Sang Raja penguasa benua Danirmala yang bernama Alfina bereinkarnasi kembali untuk yang kedua kalinya di dunia lain. Peperangan melawan Demon Lord terkuat membuat Al harus mengorbankan ingatan bahkan nyawanya agar bisa melindungi Ratu dan rakyatnya. Bagaimana perjalanan Al di Reinkarnasi keduanya yang hanya memiliki ingatan sampai masa SMA nya? Ikuti perjalanan Al hanya di *Reinkarnasi Ke-dua di Dunia Lain* Baca juga "Penguasa Dewa Naga' di toko sebelah
"Aaaaa gila! Dari kemarin mimpi cewek kembar 4 mulu dan sekarang mimpi jatuh dari langit?"
Aku berada di atas lautan yang luas dan sangat jauh dari pulau. Ada pulau yang terlihat, namun sangat jauh sekali karena hanya telihat sangat kecil padahal posisiku dari ketinggian. Hanya terlihat lautan biru yang sangat luas dan tidak ada satu kapal pun yang terlihat.
"Woi! Kenapa realistis sekali? Angin ini, lalu aroma lautnya begitu terasa. Bagaimana bisa? Mati aku! Ini jauh sekali dari daratan!" Aku panik sekali karena jatuh dari tempat yang tinggi dan dengan cepat meluncur ke bawah. Agar tidak terjadi cidera saat terjun di air, aku meringkuk dengan memegang kakiku dan aku arahkan kaki duluan yang di bawah.
Cedlung brussh
Aku masuk ke dalam laut, sangat jauh sekali hingga tekanan air terasa cukup keras di tubuhku. Air laut yang dingin, terasa sangat asin di lidahku dan begitu perih saat aku membuka mata. Air laut yang berada di bawahku begitu luas dan sangat gelap, saat aku lihat ke atas, ternyata hanya sedikit cahaya yang tembus sampai sini. Aku segera berenang menuju permukaan, namun tidak bisa menggapai permukaan kembali, padahal aku yang bisa berenang dengan lancar. Tubuhku lemas, kepalaku pusing, dadaku sesak dan perlahan pucat karena kehabisan oksigen. Tidak lama kemudian, tubuhku dengan sendirinya berusaha menghirup udara, namun yang masuk ke dalam tubuhku hanyalah air. Karena hal itu, alhasil kesadaranku mulai menghilang.
....
"Woi bangun bangun!" teriak seseorang dengan suara cewek sambil menyenggol lenganku. Saat aku bangun, terlihatlah seorang gadis berusia 17 an tahun yang berdiri di sampingku sambil menyilangkan lengannya. Kepalaku terasa pusing, hidungku bagian dalam terasa sakit karena kemasukan air.
"Woyy! Hallo?" Dia menyadarkanku yang sedang terpana dengan parasnya yang begitu cantik.
Cinta pada pandangan pertama? Hahaha gila diriku ini.
"Ehhhh aku masih hidup!?" Aku teringat momen terakhir kali saat aku tenggelam.
"Selamat datang di surga, tuan!" Gadis itu sedikit menunduk sambil memperbaiki rambutnya yang menjuntai ke bawah. Wajahnya yang tirus, matanya hijau cerah dihiasi bulu mata yang lentik, bibirnya tipis yang berwarna merah muda alami.
"Permisi, neraka di sebelah mana ya? Kelihatannya saya salah masuk," ucapku menanggapi candaannya.
"Ngomong-ngomong, bisa kau tutupi itu dulu?" Dia berdiri kembali lalu menunjuk ke arah selangkanganku.
"Ehh, kemana pakaianku?" Aku melihat tubuhku yang benar-benar telanjang bulat, dengan panik aku tutupi kemaluanku dengan kedua tanganku. Aku baru ingat, bahwa sudah telanjang saat terjun dari langit tadi.
"Lah, itu kan pakaianmu, kenapa tanya kepadaku?" Segera dia balik badan.
"Lia!?" ucapku kaget saat melihat papan status yang ada di atas kepalanya. Aku juga baru menyadari, tulisan dan bahasa yang kami gunakan untuk berbicara tadi bukanlah bahasa dari dunia asalku.
Nama: Lia
Ras : Manusia
Umur : 16 tahun
Jumlah sihir : 126
Kekuatan : 879
Kecepatan : 1,2ms
"Bagaimana bisa kau tau namaku?" Dia berbalik badan dengan kagetnya.
"Aku pun bingung, kenapa bisa muncul tulisan nama, ras, umur, hahh jumlah sihir?" Sambil aku tunjuk tulisan yang ada di atasnya. Tentu itu membuatku kaget, malahan aku sempat berfikir ulang, apa benar ini berada di surga?
