gusiran oleh sang istri, di kediaman keluarganya pula sekarang dia sedang ditunggu oleh keluarga Safina, pasti penentuan hari pernikah
ernama di US, Safina meninggalkannya tanpa berpikir panjang, dia sempat terluka dan membawa diri ke Australia, hingga ayahnya, Dato' Jamal membuka cabang perusahaa
Safina Tan Sri Ja'afar. Safina memang sangat disukai oleh keluarganya, tapi waktu gadis itu meninggalkan dia, sang mama sangat membenci Safina. Bahkan semua yang mengingatkan dia pada gadis itu ikut dibenci. Sekarang keadaan terbalik, Safin
dan Rania. Rasa bersalahnya pada sang istri membuatnya sulit untuk mengambil keputusan. Tapi ucapan ayahnya te
ng-orang yang ada di dalam ruang tamu utama itu menoleh
nsel tidak dijawab," Datin Marian memegang lengan put
kuk wajahnya, dia du
rry lama tunggu." Harris menyapa Tan Sri Ja'afar. Sengaja dia tidak me
akan tentang kemajuan bisnis keluarga dengan p
sudah membuat keputusan kalau Harris harus segera menikahi Safina. Sebelum pihak media
buat pesta besar-besaran." Tan Sri Ja'afar memberi usulan. Nenda terlihat sumringah, Safina juga larut
engan Nia, dia harus membe
na tidak boleh menanggung malu kalau sampai pihak media tahu
tidak akan keberatan dengan ini semua, ini menyangkut nama baik
punya wewenang untuk menikah lebih dari satu, Is mampu soal nafkah 'kan? da
irinya juga bersalah dan terbukti memang bersama Safi
dan mengalah setelah didesak oleh semua orang yang a
Tan Sri, bagaimana?" usul dato' Jamal. Dia bertanya pada reka
hati, itu hari bahagia putri saya pas
n dengan Puan Sri Fatimah calon besannya. Se
milih wanita lain membuatnya cemburu dan iri hati, apalagi wanita itu hanya gadis biasa yang berasal dari luar negara. Setelah pertemuannya dengan Harri
embuat dia merasa tersaingi, tidak ada yang boleh memiliki Harris selain dirinya, meskipun cara
eskipun akan menyakiti hati seorang wanita bergelar istri. Yang dia tahu
kasih
tian, mengucapkan terima kasihnya. Harri
*
hana awal pagi, Suhana yang hendak keluar untuk ke kedai bunga
aget aja tau. Nasib baik aku
u, assalam
ang, buat apa pagi-
engurut
Abang lah, takka
mbuat Suhana memu
enar istri Ab
keluar itu. Tapi Su tanya dulu, ma
tidak perlu tanya dia dulu. Kamu
an rumah
itulah sebab Abang tunggu Su kel
in tidak mau ke
me, she
e Abang ni 'k
us." Suhana mendengus kas
ruang tamu itu. Suhana mengetuk pintu kamar yang ditempati oleh Rania, terdengar sahutan suara Rania dari dalam kamar, membuat Harris tersenyum suka. Dia rindu den
ng, kalian tinggal berdu
dak apa, t
r rumahnya, kedai bunganya harus dibuka hari ini, ada beberapa
mau berte