"Sekali menjadi milikku, maka kau akan tetap jadi milikku, Sayang. Karena aku pria pertama dan terakhirmu." Alex Rayyan. Seorang dokter yang akan tetap mencintai wanita bernama Rania, meskipun mereka sudah berpisah. Pernikahan kedua Rania bersama Harris, disangka bahagia, tapi masalah anak jadi punca ia dimadu oleh sang suami. Perempuan mana yang kuat jika suami tertangkap khalwat dengan wanita lain, apalagi itu mantan tunangannya. Rania menyerah, ia akur dengan nasib diri. Tapi, konspirasi madu dan mertuanya membuat ia benar-benar harus dicerai sekali lagi. Mampukah Rania Hani bangkit dari luka hatinya? Bisakah Alex Rayyan menunaikan janji sucinya pada sang mantan isteri?
(Assalamualaikum Nia, apa kabar? ini Hana, kamu di mana ni?) Rania kaget dengan panggilan yang diterimanya sore itu, tumben Suhana menghubunginya jam segini. Dia juga masih di kantor sedang menyiapkan laporan hasil meeting dengan manager bagian di perusahaan suaminya karena seminggu ini suaminya, Harris Iskandar harus pergi ke Kuala Lumpur untuk meeting dengan klien serta relasi bisnisnya, sekalian pulang kerumah keluarganya yang berada di kota itu.
"Waalaikumussalam Hana, Alhamdulillah aku sehat, ada di kantor, eh tumben call aku jam segini, kamu gimana kabarnya?" Rania menghentikan tarian jarinya di keyboard dan duduk bersandar fokus pada obrolannya dengan Suhana, sepupu Harris suaminya.
(Alhamdulillah i sehat, sengaja ingin tanya kabar mu, kenapa tak ikut Abang Is balik KL nih?)
"Mmmmm, banyak banget kerjaan di kantor, tahu sendirilah perusahaan IMF group tengah ada dipuncak kejayaan. Jadi kami bagi tugas, biar Abang Is yang meeting dan ketemu klien di sana, aku yang urus di sini."
(Baguslah kamu ni, btw tak ada plan datang sini ya? Tengah ramai tau kumpul di rumah Uncle Jamal, Nenda dan Atuk pun ada)
Rania mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari, seingatnya sudah enam bulan dia belum pulang ke rumah mertuanya di Kuala Lumpur. Bisa juga rasanya kalau pulang kesana dalam beberapa hari. Memberi suaminya kejutan.
"Entahlah, nanti aku kabari ya kalau bisa pulang, tapi jangan kasih tau laki aku dong, aku mau buat surprise buat dia." Rania tersenyum sendiri membayangkan wajah kaget suaminya karena dia menyusul tiba-tiba.
(Oke, bawa oleh-oleh dari Jakarta buat ku tau)
"Beres itu. Aku masih ada kerja sedikit lagi, aku end call nggak apa kan?"
(Tidak masalahlah, oke see you soon Nia, assalamualaikum)
"Waalaikumussalam Hana." Panggilan diakhiri dan Rania meneruskan pekerjaan yang masih bejibun banyaknya.
Dia adalah PA dari suaminya tapi karena Harris harus pergi keluar negeri jadi dia yang merangkap memimpin perusahaan, mengagendakan dan memimpin meeting harian dan membuat laporannya, selalunya kalau ada meeting diluar kantor pasti dia akan ikut pergi, tapi sekarang tidak mungkin karena banyak urusan diperusahaan dalam minggu ini.
Tiga tahun sudah Rania Hani berumah tangga dengan seorang pengusaha muda dan sukses dari negara Malaysia, Harris Iskandar anak dari pasangan Dato' Jamal dan Datin Maria yang tenyata masih ada darah bangsawan dari kesultanan Brunei.
Dia yang pernah terluka karena masa lalu akhirnya bisa menerima Harris sebagai pasangan hidupnya, karena kebaikan dan ketulusan Harris tentunya. Keluarga mertuanya yang memang kaya raya awalnya sangat baik dan menerima dia apa adanya, harta bukan ukuran, tapi akhir-akhir ini sikap sinis ditunjukkan lagi oleh pihak keluarga Harris, karena sebab dia belum bisa memberi waris buat mereka.
Tok tok tok
"Masuk."
"Wow, sibuk nampak." Muncul seorang lelaki muda berparas tampan, ada iras lelaki Arab kalau diperhatikan, dia adalah Zaidan sepupu Harris yang bekerja di perusahaan suaminya.
"Zai, masuk lah."