"Mmm, sihir apa yang kau gunakan? Setahuku, sihir penafsiran tidak dapat menjelaskan nama seseorang." Lia mikir keras karena setahu dia tidak ada sihir seperti ini.
"Mana aku tahu, muncul begitu saja!" Aku jawab dengan nada agak tinggi karena merasa aneh. Apa kemungkinan aku reinkarnasi di dunia sihir? Lalu penyebabnya apa? Apa aku sudah mati? Walau ada ingatan kehidupanku, namun ingatan terakhir kali masih buram.
"Ngomong-ngomong, ini di mana?" Aku lihat-lihat sekitar, pantai pasir putih yang cukup luas, tapi tidak aku lihat adanya sampah plastik sedikitpun.
"Desa nelayan bagian paling ujung dari kerajaan Lamris, lalu dari mana asalmu?" Lia berjongkok di depanku, sepertinya dia sudah merasa pegal berdiri.
"Aku tidak tahu, tidak ada ingatanku," ucapku ngeles, mana mungkin aku beritahu dari dunia lain kan?
"Hmm kalau begitu, untuk saat ini sebaiknya ikut saja ke rumahku." Dia berdiri lagi sambil mengulurkan tangan untuk membantuku berdiri, namun tidak aku raih. Mana mungkin kan aku raih, kedua tanganku digunakan untuk menutupi badanku.
"Lalu pakaianku?" tanyaku bingung, aku hanya telanjang bulat dengan kedua tangan menutupi selangkanganku.
"Cari apalah buat menutupinya, lagi pula itumu juga kecil, jadi tidak sulit menutupinya." Menunjuk ke arah selangkanganku lagi sambil tertawa kecil.
"Ini efek kedinginan, coba saja kalau sudah normal, kamu pasti akan tercengang!" Aku segera berdiri sendiri, aku panik karena Lia sudah mulai berjalan menjauh.
"Iya iya, buruan ikut aku!" Dia berhenti dan menengok sebentar.
Aku tengok kanan kiri, untung saja ada pohon pisang dan langsung aku ambil daunnya untuk menutupiku.
"Kasihan sekali kau pohon, maaf ya aku ambil daunmu," pohon yang masih lumayan kecil dan sendirian di pasir pantai. Mungkin pohon ini memang ditakdirkan untukku, terima kasih banyak pohon.
"Tunggu aku!" teriakku panik, segera aku lilitkan melingkar seperti rok di perutku sampai menutupi bagian bawah tubuhku. Karena daunnya cukup kecil, jadi hanya bisa menutupi bagian di atas lutut. Setelah selesai melilitkan daun di tubuhku, aku segera berlari mengejar Lia.
....
Tidak jauh dari pantai, ada desa nelayan yang cukup kecil. Bangunan rumah di sini seperti rumah panggung yang di bagian bawahnya digunakan untuk barang-barang menangkap ikan. Walau hanya ada belasan warga, namun aku sangat malu karena mereka melihat ke arahku semua. Setiap kali aku melangkahkan kakiku, benda itu berayun menyentuh pahaku. Rasanya begitu tidak nyaman, ada sesuatu yang menggantung bebas.
"Ada apa dengan orang gila itu?" mungkin begitu pikir mereka.
"Buruann di mana rumahmu?" Aku menarik lengan baju milik Lia, seperti anak kecil meminta jajan kepada orang tuanya.
"Sabar, itu ada di sana." Lia menunjuk sebuah rumah yang cukup kecil, terbuat dari kayu dan beratapkan seng. Ada nenek-nenek di depan rumah itu dengan ekspresi kaget melihatku, tentu saja karena aku bugil.
"Lia siapa dia?" Nenek itu tergesa-gesa menghampiri kami, dia menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Aku tadi menemukannya terdampar di pinggiran pantai. Oh iya, siapa namamu?" Lia dengan santainya berjalan menuju rumahnya.
"Namaku Al," dengan perasaan malu, canggung harus bagaimana.
"Ayo masuk, lalu basuhlah tubuhmu dulu. Saya carikan pakaian untukmu, Lia antar tuan Al ke kamar mandi." Nenek itu mendorongku untuk segera masuk ke rumahnya.
"Siall, rumah panggung dan aku harus menaiki tangga itu dengan keadaan seperti ini?" batinku.
Dengan hati-hati aku menaiki tangga, semoga saja tidak ada orang yang melihat pusaka milikku. Rumah dengan 2 kamar, ruang tamu dan dapur di bagian belakang. Dari pintu depan, langsung ada lorong sampai ke belakang rumah yang menuju ke dapur dan kamar mandi.
"Kemarilah! Buruan mandi, baumu seperti ikan." Lia tunjukkan kamar mandi yang berada di belakang rumah.
