nasi. Luka itu selalu ada, membekas dan selalu terasa.
Sampai kapan Zera harus begini?
Zera ingin menyerah, rasanya sakit sekali ketika hidup tapi terombang - ambing, tidak ada yang menginginkannya, tidak ada yang membelanya bahkan di saat terpuruk sekalipun.
Bersambung ...
Bagi yang belum cukup umur, DILARANG KERAS Membaca Cerita ini, karena banyak sekali adegan Dewasa. Mohon Bijak Dalam Membaca.⚠️ Menceritakan seorang anak muda, yang terjerumus kedalam lubang hitam, hingga akhirnya, pemuda tampan kecanduan seks dengan Guru dan keluarganya sendiri.
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
BERISI BANYAK ADEGAN HOT! Rey pemuda berusia 20 tahunan mulai merasakan nafsu birahinya naik ketika hadirnya ibu tiri. Ayahnya menikah dengan wanita kembar yang memiliki paras yang cantik dan tubuh yang molek. Disitulah Rey mencari kesempatan agar bisa menyalurkan hasratnya. Yuk ikuti cerita lengkapnya !!
"Kamu butuh pengantin wanita, aku butuh pengantin pria. Bagaimana kalau kita menikah?" Karena sama-sama ditinggalkan pasangan masing-masing, Elis memutuskan untuk menikah dengan pria asing cacat dari tempat pesta pernikahan sebelah. Mengasihani keadaan pria yang cacat itu, dia bersumpah untuk memanjakannya begitu mereka menikah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria itu sebenarnya adalah pebisnis kaya raya yang berkuasa. Joshua mengira Elis hanya menikah dengannya demi uangnya, dan berencana menceraikannya ketika wanita itu tidak lagi berguna baginya. Namun setelah menjadi suaminya, dia dihadapkan pada dilema baru. "Wanita itu terus meminta cerai, tapi aku tidak ingin bercerai! Apa yang harus kulakukan?"
MAMPIR KE KARYA KEDUA AKU YA, JUDUL: HANYA MENJADI WANITA PENGGANTI *** Mahendra Atmaja, duda anak satu yang usianya sudah 48 tahun. Mahendra menduda sejak usia putranya 1 tahun. Selama 21 tahun Mahendra begitu setianya menunggu mantan istrinya kembali. Namun, kesetiannya diuji ketika sahabatnya menjebak dirinya dalam satu kamar hotel bersama dengan gadis usianya masih 21 tahun. Gadis cantik itu bernama Mauren, karena membutuhkan biaya pengobatan sang Adik, gadis itu menerima tawaran Tuan Jian (Sahabat Mahendra) untuk menggoda dan merayu sang duda tersebut. Selain itu, Mauren harus bisa membuat laki-laki yang pantas menjadi ayahnya itu bisa jatuh cinta padanya. Berhasilkah gadis itu meluluhkan hati Duda tersebut?