"Aku datang mau minta tanda tangan Bu boss."
Rania tertawa dan menggelengkan kepala mendengar ucapan Zaidan itu, sepupu ipar merangkap teman seuniversitasnya itu memang pintar bercanda.
Zaidan duduk di depan Rania dan meletakkan fail di atas meja. Rania mengangkat wajah menatap sahabat merangkap sepupu iparnya.
"Abang Is ke KL berapa hari sih Nia, sibuk amat kulihat kau ini. Jangan lupa makan pula, entar pingsan tuh laki lihat bini dia kurus kering, hehehe."
Rania berdecak kecil, memang diakui dia sering telat makan selama seminggu ini. Ucapan Zaidan tidak salah sama sekali.
"Katanya seminggu atau dua Minggu gitu, bagaimana audit internalnya berjalan lancarkan?" Rania duduk tegak dan membuat regangan ringan, terdengar tulang-tulang dipunggungnya berbunyi gemeretuk.
"Semua oke, team auditornya gerak cepat tau, baguslah kamu pilih team yang solid gitu."
"Ya jelaslah, aku nggak mau main-main soal perusahaan ini, apalagi laki kagak ada di sisi, aku malas buat kerja dua kali, buang waktu aja."
"Semua sudah clear, produksi juga bagus bulan ini, banyak permintaan dari hotel-hotel yang baru naik daun, semua mau produk kita." laporan dari Zaidan itu membuat wajah Rania terlihat puas, tidak sabar untuk mengabarkan ini pada suaminya.
"Kalau keadaan perusahaan sudah bisa di handle aku mau ke Kuala Lumpur besok malam, gimana menurutmu Zai?"
"Wah, ada yang lagi kangen nih. Cieee... "
"Istri mana tak kangen suami, sebenarnya aku ada urus visa seminggu lalu, rencana ikut pulang kesana sekalian aja aku nengokin mertua," Rania membuka fail yang dibawa oleh Zaidan, dia mulai membaca sebelum memberi tanda tangan.
"Tapi besok itu mendadak sangat buk,"
"Nggak mau tahu soal itu, tidak ada bantahan di sini, siapkan tiket ku aja, untuk visa sebenarnya aku sudah memohon setelah Harris membuatnya, kupikir aku mau ikut pergi tapi Harris melarang, katanya di sini banyak kerjaan, visaku sudah jadi dan ingat tiket harus dapat tau, hubungi temen mu yang kerja di agen tiket pasti dapat."
"Hei, udah tertular galaknya Abang Is aja kau ni."
"Kan bini dia, ya jelaslah. Hahaha.. "
"Iyalah, nanti aku carikan tiket. Aku balik keruanganku dulu, bye Bu boss, Jangan suka marah nanti cepat tua, keriput, jelek. Hahaha... "
"Kurang asam! ngatain orang keriput." Rania menggumpal kertas dan melemparnya pada Zaidan yang masih tertawa sambil melangkah keluar.
Malam itu Zaidan menghubungi Rania untuk memberikan tiketnya, dan Rania segera mengirim chat pada Suhana memberitahu kalau dia besok datang ke Kuala Lumpur, Suhana menawarkan diri untuk menjemputnya, seperti orang ngantuk disorong bantal Rania langsung setuju. Dengan syarat Suhana harus merahasiakan kedatangannya, Suhana setuju-setuju saja toh dia juga tidak repot banget untuk tutup mulut karena dia sekarang tinggal di apartemennya sendiri, hadiah dari ayah tirinya Dato' Azhari, paman dari Harris Iskandar. Lagian penerbangan Rania sore hari jadi dia pasti sudah pulang dari toko bunga miliknya. Bisa menjemput istri sepupunya itu di KLIA.
"Assalamualaikum, Pa,"
Rania langsung menghubungi papanya yang tinggal di Semarang, pak Heru Pradana.
(Waalaikumussalam Nia, gimana kabarmu nduk?)
"Alhdulillah Nia sehat pa, Papa pa kabar?"
(Papa sehat, bahkan makin awet muda. Hehehe..)
"Alhamdulillah, Alexa dimana pa?"
(Tadi keluar mau dinner dengan Haikal dan Bara)
"Bara sekarang sudah bisa apa Pa? Kangen banget sama dia."
(Bara sudah belajar jalan, Harris mana?)
"Begini pa, besok Nia mau ke Kuala Lumpur, suami Nia sudah seminggu disana, Nia call papa mau pamitan juga."