"Uhh bener juga," aku baru menyadarinya karena dari tadi hanya perasaan bingung dan malu saja.
....
Selesainya mandi, nenek itu sudah membawakan handuk dan pakaian yang cukup besar untukku.
"Ini pakailah, mungkin sedikit kebesaran." Nenek meletakkan pakaian di depan pintu kamar mandi lalu segera pergi.
"Terima kasih banyak." Segera aku ambil pakaiannya saat nenek sudah pergi.
Sedikit kebesaran? Ini besar banget, aku jadi seperti jamet. Ahh biarlah, daripada bugil, lagian udara di sini panas.
....
Akara, seorang anak yang memiliki ambisi kuat untuk menjadi master aura terkuat menemui titik tumpulnya. Saat pembukaan aura ranah, ia tidak dapat memadatkan energinya, bahkan satu bintang energipun. Pemadatan aura ranah yang seharusnya dapat dilakukan setiap orang, namun tidak dengan dirinya. Ejekan dan tatapan yang mengasihaninya, membuat Akara kesal dan malah tambah memantapkan dirinya. Persetan dengan bakat, persetan dengan takdir! Gelar master aura terkuat akan aku miliki bagaimanapun caranya! Semua itu bukan karena bakat, tapi dengan kerja keras dan strategi yang matang.. Kalian yang dianggap jenius yang berbakat, akan aku buat tidak berkutik melawanku! Akan aku buat takdirku sendiri! Walaupun harus melawan Dewa sekalipun, pasti akan aku lakukan dan akan aku lampaui! Perkataan emosional dari seorang bocah, namun ternyata bukan isapan jempol belaka. Mereka tidak tau siapa dirinya sebenarnya. Orang yang bahkan ditakuti oleh seorang Dewa sekalipun. Masa lalu dan masa depan mampu ia kendalikan dengan mudahnya. Lalu kenapa dia ada di dunia ini? Siapakah dia sebenarnya yang saat ini hanya dianggap sebagai sampah? Penguasa Dewa Naga, tidak hanya menjadi pemimpin para Naga, namun juga para Dewa Naga yang eksistensinya ditakuti di berbagai alam semesta.
Terjebak hanya karena sebuah permainan Truth Or Dare rupanya membawa Thea menemukan kenikmatan dalam hubungan ranjang hangat yang panas dan basah. "Sorry, sir. Just a minute, and let me kiss your lips!" Satu ciuman itu berubah menjadi lumatan ganas yang panas. Alvaro rupanya tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia membawa Thea untuk masuk ke dalam lingkaran rantai emasnya, merantainya di dalam kenikmatan cinta dan juga hubungan BDSM. "Spare your legs! I wanna cum!" Seketika Thea masuk ke dalam dunia Alvaro yang bukan hanya sebatas pemuas napsu, melainkan istri pura-pura Al. Lantas bagaimana jika hubungan mereka yang hanya pura-pura menumbuhkan rasa cinta yang lebih besar?
Arsyla adalah seorang wanita berumur 23 tahun, dan dia sudah memiliki suami yang bernama Edi. Usia Edi terpaut 3 tahun lebih tua dari Arsyla. Meski pernikahan mreka sudah beranjak 2 tahun, tetapi mereka belum di karuniai seorang anak. Edi maupun Arsyla tidak memusingkan akan hal itu, karna menurut mereka ekonomi keluarga harus bagus terlebih dahulu. Edi yang hanya bekerja sebagai OB di salah satu supermarket, dengan gajih pas-pasan masih harus menanggung kebutuhan sekolah adik adik-nya yang yatim, dan Arsyla pun tidak keberatan dengan keputusan itu. Sore itu Edi baru pulang dari kerja, iya pulang ke kontrakan yang dia tinggali bersama arsyla. Walaupun kontrakannya
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Dua tahun lalu, Nina menikah dengan pria yang belum pernah ditemuinya. Dia tidak tahu namanya atau usianya; dia tidak tahu apa-apa tentang orang yang dinikahinya ini. Pernikahan mereka tidak lebih dari sebuah kontrak dengan kondisi, dan salah satu klausulnya adalah bahwa dia tidak boleh tidur dengan pria lain. Namun, Nina kehilangan keperawanannya kepada orang asing ketika dia mengetuk pintu yang salah pada suatu malam. Dengan kompensasi yang harus dia bayar membebaninya, dia memutuskan untuk membuat perjanjian perceraian sendiri. Ketika dia akhirnya bertemu suaminya untuk menyerahkan surat-surat itu, dia terkejut menemukan bahwa suaminya tidak lain adalah pria yang telah "selingkuh" dengannya!
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***