(Jaga diri disana ya sayang, ingat kalau sedih dan ada masalah, buka mushaf dan mengaji, biar tenang)
"Iya pa, Papa jaga kesehatan ya, salam buat mama Gisel dan Lexa. Assalamualaikum, Pa."
(Waalaikumussalam, kamu juga hati-hati di sana).
Rania mengakhiri panggilan dan menurunkan travel bag lalu memasukkan barang-barang yang mau dibawanya.
********
Kuala Lumpur 22.00
"Is harus nikahi dia, papa dan mama tak ingin dengar alasan lagi," Dato' Jamal berjalan mondar mandir di ruang tamu utama rumahnya, suaranya keras membahana membuat semua yang ada disana terdiam, dia marah karena putranya buat masalah sangat besar kali ini, Harris Iskandar berdecak dan duduk tegak disebelah Nenda. Wajahnya yang selalu tampan dan rapi, sekarang tampak lesu dan kusut.
"Is sudah ada istri Ma, Pa, jangan lupa itu."
"Apa Is juga lupa, nama keluarga kita bisa rusak kalau sampai media tahu tentang semua ini," Dato' Jamal semakin meninggikan suaranya.
"Apa kata keluarga Safina kalau Is tak mau bertanggung jawab? bisa hancur nama kedua keluarga, pikirkan juga tentang masa depan Safina, tentang kerjasama kedua keluarga. Berita tangkap khalwat(penggerebekan) ini cepat sangat tercium oleh awak media." Nenda mulai ikut angkat bicara.
Sementara Harris cuma diam tertunduk, wajahnya kusut. Kejadian beberapa jam lalu kembali berputar di kepalanya, wajah istrinya yang ada di Jakarta terbayang, dia semakin merasa bersalah. Dia terlalu terbawa kenangan lalu hingga jatuh ke dalam pelukan Safina lagi, mantan tunangannya dulu. Menjebak dia dalam masalah besar seperti sekarang ini.
"Pa, kita boleh bayar denda kan? tak perlu ada pernikahan. Nanti Is bicara dengan Fina. Berunding tentang ini semua,"
"Mama mau Is kahwin dengan Safina, Is mampu kalau ada istri lebih dari satu, apa kata Tan Sri Ja'far kalau tahu tentang ini." ucapan Datin Maria di sahut dengan anggukan kepala Nenda dan yang lain. Menyetujui pemikiran Datin Maria.
"Tapi ma, Is tak mau dan tak bisa sakiti hati istri Is," Harris masih membela diri. Enggan menurut kata keluarganya.
"Lalu ditangkap oleh JAIS (Jabatan Agama Islam Selangor) dengan keadaan setengah bugil dan memalukan tadi apa tak menyakiti hati istri Is?" ucap Atuk penuh penekanan. Harris terdiam.
"Lagipun Nenda suka dengan Safina tu, kita dah lama tunggu Is ada waris dari istri Is, sudah lama pun Is berumah tangga, tiga tahun Is kahwin tapi tidak ada anak, entah-entah istri Is itu mandul agaknya. Tak boleh kasih keturunan."
Di luar, tepatnya di dekat pintu utama, airmata Rania tidak mampu ditahan lagi, banjir tiada henti, sudah lima belas menit dia berdiri kaku disana tidak bisa melangkah, setelah mendengarkan semua pertikaian orang-orang diruang tamu itu, pembicaraan itu mampu meluluhlantakkan hidup dan hatinya kini, Suhana meremas tangan Rania memberi kekuatan pada gadis itu, dia kasihan melihat gadis disampingnya, niat hati datang untuk memberi kejutan pada suami, tapi sekarang dia pula yang dapat kejutan sebesar itu.
'Sampai hati Abang, sampai hati buat Nia seperti ini.'
Bacaan dewasa Pertemuan karena ingin membalas dendam kepada penyebab kematian sang adik, menimbulkan bibit-bibit cinta yang tak pernah disadarinya. Dirham Assegaff(29 tahun) terjebak dalam permainan dendamnya pada Dinar Azalea(20 tahun). Siapa sangka dendam yang dipupuknya selama ini, telah memakan diri. Ia mengambil jalan yang salah saat dikuasai amarah. Demi membalas sakit hati keluarganya, ia nekad menodai seorang gadis suci. Benih bercambah, Dinar terpaksa harus menghilangkan diri untuk menutupi malu karena hamil tanpa suami. Ia harus mati-matian mencari sesuap nasi dan mempertahankan anak yang mulai dicintai. Hatinya diliputi rasa benci. Pertemuan tanpa sengaja, kembali membawa mereka pada pusaran peristiwa. Rasa ingin memiliki keduanya membawa Dirham pada sebuah tawaran. Menikah. Tapi kehadiran cinta pertama Dirham sekali lagi membuat hati rawan Dinar terluka. Mampukah Dirham memiliki darah dagingnya sendiri? Akankah dendam itu berganti cinta jika hati masih dimiliki oleh cinta pertama?
Tiga tahun yang lalu, Erina melahirkan bayi kembar tiga. Namun hanya satu yang selamat - itulah yang diberitahukan kepadanya. Untuk mewarisi harta warisan ibunya, Erina terpaksa menikah dengan seorang programmer komputer yang miskin namun tampan. Setelah menikah dengan pria misterius ini, ia mulai curiga .... Selama tiga tahun tersebut, dia tidak pernah berhubungan seks dengan pria lain, tetapi dia hamil.... Dia juga menemukan bahwa dia memiliki anak lain yang masih hidup .... Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa suaminya yang "miskin" terlihat seperti konglomerat yang dia lihat di TV?
18+, hampir tiap bab memiliki unsur kedewasaan, jadi tidak di peruntukan pembaca di bawah 18 tahun ke bawah. Cerita ini berlatar belakang seorang mahasiswa yang memiliki prestasi cukup lumayan. Iapun hanya seorang pria yang memiliki perekonomian yang tidak terlalu mendukung, namun bisa melanjutkan pendidikannya di salah satu kampus ternama, di karenakan ia memiliki kecerdasan hingga dia bisa mendapatkan beasiswa. Awalnya ia tak pernah menyangka kalau dirinya akan menjadi pria yang di lirik banyak wanita, berhubung parasnya tidak terlalu mendukung. Namun sepeninggalnya sahabat terbaiknya, di saat itulah dia mendapatkan semuanya.
Rhido tak pernah menduga masa lalunya yang hitam dan kelam, ternyata sangat berpengaruh pada kehidupan rumah tangganya bersama Lisda. Wanita yang dinikahinya karena telah berhasil membuat Rhido sadar akan kesalahan masa lalunya. Ketika Rhido sedang berjuang menghilangkan jejak masa lalunya, justru halangan datang dari istrinya. Ketika sedang mengandung anak pertamanya, Lisda justru meraskan gangguan yang membuatnya selalu kesakitan saat berhubungan badan dengan suaminya. Rhido yang teramat mencintai istri dan calon anaknya, rela bertahan tidak melakukan hubungan badan dengan istrinya. Sampai akhirnya Rhido mendapat tugas kerja di daerah pedalaman Jawa Barat dan Kalimantan. Di sanalah godaan demi godaan datang silih berganti. Sanggupkah Rhido yang mantan bajingan itu bertahan dengan kesetiannya, atau malah sebaliknya. Lanas bagaimana nasib Lisda dengan anak yang baru dilahirkannya? Benarkah masa lalu Rhido yang penuh dengan aura mistis kembali menghantui dan menganggunya? Seperti apa aura dan gangguan mistis yang dia dapatkannya? Adakah pengaruhnya pada Lisda, istri sahnya?
Bagaimana jika keponakan yang dititipkan oleh kakak perempuan nya mulai mengacaukan seluruh tatanan kehidupan nya. Gadis kecil yang dia sangka polos menyimpan cinta mendalam untuk dirinya, memancing hasrat nya berkali-kali hingga pada akhirnya satu malam panas terjadi di antara mereka. Bagaimana caranya dia meminta restu kepada kakak nya sendiri untuk hubungan yang jelas di anggap tidak mungkin untuk semua orang. Namun siapa sangka satu kenyataan dimasa lalu terbuka secara perlahan soal hubungan mereka yang sesungguhnya.
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. “ahhhkkk kek jangannnhh ahh”. Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, “jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun” kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: “ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh.” Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan “crettt creettt” aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
Andres dikenal sebagai orang yang tidak berperasaan dan kejam sampai dia bertemu Corinna, wanita yang satu tindakan heroiknya mencairkan hatinya yang dingin. Karena tipu muslihat ayah dan ibu tirinya, Corinna hampir kehilangan nyawanya. Untungnya, nasib campur tangan ketika dia menyelamatkan Andres, pewaris keluarga yang paling berpengaruh di Kota Driyver. Ketika insiden itu mendorong mereka untuk bekerja sama, bantuan timbal balik mereka dengan cepat berkembang menjadi romansa yang tak terduga, membuat seluruh kota tidak percaya. Bagaimana mungkin bujangan yang terkenal menyendiri itu berubah menjadi pria yang dilanda cinta ini?